HELOINDONESIA.COM - Partai Golkar punya peluang untuk membuat poros politik sendiri mengusung Airlangga Hartarto sebagai capres 2024.
Dengan demikian, Golkar bisa keluar dari koalisi bersama Partai Gerindra dan PAN yang sudah bertekad mencapreskan Prabowo Subianto.
Peluang ini dibenarkan politisi Partai Golkar Maman Abdurahman.
Menurutnya, ketika bicara probability, selama Partai Golkar belum daftar di KPU, semua bisa terjadi.
Baca juga: Rencana Demokrat Gabung Koalisi, Pengamat Sebut AHY Jadi Cawapres Sulit Terealisasi
"H-1 jam saja bisa berubah. Semuanya masih mungkin," kata Maman.
Tetapi, lanjut Maman, ketika melihat konstelasi politiknya, prosentasinya sangat kecil.
"Kita melihat the best konfigurasi hari ini. Paketannya di koalisi ini (bersama Gerindra dan PAN)," jelas Maman.
Kalau menginginkan Indonesia ke depan ini kuat, manunggal dan memiliki wibawa untuk menjalankan dan melanjutkan yang sudah baik, jelas Maman, memang koalisi bersama Gerindra dan PAN.
Baca juga: Soal Duet Ganjar-RK, Pengamat : Jika Terwujud Bakal Bikin Pilpres 2024 Lebih Kompetitif
"Jadi perpaduan Partai Gerindra dan Golkar sebagai partai kedua dan ketiga terbesar, artinya duet terbaik," paparnya.
Sosiolog Profesor Musni Umar menyarankan agar Golkar membuat poros baru bersama Partai Demokrat dan PPP.
Musni yang pernah di DPP Golkar sebagai sekretaris Departemen Koperasi & Wiraswasta saat dipimpin Fahmi Idris & Fadel Muhammad meminta Partai Golkar harus bisa menunjukkan sebagai partai besar.
Baca juga: Terkait 3 Mayat Tanpa Kepala, Kapolda Minta Warga Laporkan Anggota Keluarga yang hilang
"Tunjukkan kebesarannya jangan mengekor," tandasnya seperti dikutip dari akun medsos X pada Minggu (10/9/2023).