LAMPUNG, HELOINDONESIA.COM - Pemerintah Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) Lampung, menggelar Seleksi Tilawatil Qur'an (STQ) ke-IV tingkat kabupaten.
STQ tersebut digelar di Gedung Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT) Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tubaba, Selasa (04/07/2023).
"Seleksi ini untuk menjaring putra-putri terbaik Tubaba yang akan diikutkan dalam ajang lomba Musabaqoh Tilawatil Qur'an (MTQ) Tingkat Provinsi Lampung yang akan dilaksanakan pada bulan September tahun 2023 mendatang di Kota Bandar Lampung" kata Kepala Kemenag Tubaba, Sanusi.
Lanjut dia, para peserta seleksi merupakan putra-putri asli Tubaba yang berjumlah 40 peserta. Yang mana sebelumnya telah dilakukan seleksi terlebih dahulu di tingkat wilayahnya masing-masing.
Dia menjelaskan, masing-masing kecamatan akan mengirim kafilah untuk mengikuti seleksi di 2 cabang perlombaan, yakni Cabang Tilawah Al-Qur’an:
1. Golongan Tartil Al Qur'an
2. Golongan Anak-anak
3. Golongan Remaja
4. Golongan Dewasa
5. Golongan Qira'at Murattal Dewasa
6. Golongan Qira'at Murattal Remaja
Baca juga: Kepala Bappeda Lampura Andi Bantah Lecehkan Dua Wartawan
Kemudian Cabang Hifzh Al-Qur’an:
1. Golongan 1 Juz dan Tilawah
2. Golongan 10 Juz
3. Golongan 20 Juz
4. Golongan 30 Juz
"Adapun untuk dewan juri terdiri dari KH. Muhyiddin Pardi, KH. Latif Qudus, Ustadz Agus Syahroni, Ustadz Fathur Rohman, Ustadz Jidi Santoso, Ustadz Jamaluddin, dan Ustadz Latif dari Danramil," paparnya.
Sanusi menambahkan, STQ ini dilakukan bukan hanya sekadar seremonial lomba tetapi lebih untuk menumbuhkembangkan pemahaman dan pengamalan isi kandungan Al-Qur'an.
"Tujuan utama STQ ini untuk memilih peserta terbaik dari Tubaba yang akan diikutsertakan dalam MTQ Tingkat Provinsi Lampung tahun 2023. Semoga nantinya dapat berjalan lancar sesuai dengan apa yang kita harapkan," tuturnya.
Baca juga: Si Kembar Rihana-Rihani Ditangkap Tipu Jual iPhone Senilai Rp87 M
Sementara itu, Pj Bupati Tubaba, M Firsada yang diwakili Asisten III Bidang Administrasi Umum Pemerintah Kabupaten setempat M. Rasidi menyampaikan, STQ ini menjadi semarak dan berharga, karena selain menjadi wahana pendalaman Al-Qur’an dan keterampilannya, juga sebagai ajang silaturahmi. Karena itu tanpa kerja keras dari kita semua, mustahil kegiatan STQ ini akan berjalan sukses.
Pelaksanaan STQ ini menyemarakkan syiar islam, juga memberikan motivasi dan semangat bagi generasi muda, serta
untuk mencari bibit baru dalam mengikuti seleksi tilawatil Qur-an yang insya Allah akan menjadi agenda setiap tahunnya.
"Saya berharap, STQ menjadi salah satu barometer untuk menilai prestasi seni baca Al-Qur’an, yang paling penting STQ juga menjadi sarana memaknai Al-Qur’an sebagai pedoman hidup kemanusiaan yang harus terus membumi dalam konteks, situasi, dan waktu untuk memberikan solusi bagi isu-isu yang sedang dan terus berkembang,"harapannya.
Maka dari itu, saya berpesan agar para peserta STQ tidak hanya mengejar kemenangan, akan tetapi lebih kepada upaya memupuk motivasi dan keinginan yang kuat untuk menguasai ilmu-ilmu keagamaan yang berkaitan dengan Al-Qur’an, baik melalui jalur pendidikan formal maupun informal. (Rohman).
