Helo Indonesia

1.400 Hektare Sawah di Kendal Terdampak Banjir, Rata-rata Dekati Masa Panen

Kamis, 21 Maret 2024 21:04
    Bagikan  
1.400 Hektare Sawah di Kendal Terdampak Banjir, Rata-rata Dekati Masa Panen

Para petani di Kendal saat mengamankan tanaman padi yang terkena banjir. Foto: Anik

KENDAL, HELOINDONESIA.COM - Banjir yang melanda Kabupaten Kendal beberapa hari lalu, juga berdampak pada area persawahan. Setidaknya ada sekitar 1.400 hektare sawah yang terdampak banjir.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kabupaten Kendal, Pandu Rapriat Rogojati mengatakan, 1.400 hektare sawah yang terdampak banjir tersebut rata-rata hampir mendekati usia panen.

"Ada yang tiga minggu, dua minggu panen itu ada yang tergenang. Ini masih dalam pengamatan kami, kira-kira genangannya bertahan berapa lama. Kalau genangan air ini lebih dari satu minggu untuk posisi tanaman yang sudah siap panen, yang jelas akan menurunkan kualitas hasil. Jadi setelah menjadi beras itu daya simpannya sangat rendah," terang Pandu, dalam keterangannya Kamis 21 Maret 2024.

Baca juga: Disdagkop dan UKM Kendal Dorong Pelaku UMKM Belajar Live Tiktok dan Shopee

Dia  menambahkan, area persawahan yang terdampak bajir diantaranya ada di Kecamatan Kendal, Patebon, Brangsong dan darrah Kendal bawah lainnya. Namun pihaknya akan berupaya mencarikan bantuan kepada para petani yang terdampak banjir.

Curah Hujan

"Rata-rata banyak genangan karena curah hujan tinggi. Ini masih kita amati, yang memang betul-betul fuso tidak bisa panen nanti kita upayakan carikan bantuan. Entah dapat subsidi apa, atau bantuan sebagai pengganti puso," imbuhnya.

Salah seorang petani di Kelurahan Langenharjo Kendal, Sunarto mengatakan, terpaksa harus segera memanen tanaman padi miliknya karena terendam banjir.

Baca juga: Ini Alasan Mbak Ita Ditunjuk jadi Anggota Badan Pembina Harian Unimus

"Kalau tidak segera dipanen bisa busuk karena terendam banjir. Ini sampai ambruk terkena banjir," katanya.

Menurutnya dengan kondiai tersebut, harga jual padi dipastikan turun karena kualitas padi yang tidak bagus akibat terdampak banjir. (Anik)