Helo Indonesia

Korupsi Bukan karena Godaan, tetapi Akibat Lemahnya Kejujuran

Kamis, 7 Desember 2023 20:20
    Bagikan  
 seminar Harkodia 2023 yang mengusung tema Berani Lapor, Ikut Berantas Korupsi untuk Indonesia Maju.

seminar Harkodia 2023 yang mengusung tema Berani Lapor, Ikut Berantas Korupsi untuk Indonesia Maju. - Kajari Demak Andri Kurniawan SH MH saat menyampaikan tujuan digelarnya seminar Harkodia 2023 yang mengusung tema Berani Lapor, Ikut Berantas Korupsi untuk Indonesia Maju. Foto: Jati

DEMAK, HELOINDONESIA.COM - Penanganan tindak pidana korupsi lebih efektif dilakukan secara preventif. Namun demikian kejaksaan tidak bisa bekerja sendiri. Butuh dukungan segenap elemen masyarakat untuk lakukan pencegahan.

Demikian disampaikan Kepala Kejaksaan Negeri Demak Andri Kurniawan SH MH pada Seminar Anti Korupsi 'Berani Lapor, Ikut Berantas Korupsi untuk Indonesia Maju' dalam rangka memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) 2023, Kamis 7 Desember 2023.

Hadir sebagai narasumber Ketua Pengadilan Negeri Demak Eri Justiansyah SH MH, serta Dosen Fakultas Hukum UMK Bayu Aryanto SH MH.

Baca juga: Bejat, Mbah Kung di Ngampel Tega Cabuli Cucu hingga Hamil

"Dalam penanganan kasus korupsi kami lebih mengoptimalkan pencegahan baru penindakan. Maka itu seminar dalam rangka Hakordia 2023 ini mengusung tema 'Berani Lapor, Ikut Berantas Korupsi untuk Indonesia Maju'. Sebab dalam melakukan kerja pemberantasan kami tidak bisa sendiri. Perlu dukungan dan sinergitas masyarakat," urainya, didampingi Kasi Pidsus Kejari Demak Samsul Sitinjak SH MH.

Hal sama disampaikan Ketua PN Demak Eri Justiansyah. Meski masalah korupsi sudah ada sejak jaman Mesir kuno, bukan berati yang sudah biasa boleh menjadi budaya. Maka itu masyarakat dihimbau mampu berkontribusi positif, sehingga yang biasa tadi tidak menjadi kebiasaan bahkan budaya.

"Korupsi perlu ekstra penanganan. Maka itu korupsi disebut extra ordinary crime. Karena negara bisa hancur atau runtuh karena korupsi," ungkapnya.

Baca juga: Motor dan Mobil Dicuri, Mbak Ita Minta Pengamanan Balai Kota Semarang Diperketat

Di sisi lain, Bayu Aryanto berpendapat, korupsi terjadi bukan karena tingginya godaan, melainkan karena lemahnya prinsip kejujuran. Menurunya, bicara korupsi itu bicara naluri.

"Selagi manusia punya nafsu, maka hal yang terpenting dalam pemberantasan korupsi adalah pencegahan," ujarnya.

Jika perlu, lanjut akademisi muda tersebut, karakter anti korupsi dikenalkan sejak PAUD. Saat hati masih bersih, berpikir tanpa kepentingan, tanpa prasangka. Jika perlu menjadi materi pembekalan pra nikah. Sebab terindikasi sebagai pemicu tindakan korupsi adalah desakan kebutuhan rumah tangga. (Jati)