Helo Indonesia

Pengamat: Perubahan Sikap Politik Istana, Surya Paloh - Jokowi Kembali Guyub Karena Anies Sahabat Seperjuangan

Winoto Anung - Nasional -> Politik
Rabu, 19 Juli 2023 21:47
    Bagikan  
Jokowi, Surya Paloh
Ist

Jokowi, Surya Paloh - Presiden Joko Widodo dan Surya Paloh. (Foto / ilustrasi: ist

HELOINDONESIA.COM - Politik di Indonesia sangat dinamis. Selama ini terlihat, hubungan Presiden Jokowi dengan Surya Paloh terjadi ketegangan. Menurut pengamat sosial (sosiolog) Musni Umar, yang nampak di permukaan sudah patah arang gegara Surya Paloh, Capreskan Anies Baswedan pada 3 Oktober 2022 untuk pemilu 2024.

Sejak itu, Surya Paloh tidak pernah bertemu Presiden Jokowi.  Kondisi demikian sangat jauh berbeda sebelum Nasdem Capreskan Anies Baswedan.

Demikian diungkap sosiolog Musni Umar dalam tulisan yang diunggah di Twitter. Tulisan itu bertajuk: Perubahan Sikap Politik Istana, Surya Paloh Kembali Guyub dengan Presiden Jokowi.

Musni Umar mengatakan, hubungan yang dianggap retak antara Surya Paloh dengan Jokowi dimanfaatkan partai-partai politik yang berkoalisi mendukung pemerintahan Jokowi-Ma'ruf untuk melakukan manuver politik.

Baca juga: Elit PDIP Merapat ke Prabowo, Pengamat : Bentuk Ketidaksolidan

“Pertama, mendesak Presiden Jokowi supaya melakukan reshuffle kabinet dengan mendepak para menteri dari NasDem. Kedua, mereka mendesak Partai NasDem untuk menarik semua menteri mereka di kabinet Jokowi-Ma'ruf,” ujarnya.

Presiden Jokowi tidak merespon permintaan para pimpinan partai politik dari koalisi pemerintahan. Demikian juga halnya, Surya Paloh, Ketua Umum Partai NasDem tidak merespon. Bahkan Surya Paloh menegaskan bahwa NasDem berkomitmen untuk terus mendukung pemerintahan Jokowi-Ma'ruf sampai berakhir masa baktinya 2024.

“Puncak kegentingan hubungan Surya Paloh dengan Jokowi, ditetapkannya  Johny G. Plate, Menteri Komunikasi & Informatika RI yang juga Sekretaris Jenderal Partai NasDem sebagai tersangka korupsi BTS,” ujar dia.

Baca juga: Bukan Tak Krasan di Chelsea, Namun Joao Felix Ngebet Ingin Bergabung ke Barcelona

Surya Paloh Kembali Guyub dengan Jokowi

Selanjutnya, Musni Umar meneruskan, Blessing in disguise, NasDem melaksanakan Apel Siaga Perubahan di GBK  bertepatan Milad Surya Paloh ke-72 tanggal 16 Juli 2023  yang dihadiri bak lautan manusia saling ramainya

Disebutkannya, satu hari sesudah Apel Siaga Perubahan serta parade kebudayaan yang sangat meriah dan sukses, tanggal 17 Juli 2023 Surya Paloh diundang Presiden Jokowi untuk bersilaturahmi di istana.

Silaturahmi tersebut mengandung makna politik yang luar biasa karena Presiden Jokowi sampai menanyakan siapa Cawapres Anies. Perubahan sikap politik istana, diduga disebabkan 5 (lima) faktor:

Baca juga: Antisipasi Sejak Dini, Begini Cara Alami Mengatasi Gejala Asma yang Wajib Anda Ketahui

Pertama, Surya Paloh tidak pernah menyerang Presiden Jokowi. Dalam pidatonya di Apel Perubahan, Ketua Umum NasDem itu hanya menyebut:

'Musuh kita itu kebodohan, kemiskinan, ketidakadilan,  terus terang aja musuh kita kemunafikan itu. Kan ini yang mau kita capai ke depan, nah ini peran kita bersama lah."

“Kedua, Anies Baswedan, capres Koalisi Perubahan, dalam berbagai kesempatan tidak pernah menyerang Presiden Jokowi. Bahkan saat menyampaikan pidato di Apel Perubahan NasDem, mayoritas isi pidato Anies  hanya mendoakan seluruh bangsa Indonesia termasuk yang didoakan Presiden Jokowi,” ujar Musni Umar.

Baca juga: Yunarto Ucapkan Selamat Berjuang di Tempat Barumu Mas, Budiman Sudjatmiko Pindah Dukung Prabowo?

Ketiga, pernyataan Jaya Suprana, budayawan terkemuka serta Yusuf Wanandi, pendiri CSIS serta para tokoh bahwa calon presiden 2024 hanya dua pasang tanpa Anies, diduga hanya keinginan para oligarki politik dan ekonomi yang tetap ingin mendominasi panggung kekuasaan ekonomi dan politik,  sebab hubungan Jokowi dengan Anies sangat baik dan dekat   saat Jokowi menjadi calon presiden 2014, Anies  jurubicaranya. 

Keempat, dampak politik akan sangat besar jika Anies dicekal dalam pencalonan presiden 2024 apakah melalui rekayasa hukum di KPK dalam kasus Formula E atau kasus PK Partai Demokrat oleh Moeldoko. Ini yang ditunggu berbagai kelompok sebagai pemicu "people power."

Kelima, dukungan massa sangat besar,  saat Anies melakukan safari politik di berbagai daerah dan saat Apel Siaga Perubahan yang dilaksanakan NasDem.  Fenomena tersebut diduga  menjadi  salah satu pertimbangan guyubnya Surya Paloh dengan Presiden Jokowi.

“Kita mendoakan semoga perubahan sikap politik istana yang kembali guyub dengan Surya Paloh menjadi jembatan bagi Anies untuk menjadi calon presiden 2024 sebab Anies bukan antitesa Presiden Jokowi, juga bukan lawan politik, tetapi Anies sahabat seperjuangan untuk membawa bangsa dan negara maju dan jaya di masa depan,” kata Musni Umar. (*)

(Winoto Anung)