Helo Indonesia

M Junaidi Gantikan Raden M Ismail di DPRD Lampung

Nabila Putri - Nasional -> Politik
Rabu, 23 Agustus 2023 12:44
    Bagikan  
M Junaidi Gantikan Raden M Ismail di DPRD Lampung

Muhammad Junaidi dan Raden M Ismail (Foto Kolase Helo)

LAMPUNG, HELOINDONESIA.COM -- Muhammad Junaidi alias Bung Adi dijadwalkan dilantik menjadi anggota DPRD Lampung menggantikan Wakil Ketua III DPRD Lampung Raden Muhammad Ismail sisa periode 2019-2024. Pelantikannya, Kamis (24/8/2023).

Pada pemilu 2019 di daerah pemilihan Lampung II, yakni Kabupaten Lampung Selatan, Raden Muhammad Ismail meraih suara terbanyak yakni 13.554, disusul M Junaidi yang meraih 6.742. Sementara, suara PD di Dapil Lampung II secara keseluruhan mencapai 37.556 suara.

Raden Muhammad Ismail yang sebelumnya kader Partai Demokrat (PD) Lampung juga sudah pindah ke Partai Persatuan Indonesia (Perindo). Di partainya Hari Tanoesoedibjo, Raden Muhammad Ismail sebagai sekretaris DPW Partai Perindo Lampung.

Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PD memecatnya lewat SK DPP No: 24/SK/DPP.PD/IV/2023 tentang Pemberhentian Tetap Sebagai Anggota Partai Demokrat yang ditandatangani Ketum PD Agus Harimurti Yudhoyono, dan Sekjen PD Teuku Riefky Harsya, 17 Maret 2023.

Anggota Komisi III DPRD Lampung itu, Hanifal, Minggu (19/3/2023) Fraksi DPD PD Lampung Hanifal pernah mengatakan mengatakan partai segera memproses pergantian antar waktu (PAW) sesuai PKPU No. 6 Tahun 2017 tentang PAW DPR, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota.

Adi sejak kuliah memang sudah aktif organisasi dan akhirnya tertarik ke politik sampai akhirnya jabat Ketua DPC Demokrat Lampung Selatan.

Dia dilahirkan di Desa Wawasan, Kecamatan Tanjungbintang, Kabupaten Lampung Selatan pada tahun 1978, putra terakhir dari tujuh bersaudara. Ayahnya bernama Muhammad Ali dan ibunya bernama Fatimah.

Baca juga: Gawat, Indonesia Darurat Judi Online, Ismail Fahmi Temukan 4 Juta Web Judi Masuk Situs Pemerintahan

Pria yang banyak menghabiskan masa kecilnya di Kota Bandarlampung merintis dunia pendidikan formal di SDN 2 Labuhan Ratu dan SMP 3 Tanjungkarang hingga kelas 11, kemudian melanjutkan SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung.

Sosok Junaidi kecil sudah dikenal sebagai sosok memiliki kepribadian yang berani. Semua itu di dapatkan dari didikan sang ayah yang tegas dan konsisten

Beranjak dewasa, ia melanjutkan studi di SMAN 1 Teluk Betung, Bandar Lampung yang sekarang menjadi SMA 4 Bandar Lampung. Selama menjadi siswa di SMAN 1 Telukbetung sosok Junaidi muda tumbuh menjadi pribadi yang mandiri.

Kemandirian itu ia dapatkan melalui pengalaman yang sangat berharga ketika ia harus berpindah sekolah dari SMA 1 Telukbetung hijrah ke SMA 1 Pembangunan Kalianda Lampung Selatan.

Selesai SMA pada tahun 1998, Junaidi melanjutkan pendidikan setara S1 di Fakultas Hukum Universitas Lampung. Pada awal kuliah inilah Muhammad Junaidi mengenal Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

Baca juga: Bawaslu : Kita Tunggu Laporan Calon yang Ingin Mengajukan Permohonan Sengketa

Masuk di semester 3 ia resmi bergabung di HMI dan ikut LK I (Basic Training) HMI Cabang Bandarlampung. "Saya bergabung HMI dan di semester 3, selama berproses di HMI Komisariat Hukum Unila saya menemukan sesuatu yang baru," kata Bung Adi.

"Dari situlah saya mulai aktif berorganisasi sempat menjadi anggota legislatif tingkat fakultas, kemudian sempat mencalonkan diri sebagai presiden Fakultas Hukum dan semasa kuliah saya pernah menjadi dewan mahasiswa tingkat universitas kala itu," imbuhnya.

Memulai dunia aktivis kampus menurut Junaidi, bukanlah pilihan tetapi itu sebuah keharusan yang harus dijalani sebagai seorang mahasiswa. "Bagi saya menjadi mahasiswa itu tidak akan cukup jika hanya mengandalkan keilmuan yang di dapatkan di bangku perkuliahan saja."
"Karena di organisasi kita bisa jadikan sebagai kawah candradimuka bagi seorang mahasiswa untuk mengembangkan potensi diri," kata dia.

