RPHH Bisa Menjadi Infrastruktur Pengendali Inflasi di Jawa Tengah

Selasa, 9 Juli 2024 17:51
Ade
RPHH: Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu saat meresmikan pembangunan Rumah Pemotongan Hewan Halal (RPHH) di eks-Relokasi Pasar Johar di Kawasan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Selasa (9/7/2024). Foto: Dok

SEMARANG, HELOINDONESIA.COM -Saat ini, kebutuhan daging di Kota Semarang masih sangat tinggi. Apalagi ibu kota Provinsi Jawa Tengah ini menjadi wilayah perdagangan dan jasa. Dari evaluasi yang ada, pada akhir pekan, permintaan daging bisa melebihi stok yang ada.

Dengan kondisi seperti itu, kebutuhan Rumah Pemotongan Hewan Halal (RPHH) sangat dibutuhkan. Seiring dengan itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang bekerja sama dengan Baznas Jateng membangun RPHH di eks-Relokasi Pasar Johar di Kawasan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT)

Groundbreaking menjadi penanda pembangunan RPHH yang dilakukan, Selasa (9/7/2024). Berkenan hadir Ketua Baznas Jateng Dr KH Ahmad Darodji, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, Kepala Kesbangpol Jateng Haerudin, serta beberapa undangan lainnya.

Inisiasi pembangunan RPHH yang dilakukan oleh Baznas Jateng mendapat apresiasi dari Mbak Ita sapaan akrab Wali Kota Semarang. Sebab, kehadiran RPHH memiliki banyak manfaat, salah satunya sebagai infrastruktur pengendali inflasi di Jawa Tengah, khususnya di Kota Semarang.

Hewan Potong

Adanya RPHH nani, harapannya mampu memenuhi kebutuhan daging halal untuk masyarakat. Untuk itu, Pemkot Semarang juga siap bekerja sama terkait penyediaan hewan potong untuk didistribusikan di RPHH.

“Kami punya BUMD terkait dengan RPHH dan peternakan sapi, sehingga bisa kolaborasi bisnis to bisnis. Sehingga nantinya perputaran ekonomi ya ada di Semarang. Ini akan menjadi sinergi Pemkot Semarang, Baznas Jateng, dan Pemprov Jateng sebagai upaya pengendali inflasi,” ujarnya di sela-sela kegiatan.

Mbak Ita juga mengucapkan syukur dengan adanya RPHH ini, Pemkot Semarang bisa mengurangi penyediaan daging halal dari luar. Ia memastikan akan terus bersinergi untuk memenuhi kebutuhan daging halal bagi warga Kota Semarang dan daerah lainnya.

“Harapannya RPHH ini tidak hanya mengcover kebutuhan Kota Semarang, tapi juga hinterland. Bahkan hingga ke Jakarta, daripada kita datangkan dari NTT. Pemkot akan support dari hulu hingga hilir, bahkan ada olahannya seperti nugget, abon, dan sosis, selain daging segar. Kalau di sini bisa memasok daging banyak, maka tentu harga bisa rendah,” terangnya.

Harga Daging

“Inflasi ini salah satunya dipengaruhi harga daging. Kalau di Semarang bisa dikendalikan harganya, otomatis inflasi juga akan turun,” lanjutnya. 

Lebih lanjut, Ketua Baznas Jateng, Dr KH Ahmad Darodji menjelaskan, jika RPHH ini dibangun dalam rangka upaya dari pihaknya memenuhi kebutuhan umat Islam untuk mengkonsumsi daging halal. Dirinya berharap, pembangunan ini bisa sesuai target, mengingat kebutuhan daging semakin meningkat.

“Semoga dalam waktu dekat sudah bisa digunakan, sehingga nanti yang beredar di masyarakat itu semuanya halal. Kita dalam waktu tiga bulan lagi sudah sampai batas, di mana produk harus ada kehalalannya, yakni 17 Oktober. InsyaAllah semoga bisa segera berproses agar bisa menyediakan untuk kebutuhan masyarakat atas daging halal,” terangnya.

Pada RPHH itu, nantinya bisa menampung sampai 50 ekor sapi. Pihaknya mengaku juga sudah melatih 400 juru sembelih bersertifikat.

“Jadi semua yang disembelih mau ayam, kambing, sapi, agar disembelih oleh mereka yang sudah bersertifikat halal. Insya-Allah dalam waktu dekat kita akan melakukan pelatihan lagi, sehingga mereka yang sudah dilatih punya profesi. Selain penyembelih punya setifikat, kita ingin agar hewan tetap nyaman saat disembelih,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Kesbangpol Jateng, Haerudin mengapresiasi dan mendukung terobosan Baznas Jateng dalam membangun RPHH. Dirinya mengakui jika RPHH di Jateng masih belum cukup, terutama saat melayani kebutuhan penyembelihan pada perayaan Idul Adha.

Ia berharap, pembangunan ini bisa memenuhi kebutuhan tempat pemotongan hewan halal di Jateng. “Harapannya sama-sama menguntungkan, terutama bagi masyarakat Jawa Tengah,” imbuhnya.(ADE)

Berita Terkini