Helo Indonesia

7 Jenis Pekerjaan yang Akan Segera Tergantikan oleh Artificial Intelligence

Syahroni - Teknologi
Sabtu, 15 Juli 2023 13:30
    Bagikan  
Ilustrasi
ist

Ilustrasi - Beberapa pekerjaan akan segera dapat digantikan oleh kecerdasan buatan atau AI.

HELOINDONESIA.COM - Teknologi kecerdasan buatan AI (Artificial Intelligence) diprediksi akan semakin banyak orang yang menggunakannya dalam kehidupan sehari - hari. Berdasarkan penelitian "Future of Jobs Report 2023" yang dipublikasi World Economic Forum (WEF), AI diestimasikan mampu menyelesaikan 43 persen pekerjaan yang ada dunia pada 2027. Sementara porsi manusia sekitar 57 persen.

Selain itu, AI diestimasikan dapat menyumbang 40 jam kerja karyawan. Hal ini membuka peluang perusahaan untuk menggunakan AI untuk mengubah alur kerja menjadi menggunakan mesin otomatis. Kondisi ini diprediksi akan membuat peran manusia di sejumlah lapangan pekerjaan bisa tergantikan oleh AI dalam lima tahun yang akan datang.

Sektor pekerjaan yang besar kemungkinan tergantikan oleh AI diantaranya Administratif, kasir, penjaga tiket, petugas post, agen travel, staff bank hingga sekretaris. Berdasarkan WEF, berikut pekerjaan yang diprediksi akan berkurang karena adanya AI pada tahun 2027 :

Baca juga: Keren, Kecerdasan Buatan Bantu Dokter Mengindentifikasi Risiko Kanker Payudara Lebih Dini

1. Teller Bank

Penggunaan teknologi di dunia perbankan sebenarnya sudah terjadi sejak beberapa waktu lalu. Bahkan hal ini membuat para karyawan bank harus menghadapi pemutusan hubungan kerja (PHK), di mana pekerjaan mereka digantikan oleh teknologi. Semua bisa dilakukan dengan artificial intelligence, robotica dan natural language, semua itu akan membuat proses perbankkan menjadi semakin mudah.

2. Petugas Pos

Saat ini tidak banyak lagi yang masih membutuhkan jasa Pos untuk kirim surat, dulu kelebihannya Pos Indonesia adalah bisa mengirim luar pulau hingga Papua. Tapi sekarang, surat-menyurat tidak lagi harus secara fisik karena bisa melalui email dan media lainnya agar seseorang bisa mendapatkan dokumen, data, respons tanpa harus menunggu kedatangan petugas pos.

3. Kasir

Gerai penjualan ritel akan mengadopsi konsep autonomous retail seperti Amazon Go. Hal ini akan menandai berakhirnya profesi kasir. 2017 menjadi tahun di mana Amazon meluncurkan prototipe autonomous retail dan kini tinggal menunggu waktu untuk scalling up ke seluruh dunia.

Autonomous retail akan mengaplikasikan computer vision yang memungkinkan konsumen keluar-masuk gerai tanpa harus antre bayar di depan kasir. AI akan tahu konsumen mengambil produk yang mana, harganya berapa, dan langsung mendebetnya ke akun virtual konsumen.

Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan Artificial Intelligence, yang Paling Keren Mobil Bisa Berjalan Tanpa Disopiri Manusia

4. Agen Travel

Dahulu, memesan tiket transportasi umum, seperti bus, kereta, atau pesawat terbang masih dilakukan secara manual dengan datang ke agen travel. Sebenarnya hingga kini juga masih ada orang-orang yang memesan tiket perjalanan melalui agen.
Namun, kehadiran teknologi sudah banyak mengubah cara transaksi pelanggan. Hadirnya beragam platform, seperti Traveloka, Tiket.com, Agoda, dan lainnya sudah menggantikan peran agen travel dalam urusan pembelian tiket.
Orang-orang kini dapat memesan tiket perjalanan kapan saja dan darimana saja tanpa antri, tanpa ribet, dan memungkinkan adanya promo menarik lainnya.

5. Customer Service

Perlahan namun pasti, customer service menjadi profesi yang hilang di masa depan. Tugas utama profesi ini tentu memberikan dukungan informasi dan layanan kepada pelanggan.

Namun, tugas tersebut kini juga sudah dapat digantikan dengan adanya fitur chatbot yang mampu membalas setiap pesan pelanggan secara real time. Untuk urusan follow up, kehadiran fitur broadcast dan email juga sudah dapat menggantikan peran customer service.

6. Sekretaris administratif

Sejak 2017 perkembangan Personal Virtual Assistant (PVA) berbasis AI berkembang sangat pesat dan mulai menjadi perangkat sehari-hari seperti Alexa, Siri, Google Assistant hingga Bixby.

Kemajuan PVA terus disempurnakan sehingga setiap orang akan memiliki sekretaris pribadi yang bisa menjalankan perintah mulai dari memesan tiket, mencarikan lagu atau film, memberi informasi cuaca, mengurus SIM & KTP, hingga memesan barang-barang di online shop.

Baca juga: Daftar 20 Lampu Merah di DKI Dilengkapi dengan Artificial Intelligence (AI), Fungsinya Buat Apa?

7. Penjaga Tiket

Saat ini sudah banyak tempat wisata yang sudah mengandalkan gate otomatis untuk urusan ticketing. Contohnya saja sebagian besar museum dan tempat wisata yang dikelola Pemprov DKI kini menggunakan e-money dan e-wallet untuk menggantikan tiket kertas.

Wisatawan hanya tinggal menunjukkan bukti pembelian, QR Code, atau tap and go kartu e-money pada mesin pindai yang tersedia. Artinya, petugas tiket atau penjaga loket tiket sudah digantikan perannya.

Itulah pekerjaan - pekerjaan yang terancam punah karena adanya teknologi kecerdasan buatan AI (Artificial Intelligence). Kita harus memiliki kemampuan untuk bersaing dengan teknologi - teknologi yang ditemukan.

(Jumadi)