Helo Indonesia

Sebut Popularitas Presiden Menurun di Akhir Jabatan, Apa Maksud Hitam Putih Pada Orasi Ganjar Pranowo?

M. Haikal - Nasional -> Politik
Rabu, 19 Juli 2023 22:57
    Bagikan  
Ganjar Pranowo,
Foto: tangkapan layar

Ganjar Pranowo, - Orasi Ganjar Pranowo di hadapan para relawan tentang sikap politiknya yang hitam atau putih.

HELOINDONESIA.COM - Bakal Capres PDIP Ganjar Pranowo mulai tampil dengan berkemeja motif garis hitam putih.

Saat silaturahmi 350 kelompok relawan Ganjar di Wisma Serba Guna Gelora Bung Karno, Rabu (19/7/2023), semua relawan kompak  berkemeja garis hitam dan putih itu.

Soal  kemeja garis hitam putih itu, ditegaskan Ganjar merupakan sikapnya dalam berpolitik.

Baca juga: Usai Bertemu Prabowo, Yunarto Charta Politika Ucapkan Selamat ke Budiman Sudjatmiko, Gabung Gerindra?

“Banyak yang tanya kenapa saya pakai baju garis dan warnanya hitam putih. Saya sampaikan, bahwa saya bukan orang yang abu-abu. Ketika kita harus bersikap pada keputusan yang sulit, maka kita harus memilih hitam dan putih,” tegasnya seperti dikutip akun YouTube New Inspiration pada Rabu (19/7/2023).

Ganjar menambahkan, sikap politiknya itu  menjadi dinamika saat kita bekerja dari hari ke hari.

"Ikhlaskan ketika ada bagian dari kita berpindah ke kamar sebelah. Ikhlaskan itu," ucap Ganjar.

Ganjar mengatakan bahwa bila ada yang berpindah ke kubu sebelah tidak perlu ditangisi.

Baca juga: Waspadai Paparan Mikroplastik pada Makanan Anda, Dampaknya Bisa Mengancam Nyawa

"Karena dari awal sudah saya sampaikan Anda mau hitam atau mau putih," tegas Ganjar.

Gubernur Jawa Tengah itu mengungkapkan, ada dua hal yang akan ia sampaikan.

"Satu agenda besar karena kita punya mimpi besar  bersama. Sekali lagi, bersama," paparnya.

Menurut Ganjar agenda besar sudah dibaca pada konstitusi negara.

Baca juga: Pengamat: Perubahan Sikap Politik Istana, Surya Paloh - Jokowi Kembali Guyub Karena Anies Sahabat Seperjuangan

"Indonesia mesti menjadi negara maju. Pak Jokowi sudah menunjukkan sangat bagus sekali. Dengan performance yang oke," tambahnya. 

Bahkan, lanjut Ganjar, di akhir-akhir masa jabatan, biasanya popularitas presiden menurun, kepercayaan masyarakatnya makin turun.

Alasannya karena biasanya di akhir masa jabatan di antaranya mulai banyak yang meninggalkannya.

 "Tapi Pak Jokowi tidak. Masih berada pada posisi yang puncak. Kepercayaan masyarakat itu yang kita bangga sebagai pendukungnya," tandasnya.