Helo Indonesia

Ketua Yayasan SMP IT IQRO Tuding Petani Tidak Peduli Saluran Air

Nabila Putri - Nasional -> Peristiwa
Senin, 29 Mei 2023 16:34
    Bagikan  
Yayasan Abdul Hakim yang membuat fondasi tanpa mempertimbangkan perasaan petani

Yayasan Abdul Hakim yang membuat fondasi tanpa mempertimbangkan perasaan petani - (Foto Rama/Helo Indonesia Lampung)

LAMPUNG, HELOINDONESIA.COM - Ketua Yayasan Abdul Hakim Toto Taviv Susilo menuding pemilik sawah tidak peduli dengan keadaan sawah sehingga menyebabkan jebolnya saluran air di kompleks SD/SMP IT Iqro yang sempat diprotes warga Desa Sukaraja Kecamatan Gedongtaataan Kabupaten Pesawaran. Padahal tidak mengalirnya air ke lahan warga imbas dari pembangunan sekolah yang Ia pimpin.

Hal tersebut dikatakan Toto saat dikonfirmasi Heloindonesia.com, Senin (29/5/2023) melalui sambungan telepon seluler. Bahkan Toto seakan menggampangkan protes warga tersebut.

"Gampang itu, nanti seminggu lagi mau tanam dibenahi, itu karena petaninya gak open, jadi waktu hujan jebol," kata Toto.

Toto juga menyebut salah seorang warga itu akan didatanginya, karena warga tersebut dua orang anaknya sekolah di Yayasan Abdul Hakim.

"Sudah dibetulin sudah, nanti saya ke rumah pak Rozali, itu mah gampang itu, anaknya dua orang kan sekolah di sini, bukan masalah," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Sejumlah warga Desa Sukaraja, Kecamatan Gedong Tataan melayangkan protes pembangunan bangunan sekolah Yayasan Abdul Hakim (SMP Iqro).

Hal tersebut menyusul pembangunan sekolah oleh pihak yayasan yang dinilai merugikan masyarakat sekitar karena telah menyebabkan keringnya sawah maupun lahan yang berada dibawahnya.

Salah seorang warga menuturkan, pembangunan dilakukan diatas sawah aktif dan menutup saluran irigasi sawah lainnya.

"Di sekitar bangunan kan merupakan persawahan, saluran irigasi menjadi sempit sehingga kami dibawah ini tidak teraliri air," tuturnya, Minggu (28/5).

Ditambahkan, sebelum ada pembangunan aliran air normal, tapi karena penyempitan menjadikan terjadi penyumbatan.

"Dari dulu tidak pernah ada masalah, semenjak dibangun aliran air terhambat," tambahnya.

Dirinya menuturkan, warga sebenarnya senang dengan adanya lembaga pendidikan di wilayahnya, namun dampak yang ditimbulkan sangat merugikan masyarakat, dan menjadi pertanyaan bagaimana pengawasan dari dinas terkait dalam pembangunannya.

"Perizinan pembangunannya juga kami pertanyakan, artinya pengawasan lemah klau jadinya seperti ini, izin lingkungan dan yang lainnya akan kami pertanyakan semua," tegasnya.

Warga meminta aparat penegak hukum (APH) dapat turun dan menyelidiki pembangunan sekolah yang telah merugikan masyarakat.

"Kita akan laporkan baik kepada APH maupun dinas terkait, apalagi bangunan yang katanya untuk SMA itu dibangun diatas lahan persawahan yang bisa mematikan sawah-sawah sebelahnya," tandasnya.

"Ini kami datang kesini saja ketua yayasannya tidak ada, ditelpon juga tidak diangkat," pungkasnya. (Rama)