HELOINDONESIA.COM - Istilah bahasa gaul "aura Maghrib" yang sedang populer di TikTok. Awalnya, istilah tersebut muncul dari komentar netizen terhadap unggahan lama seorang selebgram bernama Fuji.
Marion Jola, dalam sebuah podcast di kanal YouTube Azka Corbuzier pada Selasa, 18 Juni 2024, mengomentari istilah "aura maghrib" yang digunakan untuk merujuk kepada Fuji oleh warganet.
“Kak Fuji gitu-gitu, orang bilang aura maghrib ya, istilah menjijikannya jaman sekarang tuh, bilangnya aura maghrib, which is for me lucu! Maghrib itu bukannya cakep ya? Indah banget loh waktu itu” ucap Marion.
“Tapi for me everybody is beautiful, stop dengan aura maghrib karena sorry banget maghrib itu cantik banget loh!,” tegasnya.
Marion mengajak warganet untuk berhenti menggunakan istilah tersebut untuk mengejek orang lain, dan menegaskan bahwa baginya setiap orang memiliki kecantikan masing-masing.
Apa itu Aura Magrib?
Istilah "aura maghrib" adalah bahasa gaul yang digunakan oleh warganet untuk menyebut seseorang dengan warna kulit yang cenderung gelap, khususnya yang mirip dengan kulit sawo matang khas Indonesia.
Istilah ini terinspirasi dari suasana gelap saat matahari terbenam, yang dikenal sebagai maghrib atau senja.
Namun demikian, penggunaan istilah ini menuai kontroversi karena dianggap dapat mengandung elemen diskriminasi warna kulit atau body shaming.
Meskipun mungkin digunakan dengan niatan santai atau bercanda di antara teman-teman, penting untuk mempertimbangkan potensi dampak negatifnya dan menghindari penggunaan istilah yang bisa menyinggung atau merendahkan orang lain.
Menyadari dan menghargai keragaman warna kulit adalah langkah penting untuk membangun masyarakat yang inklusif dan menghormati semua individu.
Aura Maghrib konon merujuk pada warna kulit gelap atau sawo matang seseorang, terinspirasi dari perpaduan antara "aura" yang merujuk pada kesan atau karakteristik seseorang, dan "Maghrib" yang mengacu pada kondisi gelap saat matahari terbenam.
Istilah ini tidak ditemukan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan sering digunakan dalam percakapan sehari-hari.
Namun demikian, penggunaan istilah ini juga perlu diperhatikan karena bisa menimbulkan kesan Body Shaming terhadap orang yang memiliki warna kulit gelap.
Informasi ini menjadi viral setelah komentar netizen menyoroti hal tersebut dalam unggahan Fuji di TikTok.