Helo Indonesia

Jejak Lahar Musik Rock Pelukis Bambang SBY Bersama Grup Musik Rock Legendaris Elpamas

Nabila Putri - Ragam
Sabtu, 24 Juni 2023 21:23
    Bagikan  
Album Elpamas dan Bambang SBY saat masih penampilan rocker

Album Elpamas dan Bambang SBY saat masih penampilan rocker - (Foto Ist/HI)

Oleh Herman Batin Mangku*

LAMPUNG, HELOINDONESIA.COM -- Lampung mengenal Bambang SBY sebagai pelukis potret yang mungkin paling realis di Lampung. Namun, tak banyak yang tahu, terutama yang baru mengenalnya, sang seniman ini menyimpan cadasnya seorang rocker.

Justru, masa remajanya banyak bergaul dengan para rocker top pada masanya. Dia sempat bersama Gombloh mengasah seni musiknya di jalanan. Puncaknya, dia sempat menciptakan lagu untuk Koes Plus dan Elpamas.

Nah, kali ini, kita ulas keterkaitan Bambang SBY dan Elpamas. Bagai para remaja tahun 1985, tak kenal Elpamas, bisa dikatakan pemuda tak gaul. Para anak muda masa itu pasti mengenal Grup Rock Terbaik Indonesia Versi Log Zhelebour (1985).

Ketika awal terdampar di Lampung. lukisan masih sepi, lahar rocker Bambang SBY terlegenda oleh lagu ciptaanya yang jadi andalan grup rock tenar asal Pandaan, Malang, Jawa Timur itu berjudul "Tegar" jelang tahun '90-an.

Lagu yang jadi hit andalan pada Album Elpamas bertitle “Dinding-Dinding Kota”. Album pertama grup musik rock yang digawangi lima rocker dengan formasi Baruna pada vocal dan harmonika, Totok Tewel mencabik gitar dan backing vokal, Didik Sucahyo membetot bas dan backing vokal, Eddy Darome memencet keyboard dan backing vokal, dan Rush Tato bagian ngegebuk drum dan perkusi.

Album Elpamas berjudul "Dinding Dinding kota" sangat dicari oleh pecinta musik klasik rock. Para pencinta musik rock klasik banyak yang mengejar kasetnya sebagai koleksi yang harganya kini bisa mencapai ratusan ribu. Itu bukti lagu-lagu album ini sangat bagus, sebuah pencapaian yang luar biasa untuk band fenomenal di eranya.

Sejak menjuarai Festival Rock se-Indonesia tahun 1985, versi Log Zhelebour, baru tahun 1989, lah Elpamas me-launch album yang pertama ini. Selama 4 tahun setelah menyabet predikat juara Indonesia Elpamas malang melintang di konser-konser musik rock tanah air saat itu.

Sungguh kehadirannya sangat diperhitungkan dalam blantika show biz di tanah air sebagaimana legenda rock Indonesia God Bless.

Di album ini dapat kita dengarkan dan rasakan Musik Elpamas yang keluar dari selera pasar dengan lebih menonjolkan sisi musikalitasnya yang rumit dari pada lagu yang nge-beat.

Dari mutu sound juga berbeda karena di album ini mereka menyajikan suatu album yang direkam secara live (bersama-sama) pada waktu recording agar penjiwaan terhadap lagu-lagunya lebih terungkap.

Dibuka dengan lagu "Angan-Angan" yang slow tapi sungguh sangat enak dinikmati dengan intro awal dari suara keyboard Eddy darome sebelum sang vokalis Baruna masuk dengan suaranya yang khas.

Pada album "Dinding-Dinding Kota" akan kita temukan sebuah aransemen musik yang megah, komposisi antara keyboard, gitar, drum, bas, dan tentu vokal yang betul-betul bisa menggambarkan keangkuhan "Dinding-Dinding Kota" dan segala isinya.

Dalam lagu ini, suara gitar Totok Tewel seakan berjalan, berlari, dan menari juga suara bass Didik Sucahyo beriringan mengiringi gebukan drum dari Rush Tato. Sedangkan keyboard Eddy Darome mengingatkan akan sound dari John Lord-nya Deep Purple.

Dan kegagahan suara Baruna, betul-betul bisa menyatu untuk meneriakkan pesan bahwa “uang dan gengsi menjajah perasaan, setegar dinding kota yang angkuh perkasa”.

Juga ada sebuah lagu yang merupakan pesan buat generasi bangsa berjudul "Untukmu Generasi" dengan komposisi musik yang menggebrak sejak awal dengan dentuman drum Rush tato.

Masih panjang lagi jika diulas grup rock legendaris klasik ini. Tentang Bambang SBY dan lahar rocknya juga bisa berjilit-jilit jika dibedah. Dilain kesempatan, saya coba kulik lagi perjalanan musik dan lukisnya.

Untuk tulisan kali ini, kita batasi saja pengenalan dulu dunia lainnya. Yang penting, publik tahu ada perjalanan musik rock mewarnai jejak Bambang SBY yang kini lebih dikenal sebagai pelukis potret dan lahar Krakatau.

Kita simak sair lagu yang tak kalah garang dengan kerasnya musik rock:

TEGAR

Mega, di langit sanubariku
Awan, membuai angan-anganku
Mendung, menyimpan semua dukaku
Kabut, duka, menutup mata hatiku

Kutetap melangkah, tanpa batas waktu
Kutetap menerjang, menembus badaiku

Kutetap melangkah, tanpa batas waktu
Tanpa batas ruang dan waktu

Tegar, kutetap melangkah maju
Derap, langkah menggilas khayalku
Pasti, menuju masa depanku
Luka, bisa, kubawa berlari maju

Kutetap melangkah, tanpa batas waktu
Kutetap menerjang, menembus badaiku

Tanpa batas ruang dan waktu
Yang pasti kutetap melangkah
Tak perduli setan merayu
Yang pasti kutetap melangkah.

* Jurnalis