BANDUNG, HELOINDONESIA.COM - Menjalani masa pensiun sebagai pesakitan karena terlibat korupsi. Itulah yang dialami mantan Pj Bupati Bandung Barat Arsan Latif (AL), harus mendekam di penjara dalam kasus korupsi Pasar Sindang Kasih, Cigasong, Majalengka, Jawa Barat (Jabar).
Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jabar telah menetapkan Arsan Latif, sebagai tersangka kasus dugaan korupsi proyek bangun guna serah Pasar Sindang Kasih, pada Senin (15/7/2024) Di Kota Bandung, Jawa Barat.
Arsan Latif keluar dari Gedung Kejati Jabar pukul 20.22 WIB, dengan mengenakan rompi tahanan serta tangan diborgol. Dia kemudian langsung digelandang ke mobil tahanan untuk dibawa ke Rutan Kelas 1 Kebonwaru, Bandung.
Penahanan Arsan Latif dilakukan setelah menjalani pemeriksaan di Kejati Jabar. Arsan diduga terlibat korupsi Pasar Sindang Kasih, Cigasong, dalam kapasitasnya sebagai Inspektur Wilayah IV Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Baca juga: Panglima TNI Pimpin Sertijab Asintel Panglima TNI
"Penahanan AL dilakukan atas dasar surat perintah penahanan Kejati Jabar tanggal 15 Juli 2024 selama 20 hari terhitung mulai 15 Juli 2024 hingga 3 Agustus 2024 di Rutan Kelas 1 Bandung," kata Asisten Tindak Pidana Khusus Kejati Jabar Dwi Agus Afrianto kepada wartawan, pada Senin di Bandung.
Pemeriksaan, lanjutnya, dilakukan selama 10 jam dari Pukul 10.00 WIB pagi sampai Pukul 20.00 WIB.
Arsan Latif ditetapkan menjadi tersangka menyusul Kepala BKSDM Majalengka, Irfan Nur Alam, dan seorang dari pihak swasta bernama Andi Nurmawan.
Ia ditengarai aktif menginisiasi penyusunan regulasi, agar mengarahkan PT PGA sebagai pemenang lelang proyek bangun guna serah Pasar Sindang Kasih, Cigasong, Majalengka.
Baca juga: Thomas Muller Umumkan Pensiun dari Timnas Jerman Usai Gagal di EURO 2024