Helo Indonesia

Modus Jual Beli Proyek PL di Pemkot Tangsel, Ormas Ungkap Oknum Dinas Patok 10 Persen dari Anggaran

M. Haikal - Nasional -> Peristiwa
Senin, 1 April 2024 23:53
    Bagikan  
Jual Beli Proyek PL
Foto: Heloindonesia

Jual Beli Proyek PL - Aksi massa demo massa Gaspol di depan kantor Wali Kota Tangsel pada Senin (1/4/2024) sore.

HELOINDONESIA.COM - Aksi demo yang dilakukan ratusan massa yang mengklaim berasal dari 28 organisasi kemasyarakatan (Ormas) di Pemkot Tangerang Salatan pada Senin sore (1/4/2024) sekitar pukul 15.00 WIB mengungkap adanya dugaan modus jual beli proyek penunjukan langsung (PL) oleh oknum-onum dinas-dinas.

Padahal, ormas dan LSM tersebut mengklaim bahwa proyek-peroyek PL di dinas-dinas itu sudah seharusnya diberikan kepada pengusaha lokal yang berdomisili di Kota Tangerang Selatan.

Hal ini dikatakan kordinator aksi Gaspol, H Baset Marliansyah saat diwawancara Heloindonesia pada Senin (1/4/2024) malam.

"Sudah seharusnya LSM dan ormas lokal yang diprioritaskan, bukan pengusaha dari luar wilayah Pemkot Tangsel," ungkap H Baset.

Baca juga: Polres Tulangbawang Evakuasi dan Olah TKP Mayat Wanita Berbatik Merah

Ditanya soal adanya modus jual beli paket pekerjaan oleh oknum-oknum dinas kepada pengusaha luar Tangsel, H Baset mengungkapkan kalau paket itu pada tahun-tahun lalu diberi satu-satu ke ormas dan LSM.

"Ormas ini kan sebagian pengusaha dan kontraktor, kita kerjain sendiri itu paket-paket tersebut. Tahun ini tidak dikasih ke kita, tapi kita dikasih uang. Uang itu kecil tak sesuai dengan nilai paket," ujarnya.

Setelah ditelusuri, lanjutnya, ternyata paket kita itu dijual ke pengepul.

"(oknum) dinas itu menjual 10% dari anggaran," ungkap H Baset.

Baca juga: THN 01 Sebut Tak Ada Pihak yang Menyanggah Kalau Pemilu 2024 Curang

Yang membuat ormas dan LSM kesal, lanjutnya, dinas-dinas itu laporannya ke Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangsel sudah dibagi ke ormas.

H Baset menegaskan bahwa pengusaha lokal sudah seharusnya yang diberi paket-paket pekerjaan itu, bukan pengusaha di luar Tangsel.

"Ada Perdanya yang memprioritaskan untuk pengusaha lokal. Itu berlaku umum," tambahnya.

H Baset tak menampik kalau selama ini ormas-ormas dan LSM sudah mendapatkan bantuan dana dari Kesbangpol.

"Nilainya kecil. Kita ini terdaftar di Kesbangpol," tambahnya.

Baca juga: Atap Masjid Roboh Akibat Hujan Deras di Buyutudik, Lamteng

H Baset juga mengatakan bahwa permintaan paket-paket pekerjaan ini sudah dijembatani oleh Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kota Tangsel.

"Tapi sudah kejadian, dinas-dinas ini main sendiri, KADIN lepas tangan," ujarnya.

Disinggung setelah aksi demo soal paket pekerjaan ini apakah akan diberikan, H Baset malah mengatakan tentang hari raya lebaran sudah dekat.

"Ini kan menjelang lebaran bro, kita ormas kan butuh gitu untuk kepengurusan kita di bawah, untuk PAC, untuk ranting. Sementara paket-paket kegiatan itu sudah jalan," paparnya.

H Baset mengatakan akan melakukan aksi kembali bila aspirasi mereka tidak diakomodir oleh Pemkot Tangsel.

Baca juga: Protes Diberi Uang Pembinaan Cuma Rp 1 Juta/Tahun, 28 Ormas Demo Pemkot Tangsel Minta Paket Pekerjaan

"Insya Allah Kamis demo lagi dengan massa lebih besar. Besok kita masukin lagi surat (pemberitahuan demo) ke Polres, kita tertib, ada izin," terangnya.

H Baset menegaskan bahwa ormas dan LSM tidak mau minta banyak-banyak dari nilai pekerjaan.

"Kita hanya minta paket PL saja, bukan paket lelang yang besar-besar. Cukup paket pekerjaan di bawah 200 juta. Kita gak minta banyak-banyak, kadang dapet 150, 120, kecil nilainya yang kita minta," ucapnya.

Bahkan, ungkap H Baset, di tiap dinas itu ada ratusan, bahkan ribuan paket pekerjaan.

"Mestinya dengan ribuan paket itu, ormas dan LSM juga aman. Kita sudah mengalah," tandasnya.

Baca juga: Wali Kota Eva Dwiana Akhirnya Tumpahkan Kekecewaan soal DBH

Seperti diberitakan sebelumnya, beberapa dinas yang menjadi target demo massa Gaspol di antaranya, Dinas PUPR, Dinas Perkim, Dinas Pendidikan dan Dinas Koperasi di lingkungan Pemkot Tangsel.