Helo Indonesia

Polri Diminta Segera Petakan Potensi Konflik di Pemilu Serentak 2024

Drajat Kurniawan - Nasional -> Politik
Kamis, 28 September 2023 16:39
    Bagikan  
Gubernur Ganjar Pranowo dan Mendagri Tito
Facebook/ Ganjar Pranowo

Gubernur Ganjar Pranowo dan Mendagri Tito - Gubernur Ganjar Pranowo saat menerima penghargaan Provinsi Berkinerja Terbaik Nasional dari Mendagri Tito Karnavian, di Makassar, Sabtu 29 April.

HELOINDONESIA.COM - Polri diminta tetap waspada menghadapi penyelenggaraan Pemilu Serentak 2024 yang saat ini mulai menghangat.

 Oleh karena itu, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian meminta Polri segera memetakan potensi konflik pada pelaksanaan pesta demokrasi Lima tahun sekali tersebut.

Dia juga berharap, Polri bekerja responsif dan proaktif untuk mencegah gangguan Kamtibmas di tengah masyarakat. 

Dia mengemukakan hal tersebut dalam Rapat Koordinasi Persiapan Operasi "Mantap Brata 2023-2024" terkait pengamanan Pemilu Tahun 2024 di The Tri Brata Dharmawangsa, Jakarta, Rabu (27/9/2023). Kegiatan ini dihadiri jajaran kepolisian di tingkat pusat maupun daerah.

Baca juga: Terobos Barisan KTT ke-43 ASEAN, Kapolri Harus Tegur Keras Dirlantas

“Dari kepolisian saya harapkan betul, tidak hanya bekerja responsif, tetapi bekerja proaktif untuk mendinginkan suasana dan membaca potensi konflik dengan tepat dan akurat,” kata Tito dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (28/9/2023).

Menurut dia, pemetaan potensi konflik diperlukan untuk melakukan penyebaran pasukan di wilayah tertentu berdasarkan tingkat kerawanannya, sehingga sigap bergerak dan tak menunggu pasukan bantuan dari pusat.

Selain itu dikatakannya, pemetaan potensi konflik lebih baik dilakukan sejak dini sehingga tidak meletup. Pasalnya imbuh dia, berdasarkan pengamatannya, beberapa konflik yang muncul tidak langsung terjadi begitu saja, tetapi ada proses yang melatarbelakanginya. 

Baca juga: Politisi Gelora Sebut Akan Banyak Kejutan Jelang Pemilu 2024

Tito mengunkapkan, pada pelaksanaan kontestasi Pemilu serentak 2024, deluruh daerah menggelar pilkada dan membutuhkan pengamanan. Kondisi ini membuat sistem backup pengamanan antarwilayah tak seperti saat pilkada berlangsung di sebagian daerah.

Karena itu dia berharap, pada pemilu nanti intelijen di daerah maupun pusat betul-betul diperkuat. 

“Betul-betul dipetakan daerah itu yang mana yang aman, mana yamg rawan, mana yang sangat rawan sekali, sehingga yang sangat rawan bisa menjadi tambah kekuatan di situ,” ujarnya.

Mantan Kapolri ini menekankan, akurasi pemetaan kerawanan menjadi sangat penting untuk mendukung keberhasilan pilkada. Dirinya tak ingin Polri baru bergerak setelah konflik terjadi.

Baca juga: Polri Gelar Operasi Zebra Mulai Hari Ini Hingga 2 Pekan Kedepan, Ini 7 Target Pelanggaran yang Disasar

“Jadi kuncinya adalah sekali lagi masalah akurasi dan mohon dilakukan simulasi-simulasi untuk memperkuat sinergi antara TNI/Polri, Satpol PP, dan Satlinmas,” tutur Tito.

Meski demikian dia meyakini Polri dapat menjalankan tugasnya dengan baik dalam mendukung Pemilu dan Pilkada 2024.