Helo Indonesia

Serius Kembangkan ART, Wali Kota Semarang Bahas dengan Direksi PT KAI

Selasa, 9 Juli 2024 19:08
    Bagikan  
Serius Kembangkan ART, Wali Kota Semarang Bahas dengan Direksi PT KAI

KERJA SAMA: Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu melakukan pertemuan dengan jajaran Direksi PT Kereta Api terkait pengembangan transportasi publik Autonomous Rail Rapid Transit (ART). Foto: Dok

SEMARANG, HELOINDONESIA.COM -Pemkot Semarang serius mengembangkan transportasi publik Autonomous Rail Rapid Transit (ART). Seiring dengan keseriusan tersebut, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu melakukan pertemuan dengan jajaran Direksi PT Kereta Api Indonesia (Persero) di Jakarta, Senin (8/7/2024).

ART merupakan teknologi kereta dimana kereta akan melaju di jalan raya dengan jalur bertanda khusus. Transportasi ART ini lebih mirip seperti tram namun menggunakan roda karet dan digerakkan dengan tenaga listrik.

Perempuan yang akrab disapa Mbak Ita tersebut bertemu langsung dengan Direktur Pengembangan Usaha & Kelembagaan, Rudi As Aturridha, Executive Vice President of Strategic Business Planning & Investment, Roni Komar dan Dadan Rudiansyah selaku Direktur Keselamatan & Keamanan PT KAI (Persero).

"Saya menindaklanjuti arahan dari Bapak Presiden terkait pengembangan moda transportasi yang berbasis publik. Salah satu yang dikembangkan oleh pemerintah pusat adalah ART, dan saat ini ART sudah ada di IKN," ujar Mbak Ita, usai pertemuan dengan Direksi PT KAI Pusat di Hotel Grand Hyatt Jakarta.

Rakernas

Mbak Ita menyebut, saat pertemuan Rakernas Apeksi Juni lalu di Balikpapan, Presiden Joko Widodo memberikan arahan agar pemerintah daerah bisa mengembangkan transportasi publik, salah satunya dengan ART.

"Alhamdulillah Kota Semarang sejak tahun 2021 sudah ada kajiannya terkait ART oleh PT KAI. Pada saat itu sudah ada penandatanganan kerja sama atau rencana pengembangan transportasi publik Kota Semarang," imbuh Mbak Ita.

Hanya saja, lanjutnya, pengembangan kala itu adalah penerapan program transportasi berbasis tram (trem). Namun, seiring berjalannya waktu transportasi tram rupanya membutuhkan biaya besar, sehingga tidak dapat dilanjutkan.

"Saat ini kajian dari PT KAI berupa ART ini sudah ada dan saya tadi bertemu dengan Pak Direktur Pengembangan Usaha & Kelembagaan, Rudi As Aturridha. Pertemuan ini juga atas arahan dari Direktur Utama PT KAI yang saat ini tidak di Jakarta. Sudah ada pembicaraan untuk melanjutkan kerja sama, karena kerja sama ini sudah habis di tahun 2023," papar Mbak Ita.

Transportasi

Rencananya, hasil dari pertemuan akan dituangkan menjadi bentuk kerja sama lanjutan pengembangan transportasi publik ART.  "Dengan penandatanganan dan juga kajian yang sudah ada ini bisa dikembangkan menjadi FS atau studi kelayakan. Harapannya dengan adanya ART di Semarang, bisa menjadi pionir di daerah untuk implementasi ART di Indonesia setelah IKN," terangnya.

Dalam kajian tersebut, kata Mbak Ita, dilengkapi dengan informasi jalur ART, kajian lengkap termasuk biaya, subsidi, hingga trase. "Dengan kajian yang sudah lengkap itu akan lebih mudah untuk diimplementasikan," imbuhnya.

Menurutnya, PT KAI tinggal menunggu regulasi dan persetujuan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI. "Kebetulan di acara BPK RI, saya sudah bertemu dengan Pak Menteri Perhubungan, beliau menyampaikan akan mendorong agar segera terealisasi ART di Kota Semarang," sebutnya.

Bahkan, pekan depan Direksi PT KAI akan ke Semarang menindaklanjuti pembaharuan dan perpanjangan kerja sama yang sebenarnya sudah habis sejak Juni 2023 lalu.

"Setelah itu, nantinya akan dibentuk tim lagi, kalau kemarin kan tim trem, ini akan dibentuk tim ART. Kemudian kami buat timetable-nya lagi. Semoga pekan depan sudah kelihatan timetable-nya, tahapan tahapan untuk realisasi ART di Kota Semarang," tutup Mbak Ita.(ADE)