HELOINDONESIA.COM - Surya Paloh adalah politisi senior kaya pengalaman, dia menjadi Ketua Umum Partai Nasdem dan mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (capres).
Namun, belakangan Surya Paloh dan Nasdem mendapat tekanan luar biasa setelah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres. Soal hal ini sosiolog Dr Musni Umar mengaku mendapat informasi sepak terjang Surya Paloh dan Nasdem tersebut.
Informasi itu didapat dari temannya yang juga aktivis tahun 1977/1978 dan menjadi anggota parai politik dan anggota DPR. Sosiolog Musni Umar mengatakan, info yang didapat dari teman bahwa Surya Paloh tokoh politik yang pragmatis, sehingga tidak lama lagi akan balik badan untuk meninggalkan Anies Baswedan yang dia sudah Capreskan.
“Teman saya aktivis 77/78 yang lama menjadi anggota DPR RI dari Partai Golkar dan pernah memegang berbagai macam jabatan penting di DPR RI bercerita kepada saya tentang Surya Paloh yang dia kenal dekat sewaktu sama-sama aktif di Partai Golkar adalah tokoh politik yang pragmatis, sehingga tidak lama lagi akan balik badan untuk meninggalkan Anies Baswedan yang dia sudah Capreskan,” ujar sosiolog Musni Umar dalam cuitan di Twitter dengan akun @musniumar.
Baca juga: NGolo Kante Teken Kontrak dengan Al Ittihad, Ikuti Jejak Karim Benzema
Menurut Musni Umar bahwa sang teman itu bercerita tentang tekanan yang dialami Surya Paloh luar biasa sejak mencapreskan Anies Baswedan. Sekjennya sudah dijadikan tersangka, sebentar lagi para menteri dari Nasdem akan dikuliti. Selain itu, bisnis Surya Paloh satu persatu dihabisi.
“Tindakan keras terhadap Surya Paloh dan Partai Nasdem, membuat para pimpinan partai politik yang diduga mempunyai masalah hukum tidak ada yang berani bertindak seperti yang dilakukan Surya Paloh untuk mendukung Anies Baswedan,” ujarnya.
Fakta yang Dilihat
Sosiolog Musni Umar melihat hal berbeda dibanding cerita yang didapat dari sang teman yang juga anggota Parpol Golkar tersebut. Ia melihat fakta Surya Paloh kokoh dan tidak goyah.
“Surya Paloh yang disebut teman saya sebagai pragmatis, ternyata tidak balik badan meninggalkan Anies Baswedan walaupun dibujuk dan ditekan, dia tetap kokoh dan tidak goyang,” ujarnya.
Baca juga: Ronaldo Cetak Gol Kemenangan Sekaligus Catatkan Rekor Pertandingan ke-200 untuk Portugal
Pengorbanan dan perjuangannya mendukung Anies Baswedan, lanjutnya, pasti dilandasi tujuan yang amat mulia untuk mewujudkan restorasi Indonesia yang menjadi cita-cita Partai NasDem.
“Kalau tujuannya untuk kepentingan pragmatisme, maka Surya Paloh akan memilih tetap bersama rezim yang dia ikut bangun dan besarkan,” tambah Musni Umar.
Dia mengatakan, Surya Paloh sebagai pendiri dan Ketua Umum Partai NasDem yang kaya dengan pengalaman di dunia politik, pasti mengetahui pilihan yang ditempuh mencalonkan Anies Baswedan sebagai Capres Partai NasDem merupakan jalan yang terjal, mendaki dan penuh resiko karena Anies bukan tokoh yang diinginkan oleh istana untuk memimpin Indonesia pasca pemilu 2024.
“Kita bersyukur dan merasa bangga, Surya Paloh dan NasDemnya tidak termakan bujuk rayu dan tekanan. Begitu juga AHY dan Demokrat serta Ahmad Syaikhu dan PKS tidak goyah dan termakan bujuk rayu dan tekanan,” ujarnya.
Baca juga: Hari Rebo Pon, 21 Juni Ini Ulang Tahun Pak Jokowi, Yuk Intip Karakternya Berdasar Wetonnya
Dia berharap, semoga NasDem, Demokrat dan PKS yang telah membentuk Koalisi Perubahan Untuk Persatuan (KPP) dan telah menandatangani pakta perjanjian untuk mencalonkan Anies Baswedan sebagai Calon Presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) tetap solid dan bersatu. (*)
(Winoto Anung)