Helo Indonesia

Adu Kambing KA Turangga Vs Komuter Bandung Raya, Netizen Curiga Sistem Interlock Tak Berfungsi, Maksudnya Apa?

M. Haikal - Nasional -> Peristiwa
Jumat, 5 Januari 2024 11:14
    Bagikan  
Sistem Interlock,
Foto: tangkapan layar

Sistem Interlock, - Adu kambing KA Turangga Vs Komuter Bandung Raya hingga mengakibatkan 3 nyawa melayang.

HELOINDONESIA.COM - Tabrakan antara KA Turangga vs komuter Bandung Raya yang terjadi pada Jumat (5/1/2024) menjadi sorotan netizen.

Salah satu yang menarik perhatian adalah postingan yang diunggah akun media sosial X (at)MasMasBiasaa di hari yang sama.

Dalam narasinya dia mengomentari bahwa sebelum terjadinya adu kambing, seharusnya ada sinyal masuk di stasiun Cicalengka.

"KA Turangga vs KA Baraya. Masinis gugur," demikian utas (at)MasMasBiasaa.

Dia mendesak kalau kasus ini harus diusut tuntas.

Baca juga: Tabrakan 2 Kereta Api di Jawa Barat, 3 Tewas dan 28 Luka-Luka

"Masa' sistem interlock-nya nggak berjalan? Terakhir adu kambing gini di Ketanggungan Brebes & langsung di sistem interlock," utasnya.

Menurutnya, ini soal jalur singel track sinyal mekanik. Kalau sistem interlocknya berfungsi, harusnya tidak terjadi kecelakaan.

"Yang bisa buka interlock cuma PPKA 2 sisi & PK tentunya ada sepengetahuan masinis kedua belah pihak & kondektur 2 arah," ujarnya.

Dari penelusuran digital Heloindonesia, sistem interlock dalam konteks kereta api adalah sistem keamanan yang dirancang untuk mengatur lalu lintas kereta api dengan aman dan efisien.

Sistem ini menggunakan serangkaian perangkat keras dan perangkat lunak yang mengontrol persimpangan, sinyal, dan jalur kereta api untuk mencegah terjadinya tabrakan atau kecelakaan.

Baca juga: Tabrakan KA Turangga Vs KA Bandung Raya, KAI: Penumpang Diminta Tenang

Tujuan utama dari sistem interlock kereta api adalah untuk memastikan bahwa perlintasan antara kereta api yang berbeda tidak terjadi pada waktu yang sama atau pada jalur yang sama.

Sehingga meminimalkan risiko tabrakan.

Cara kerjanya, menggunakan sinyal, switch, dan sensor yang terhubung ke pusat kontrol.

Sistem ini akan mengatur rute, sinyal, dan persimpangan untuk memastikan bahwa kereta api hanya dapat bergerak ke jalur yang telah diatur dengan aman, sesuai dengan jadwal dan persyaratan keselamatan.

Sistem interlock ini juga sering kali dilengkapi dengan perlindungan terhadap kesalahan manusia atau kerusakan peralatan dengan menerapkan prosedur keamanan yang ketat.

Baca juga: Paul Munster Resmi Ambil Alih Kepemimpinan Persebaya, Mampukah Mengentas Bajol Ijo dari Keterpurukan

Hal ini membantu untuk memastikan bahwa kereta api tidak akan bergerak ke jalur yang salah atau berinteraksi secara tidak aman dengan kereta lain, memberikan tingkat keamanan yang lebih tinggi dalam operasi kereta api.