Helo Indonesia

Haji 2023 : Antara Ramah Lansia, Keteledoran Maktab dan Longgarnya Pembuatan Visa Touris

M. Haikal - Nasional
Sabtu, 1 Juli 2023 18:17
    Bagikan  
Haji,
Foto: tangkapan layar

Haji, - Di musim haji 2023 ini terlihat begitu banyak jamaah yang terdiri dari mereka yang berusia lanjut dan petugas Ramah Lansia.

Wakil Ketua PWNU DKI Jakarta: H. Husny Mubarok Amir

RANGKAIAN Pelaksanaan Ibadah Haji Tahun 2023 hampir saja selesai, meskipun bagi jamaah haji asal Indonesia pelaksanaan ini dirasakan berjalan lancar, namun tetap menyisakan beberapa permasalahan yang akan menjadi evaluasi bagi penyelenggara haji yaitu Kementerian Agama RI di tahun-tahun berikutnya.

Pada musim haji kali ini terlihat begitu banyak jamaah yang terdiri dari mereka yang berusia lanjut. Tak heran, jika kemudian tagline ramah lansia sangat tepat untuk musim haji kali ini. 

Tidak jarang, bahkan cenderung jadi fenomena yang sangat biasa sekali dimana para petugas haji menjalankan tugasnya dengan mendampingi para jamaah yang lanjut usia. 

Mulai dari naik turun bis, mendorong kursi roda, membopong orangtua yang kehabisan tenaga, bahkan menjemput dan mengantar mereka yang karena usia sudah mulai lupa arah balik ke pemondokan mereka.

Baca juga: Muslim di Jerman Menghadapi Diskriminasi, Kebencian dan Kekerasan dalam Kehidupan Sehari-hari

Namun, di balik kisah nan indah itu ada juga permasalahan bagi Jamaah Haji yang beberapa waktu lalu sudah tersampaikan di berbagai media, yakni berkaitan dengan crowded atau menumpuknya antrian jamaah di Muzdalifah hingga siang hari, kemudian banyak Jamaah yang tidak dapat tenda di Arofah dan Mina.

Kondisi demikian ini murni bukan karena kesalahan Kementerian Agama, Tapi justeru karena kecerobohan Maktab dan Longgarnya kebijakan VFS di Jakarta.

Kenapa harus menyalahkan pihak lain? Seperti VFS Tasheel atau Maktab? 

Jawabannya sangat sederhana, Persoalan Pertama, kenapa harus VFS Tasheel? 

VFS Tasheel atau Visa Facilitation Services yang menjadi mitra resmi Kedutaan Arab Saudi dalam pembuatan Visa di Indonesia. 

Mereka ini pemegang kunci kebijakan kedutaan Arab Saudi bagi para pelancong yang berasal dari Indonesia. 

Baca juga: Bertemu Ganjar, Sandiaga Uno ke Pejabat Haji & Umroh Arab Saudi: Insya Allah The Next Presiden

Jika Visa khusus Haji yang lebih dikenal dengan Mujamalah atau Furoda dikeluarkan langsung oleh pihak kedutaan, beda halnya dengan visa-visa Touris atau Ziarah yang anehnya justru terlihat sangat longgar dengan proses Biometrik dan dikeluarkan melalui pihak VFS Tasheel. 

Padahal jelas, melihat waktu ramainya pembuatan mengindikasikan kuat bahwa mereka mengetahui bahwa visa itu akan dibuat sebagai syarat perjalanan haji orang Indonesia. 

Pihak VFS atau oknum di dalamnya, harus bertanggung jawab dengan jumlah Jamaah Haji asal Indonesia yang menjadi semakin membludak.

Kedua, Maktab adalah pihak yang paling mengetahui berapa kapasitas jumlah penghuni tenda, kapasitas bus angkut dan jumlah armada, rekayasa pengangkutan bahkan juga estimasi kelebihan waktu jika antrian jamaah tidak kunjung terurai. 

Baca juga: Hari Bhayangkara, Wapres Minta Polri Tidak Hanya Presisi, Tetapi Juga TOP

Ketiga, masih persoalan Maktab, mereka ini paling bertanggung jawab tentang berapa banyak tasreh haji sejenis gelang kertas dan ID Card berisi nomor maktab yang mereka buat dan mereka keluarkan. 

Contoh kasus di Maktab 37, Kloter SUB 58, dimana para Jamaah Haji Reguler seolah berebut tempat dengan Jamaah Haji "Furoda" yang masing-masing mengklaim keabsahan tempat mereka. 

Mereka sama-sama dijemput dengan bis yang sama, ditempatkan juga di maktab yang sama. Jika mereka serius melakukan pelayanan, maka kasus yang disebutkan tadi tidak akan mungkin terjadi. 

Keempat, Minimnya Armada yang disediakan pihak Maktab bagi jamaah Haji Indonesia, sudah minim, harus berbagi pula dengan yang lain, begitu kira-kira keluh kesah jamaah. 

Baca juga: Pilih Sesuai Kebutuhan, Berikut Ini Beda Sepeda Listrik dan Motor Listrik yang Harus Anda Ketahui

Hal ini, menjadi alasan paling utama perihal keterlambatan keberangkatan jamaah dari arofah yang molor hingga dini hari, dan keberangkatan pasca Muzdalifah yang bergeser waktu hingga pukul 15.00 waktu Saudi dengan kondisi jamaah yang sangat memprihatinkan, kepanasan ditempat shutle bis, kelaparan hinga tidak sedikit dari mereka yang hilang kesadaran atau pingsan.

Kami percaya, bahwa pelayanan dari para petugas haji sudah sangat maksimal. Apresiasi tersampaikan kepada mereka, yang dengan Tagline khas mereka di Tahun ini yaitu ramah lansia, menjadi bekal pelayanan tidak kenal lelah terhadap jamaah Haji asal Indonesia. 

Pelayanan dan khidmat ini, seolah menjadi penghapus, peredam segala keluh kesah dan kekecewaan yang terjadi selama proses pelaksanaan haji 2023.

Semoga seluruh jamaah haji kita mendapat haji mabrur dari Allah SWT, dan bagi para Pelayan Tamu Allah, kami mengucapkan _Jazakumullah ahsanal jaza._

(***)