Saat disinggung seperti apa perjalanan politik semasa perkuliahan yang pernah dijalani, Junaidi menyampaikan pernah tergabung di Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Lampung.

"Pengalaman panjang sebagai aktivis di kampuslah yang membuat saya bergabung di AMPG. "Memulai dari diskusi ke diskusi akhirnya semakin membuat saya tertarik terhadap isu-isu politik dan pemerintahan di Provinsi Lampung.

Politisi Partai Demokrat yang juga mantan anggota DPRD Provinsi Lampung periode 2014-2019 ini juga pernah tercatat sebagai pengurus DPP Partai Demokrat di tahun 2010.

Baca juga: Tanggapi Andi Arief, PKS Sebut KPP Itu Lentur, Tidak Ada yang Berkhianat

"Jadi 2005 saya tergabung di Partai Demokrat, masuk di tahun 2010 di jaman mas Anas, saya sempet jadi pengurus Biro di DPP Demokrat, kemudian masuk tahun 2014 saya ikut kontestasi dan mencalonkan diri sebagai anggota legislatif Provinsi Lampung daerah pemilihan Tulang Bawang, Tulang Bawang Barat dan Mesuji dan alhamdulillah terpilih," ungkapnya.

"Pada Pemilu 2019 kemarin saya beralih dapil di tanah kelahiran di Lampung Selatan, tapi suara kita kurang sedikit alhasil pemilu kemarin belum diberi kesempatan kembali," tuturnya.

Di tahun 2022 Muhammad Junaidi diberi amanah sebagai ketua DPC Partai Demokrat Lampung Selatan, sebelumnya ia menduduki jabatan sebagai wakil sekretaris Partai Demokrat Lampung.

Politisi muda Demokrat yang gemar menulis sejarah Lampung ini, kini terus menatap masa depan dan karir politiknya.

Sebagai politisi muda ia juga aktif di berbagai media sosial.

Sejumlah akun media sosial memuat berbagai aktifitasnya.

Mulai dari facebook, twitter, instagram hingga pikore.

Sebagai ketua DPC Demokrat ia bertekad mengubah wajah daerahnya menjadi lebih baik lagi.

"Saya bertekad untuk bisa membawa Lampung Selatan bisa sejajar dengan Kabupaten/Kota lain yang saat ini sudah maju," harapnya.

Baca juga: Selain Dukung Ganjar atau Prabowo, PSI Pertimbangkan Opsi Menjomblo di Pilpres 2024

"Sebagai bagian dari kaum muda saya memilih panggung politik sebagai ikhtiar saya untuk terlibat langsung dalam membangun daerah."

Pada tahun 2024, Junaidi akan kembali mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Provinsi Lampung di dapil Lampung Selatan.

"Insyaallah kita ikhtiar untuk maju kembali sebagai caleg provinsi Lampung dari dapil Lampung Selatan," kata dia.

Selain itu ia berharap agar setiap dapil di Lampung Selatan ada Keterwakilan dewan dari Partai Demokrat.

"Harapannya setiap dapil ada keterwakilan ya, mudah-mudahan bisa kembali seperti 2009 bisa 9 keterwakilan Dewan pada waktu itu," ujarnya.

Pandangan Politik Muhammad Junaidi di Pemilu 2024

Seperti yang kita ketahui bahwa dalam 5 tahun sekali Republik Indonesia menggelar Pemilihan Umum sebagai sarana menentukan kedaulatan berada di tangan rakyat.

Baca juga: Bisa Meningkatkan Kesuburan Pria hingga Menjaga Kekuatan Tulang, Berikut 6 Manfaat Buah Lontar Bagi Kesehatan

Pemilu 2024, tentu akan berbeda dengan pemilu sebelumnya karena akan dilaksanakan serentak bersamaan dengan pemilihan kepada daerah yaitu Gubernur dan Wakil Gubernur, Walikota dan Wakil Walikota dan atau Bupati dan Wakil Bupati.

Sebagai seorang politisi, pelaksanaan Pemilu serentak tahun 2024 merupakan tahapan sudah pasti melelahkan karena sebagai kader partai kita berkewajiban untuk turut menyukseskan agenda-agenda partai demi mencapai hasil yang maksimal pada Pemilu 2024.

Junaidi berpesan kepada masyarakat agar bisa memilih dan membandingkan pemimpin yang pro terhadap rakyat.

"Pilihlah pemimpin yang pro rakyat. Pak SBY itu pemimpin pro rakyat, dan partai demokrat adalah besutan pak SBY, jadi pasti konsisten bela kepentingan rakyat.

"Saat ini alhamdulillah demokrat punya Ketum Mas AHY. Ibarat buah jatuh tak jauh dari pohonnya, Mas AHY dididik untuk peduli terhadap persoalan-persoalan rakyat, bagaimana mengentaskan kemiskinan, menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah hal yang terus digaungkan oleh ketum AHY.

"Jadi untuk senior-senior ayo kembali pilih Demokrat dan untuk anak muda ayo pilih Demokrat di 2024," tandasnya. (HBM)