Helo Indonesia

Mudah Sakit hingga Penurunan Fungsi Otak, Inilah 9 Gejala Akibat Tubuh yang Kekurangan Protein

Senin, 27 November 2023 01:43
    Bagikan  
Makanan mengandung protein
Tangkapan layar

Makanan mengandung protein - dampak tubuh kekurangan protein terhadap kesehatan

HELOINDONESIA.COM - Tubuh manusia membutuhkan asupan nutrisi setiap hari agar dapat berfungsi dengan baik.

Salah satunya yaitu asupan protein harian yang perlu dicukupi.

hal ini karena jika tubuh kekurangan protein, bisa berdampak buruk bagi kesehatan.

Oleh karena itu, kita harus penuhi kebutuhan protein dengan mengonsumsi berbagai jenis makanan.

Meski bisa mencukupi kebutuhan protein secara mudah dari sumber hewani, namun ada beberapa orang yang kesulitan untuk memenuhi kebutuhan protein harian.

Bila kondisi tersebut terjadi secara terus-menerus, maka tubuh bisa mengalami kekurangan protein.

Baca juga: Pra Peradilan Tersangka Korupsi Eradikasi Lahan PT PSU Rp 50,4 M Ditolak, 1 Pelaku Oknum Purnawirawan Militer

Dilansir dari berbagai sumber, berikut adalah gejala akibat dari tubuh kekurangan protein.

1. Mudah sakit

Protein memiliki peran penting dalam sistem kekebalan tubuh.

Asam amino yang terkandung di dalam darah dapat membantu sistem imun untuk memproduksi antibodi, sehingga sel darah putih bisa aktif dan melawan virus, bakteri, dan toksin.

Selain itu, protein juga diperlukan oleh tubuh untuk menyerap nutrisi dan membuat tubuh tetap bugar.

Oleh karena itu, kekurangan protein dapat membuat seseorang sering sakit.

2. Mudah lelah

Kekurangan protein dapat menyebabkan tubuh mudah lelah.

Jika tubuh tidak mendapatkan asupan protein yang cukup secara terus-menerus, hal ini bisa menyebabkan tubuh kehilangan massa otot.

Kondisi ini akan membuat kekuatan tubuh akan berkurang serta memperlambat laju metabolisme.

Selain itu, kondisi kurang protein juga dapat menyebabkan anemia atau keadaan ketika sel-sel tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen.

Kondisi tersebut bisa membuat tubuh semakin lelah.

Baca juga: Wapres: Marwah dan Kredibilitas KPK dan MK Harus Dijaga dan Ditingkatkan

3. Perubahan suasana hati

Dampak dari kekurangan protein juga bisa memengaruhi perubahan suasana hati seseorang.

Pasalnya, cara kerja otak akan berubah ketika tubuh tidak mampu memproduksi neurotransmitter dalam jumlah yang cukup.

Kondisi ini disebabkan oleh kurangnya protein dalam tubuh.

Bila perubahan cara kerja otak disertai dengan kadar dopamin dan serotonin yang rendah, ini bisa menyebabkan depresi atau terlalu agresif.

Selain itu, kekurangan protein juga berhubungan dengan munculnya rasa cemas dan autisme tipe tertentu.

4. Terjadi pembengkakan

Kekurangan asupan protein dapat menyebabkan terjadinya edema atau pembengkakan.

Biasanya, pembengkakan akan terjadi pada kaki, tangan, dan perut.

Terjadinya pembengkakan disebabkan oleh kurangnya jumlah albumin dalam darah.

Albumin sendiri merupakan protein yang jumlahnya paling banyak dalam pembuluh darah, yang berfungsi untuk menjaga cairan agar tidak keluar dari pembuluh darah.

Dengan menurunnya kadar albumin dalam tubuh, maka cairan tubuh akan menumpuk pada jaringan, sehingga menyebabkan pembengkakan.

Baca juga: Tim Tabur Kejagung Tangkap 629 DPO, Ini Nama Buronan Paling Banyak Keruk Uang Negara

5. Masalah pada rambut, kuku, dan kulit

Protein yang terdiri dari elastin, kolagen, dan keratin, yaitu nutrisi yang dapat membantu pembentukan kuku, rambut, dan kulit.

Ketika tubuh kekurangan protein, maka bisa menimbulkan gangguan pada bagian tubuh tersebut.

Saat tubuh tidak bisa mendapatkan protein yang cukup, maka kita akan mengalami kerontokan rambut, kulit kering dan mengelupas, serta Beau’s lines atau kondisi kuku bergelombang.

6. Mudah lapar

Makanan tinggi protein dapat membuat perut merasa kenyang, sehingga bisa menurunkan rasa lapar, nafsu makan, dan keinginan untuk konsumsi camilan.

Selain itu, makanan yang kaya akan protein juga bisa menambah pembakaran kalori.

Ketika tubuh kekurangan protein, maka kita akan merasa mudah lapar.

Baca juga: PDIP Dinilai Blunder Jadikan Jokowi Petugas Partai

7. Luka sulit sembuh

Jika kita memiliki luka atau goresan, kekurangan protein bisa membuat luka tersebut sulit untuk sembuh.

Alasannya adalah salah satu fungsi protein adalah untuk memperbaiki otot, kulit, dan jaringan lainnya.

Kolagen menjadi jenis protein utama yang berperan penting dalam kulit dan otot.

Protein ini dapat merangsang pembentukan sel-sel baru di area luka.

Untuk itu, tubuh yang kekurangan protein akan menyebabkan luka menjadi sulit sembuh.

8. Insomnia

Salah satu penyakit yang diakibatkan karena kekurangan protein adalah insomnia.

Asam amino jenis triptofan yang berperan dalam pembentukan protein ternyata memiliki peranan penting dalam meningkatkan kualitas tidur pada seseorang.

Ketika seseorang kekurangan protein, ada kemungkinan ia akan mengalami kesulitan tidur.

Baca juga: Bawaslu Bentuk Tim Pengawas Kampanye Agar Peserta Pemilu Tak Labrak Aturan

9. Penurunan fungsi otak

Untuk berkomunikasi satu sama lain, sel-sel otak akan mengandalkan neurotransmitter yang terdiri dari asam amino.

Tidak tercukupinya kebutuhan protein dapat memengaruhi kesehatan otak dan fungsi tubuh secara keseluruhan.

Defisiensi progranulin yang merupakan salah satu protein pada otak dapat menyebabkan hiperaktivitas pada beberapa sel di otak.

Kondisi menimbulkan terjadinya inflamasi atau peradangan yang lama-kelamaan akan merusak sel otak.

Hal ini tentunya dapat menimbulkan gangguan demensia, penyakit Parkinson yang memengaruhi pergerakan, penyakit Huntington atau kelainan genetik, dan multiple sclerosis.