Fenomena Aquaplaning Berkendara Saat Hujan Berisiko Tinggi, Bisa Membalikkan Mobil Anda

Senin, 29 Januari 2024 09:09
Berkendara saat hujan sangat berisiko terjadi aquaplaning hingga mobil bisa kehilangan kendali, makan kenali risiko itu. instagram @jogjaimage

HELOINDONESIA.COM - Mengendarai kendaraan bermotor pada saat hujan memiliki risiko yang tinggi dibanding dalam situasi tidak hujan atau normal.

Peristiwa ini tidak hanya terjadi kepada jenis kendaraan kecil saja, namun kendaraan besar seperti truk juga bisa terjadi.

Situasi jalan yang licin membiat pengereman jauh lebih panjang dibanding dalam situasi normal atau tidak hujan.

Baca juga: Berangkat Harlah NU ke Jogja, Mobil Fortuner Pengurus PBNU Kecelakaan di Tol Ngawi, Seorang Meninggal

Banyak pengendara tidak menyadari terjadinya peristiwa fatal saat kita memacu kendaraan di tengah situasi hujan yakni aquaplaning.

Seperti kita ketahui banyak kencelakaan yang terjadi akibat faktor aquaplaning, yang bisa memberikan efek kematian kepada pengendaranya termasuk penumpang.

Aquaplaning adalah situasi kondisi dimana ban mobil kehilangan penapakan atau traksi pada permukaan jalan yang dilalui.

Baca juga: Akibat Hujan lebat dan Angin Kencang di Ngawi Pengendara Motor Tewas, Kerusakan Sebanyak ini Dialami

Biasanya faktor aquaplaning terjadi pada saat pengendara melintas di genangan air hujan, atau melintas saat hujan lebat yang menimbulkan genangan air.

Belakangan kecelakaan ini terjadi di ruas Tol Ngawi-Solo yang menimpa mobil Fortuner yang dikemudikan Hisyam Abdullah (18) putra Syamsul Arifin pengurus PBNU, Senin (29/1/2024).

Menurut informasi melaju dengan kecepatan tinggi di ruas Jalan Tol pada saat situasi jalan sedang hujan.

Baca juga: Kecelakaan Rombongan Pelajar SMAN 1 Sidoarjo di Tol Ngawi-Solo Dikabarkan Meninggal Dua Orang

Seperti diungkapkan Ahmad Juweni dari Hankook Tire produsen ban mobil mengungkapkan fenomena aquaplaning dapat menyebabkan kendaraan kehilangan kendali atas kendaraan, terutama pengemudi truk yang sering perjalanan dalam situasi basah.

Menurut Ahmad Juweni menghadapi jalan licin diperlukan keterampilan khusus untuk menghindari terjadinya aquaplaning.

Baca juga: Inilah Daftar Korban Tabrakan Adu Banteng Bus Eka Cepat vs Sugeng Rahayu di Jalan Raya Geneng Ngawi

Beberapa hal yang harus diperhatikan khususnya kendaraan niaga yang memiliki muatan penuh untuk menghindari aquaplaning sebagai berikut:

1. Pastikan tekanan udara sesuai rekomendasi produsen, tekanan yang lebih atau kurang dapat mempengaruhi kinerja ban dan meningkatkan risiko aquaplaning.

2. Pengendara perlu memeriksa kedalaman tapak pada ban, jika tapak ban aus juga dapat mengurangi traksi dan meningkatkan risiko kehilangan kendali, terutama saat melintas di jalan basah.

Baca juga: Truk Mengangkut Obat Nyamuk Masuk Jurang di Magetan Begini Kronologinya

Selain itu pengendara bisa melihat Tread Wear Indicator (TWI) pada dinding ban, jika tanda segitiga TWI sudah menyentung tapak ban maka segera ganti ban Anda.

3. Sebaiknya mengurangi kecepatan saat berkendara di jalanan yang basah, semakin tinggi kecepatan, semakin tinggi gaya angkat pada ban dan semakin berisiko tinggi tergelincir.

Unruk itu disarankan agar mengurangi kecepatan saat terjadi hujan dengan berjalan pelan 10 km per jalm dalam kondisi normal.

Dengan berjalan dengan kecepatan rendah memberikan banyak waktu ban mengalami kontak dengan permukaan jalan.

Pada akhirnya akan mengurangi traksi dan mengurangi risiko terjadinya kehilangan kendali saat mengemudikan mobil.

Baca juga: Hidup Susah dan Miskin, Emak-emak di Magetan Bunuh Diri Setelah Mencuri Mie Instan dan Snack

4. Jika Anda mengdarai kemudian melihat genangan air jika memungkinkan hindari, terutama genangan terlalu dalam, mengalir deras karena ini bisa meningkatkan risiko aquaplaning.

Saat terjadi aquaplaning sebaiknya pengendara tetap tenang agar tidak kehilangan kendali atas kendaraan Anda, coba untuk menahan stir tetap lurus dan hindari menginjak rem.

Baca juga: Fakta Balita Dibonceng Jatuh ke Bengawan Madiun di Nguntoronadi Magetan, Begini Kronologinya

Jika memungkinkan arahkan kendaraan ke bian kosong di jalan atau ke pinggir jalan untuk mengurangi risiko tabrakan dengan mobil lain.

Ikuyi arah tanpa melawan dan perlahan koreksi trasi, hindari pengereman mendadak, bisa menyebabkan selip dan melintir.

Perhatikan faktor seperti tekanan udara ban, keausan ban, suspensi untuk mencegah terjadinya aquaplaning yang lebih parah. **

Berita Terkini