Helo Indonesia

Mantan Menteri: 18 Tahun Jothakan Mega dan SBY Segera Berakhir, Puan dan AHY Berjasa dalam Wawuhan Itu

Winoto Anung - Nasional -> Politik
Selasa, 13 Juni 2023 18:53
    Bagikan  
Puan Maharani  dan AHY
Facebook: Agus Yudhoyono

Puan Maharani dan AHY - Puan Maharani dan AHY saat bertemu pada acara Halal bi Halal’ yang diselenggarakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI), 19 Mei 2023. (foto Facebook: Agus Yudhoyono)

HELOINDONESIA.COM - Ketua DPP PDIP Puan Maharani akan bertemu dengan AHY, Agus Harimurti Yudhoyono yang juga Ketua Umum Partai Demokrat. Meski jadwal belum diumumkan, namun pertemuan aawal tingkat Sekjen sudah digelar.

Rencana pertemuan Puan dan AHY itu menarik berbgai pihak, hampir semua pemerhati politik, baik warga maupun praktisi, pengamat, membicarakan hal itu.

Tak terkecuali mantan Menteri Ristek era Presiden Gus Dur, Muhammad AS Hikam. Ia membuat unggahan tentang pertemuan Puan dan AHY, bahkan dia punya keinginan yang lebih tinggi, yakni wawuhan, atau berbaikan, islah, atau rekonsiliasai antara Megawati Soekarnoputri dengan SBY, Susilo Bambang Yudhoyono.

AS Hikam mengutarakan hal itu dalam unggahan di Facebook dalam bahasa Indonesia yang campur bahasa Jawa. Dia menyebut, setelah 18 tahun jothakan (tidak saling tegus sapa), antara Mega dan SBY akan segera berakhir. Menurutnya, Puan dan AHY berjasa dalam wawuhan (berbaikan, islah, atau rekonsiliasi).

Baca juga: Ganjar Diundang Khusus Jokowi, Bahas Penataan Kawasan Borobudur Hingga Politik 2024

“18 th jothakan antara SBY vs Bu Mega, sgr berakhir, Mbak Puan & AHY berjasa dlm wawuhan beliau2 itu,” tulis Muhammad AS Hikam di akun Facebook.

Muhammad AS Hikam memberi keterangan, arti jothakan: tidak saling tegur sapa. Sedangkan wawuhan: berbaikan / rekonsiliasi.

Menurut dia, saat ini para elit PDIP pada akhirnya menyadari bahwa jothakan selama 18 tahu lebih itu hanya membuat ganggguan psikologis bagi kehidupan politik kedua belah pihak (PDIP dan PD).

“Mungkin karena generasi muda yg tidak terlibat langsung dalam konflik pribadi tsb, mereka malah bisa mencari jalan keluar,” ujarnya.

Baca juga: Bupati Anna Berikan Tunjangan Menikah Pasangan Calon Pengantin Bojonegoro, Sebesar ini

“Tentu tidak aan revolusioner, tetapi usaha kedua putra-putri matan Presiden itu sangat layak utk diapresiasi. Terlepas dr motif pragmatis mereka. Alhamdulillah,” tandas AS Hikam.

Sejumlah netizen nenberi komentar atas unggahan mantan menteri ini. AS Hikam setuju apa yang disampaikan netizen Ahmad Jauhari, wawuhan atau islah  (rekonsiliasi) ini membawa suasana adem.

“Terlepas apakah langkah politik "ishlah" itu akan berimplikasi positif bagi partai, konstituen dan elektabilitas serta --terutama-- bagi rakyat atau tidak, setidaknya serapan kata "wawuhan" itu mengandung nuansa adem,” tulis netizen Ahmad Jauhari tersebut.

Sedangkan netizen Untung Oen khawatir bahwa hal tersebut hanya wawuhan pragmatis dan (cuma) politis. “Kalo saya sih berharap yg wawuhan legowo, walaupun (mungkin) msh beda dlm sikap politiknya,” ujar Untung Oen.

Baca juga: Lagi Naik KA, Tokoh NU Ulil Abshar-Abdalla Protes Suhu AC Kedinginan, Komentar Anas Urbaningrum Menggelikan

Atas pandangan itum AS Hikam mengatakan, dia juga berharap sepertinitu, “Sebagai rakyat, saya juga berharap sprt yg terakhir itu. Bgmnpun para pemimpin adlh kaca benggala bagi perilaku rakyat di masa depan,” tulis mantan menteri AS Hikam. (*)

(Winoto Anung)