Helo Indonesia

Relawan Jokowi Marah Gegara Kata Bajingan Tolol, Pembela Sebut Rocky Gerung Pemberani

Winoto Anung - Nasional -> Peristiwa
Senin, 31 Juli 2023 23:19
    Bagikan  
Rocky Gerung,
Foto: tangkapan layar

Rocky Gerung, - Pegiat media sosial sekaligus pengamat politik Rocky Gerung menghina Presiden saat pidato depan aktivis buruh.

HELOINDONESIA.COM - Di saat para relawan Jokowi dan para pendukung Presiden marah terhadap Rocky Gerung, ternyata ada juga yang memberikan pembelaan terhadap pakar filsafat itu.

Kata-kara Rocky Gerung yang membuat mereka marah adalah frase (maaf) bajingan tolol yang ditujukan kepada Jokowi. Ini dianggap penghinaan luar biasa, sehingga para relawan Jokowi melaporkan Rocky Gerung ke polisi.

Namun, banyak juga yang membela Rocky. Di antaranya menyebut pakar filsafat itu pemberani meski mendapat serangan balik luar biasa.

“Rocky Gerung  sangat berani..bilang Bajingan Tolol..kpd Jokowi. Tapi memang siih..,” tuilis netizen denan akun  @CecepCahya19.

Baca juga: Pendukung Jokowi Polisikan Rocky Gerung, Ganjaris Kecam Pendukung Prabowo

Yang lainnya, netizen menamakan diri PRESIDEN SPANYOL dengan akun @Minang_cyber tanpa menyebut nama, tapi siapa yang dimaksud bisa ditebak, yakni Presiden Jokowi, dia sengutip kata kasar tersebut, bajingan tolol.

“Seorang pemimpin menyerahkan kedaulatan negara nya pda negara lain Karna itu disebut Seorang BANJINGAN TOLOL fakta @jokowi  itu BAJINGAN TOLOL,” tulisnya.

Lantas, netizen KING VALDEZ (@SalamSantun_) mengunggah penialaiannya terhadap pihak yang disebutnya buzzer RP, mencari dukungan netizen ayah (biasanya yang dimaksud Prabowo).

Baca juga: Debut Kiper Arema FC Melawan Persis Solo ada 12 Kali Penyelamatan, itu Bentuk Pujian Kepada Julian Schwarzer

"Bajingan tolol"gerombolan buzzer Rp kepanasan ‼️, cari dukungan netizen ayah. Lagi rame sekarang, counter video tersebut,” ujarnya.

Ada lagi yang menuliskan pandangan yang agak panjanga, yakni Nazlira Alhabsy (akun @Naz_lira). Ia membuat tulisan berjudul: ???????????????????????? ????????????????-???????????????? ???????????????????? ???????????????????????????? ????????????????????..!!.

Menurutnya, kata tolol bukan barang baru. “Itu kata bukan barang baru yang disematkan oleh banyak tokoh, kritikus dan aktifis terhadap Jokowi,” ujarnya.

Baca juga: Minibus Bawa 3 Pelajar dan Sopir Bubar Tertemper KA Babaranjang di Hajimena

Nazlira mengatakan, para Ganjaris hasil evolusi dari Projo jangan sok pura-pura belingsatan dan kebakaran jenggot kalau RG kemarin lalu sebut “Jokowi Tolol”.

Justru yang harus dikhawatirkan adalah akumulasi kemarahan rakyat yang bisa saja akan meledak sewaktu-waktu seiiring kata-kata “Tolol” itu habis tak terucap lagi.

Di bawah ini kelanjutan pandangan Nazlira. Ia menulis dengan sudut pandang yang Panjang lebar sebagai perbandingan.

Akumulasi kemarahan itu adalah timbunan persoalan “salah urus negara” rezim Jokowi. Utang negara yang gila-gilaan, korupsi yang melampaui batas, penggunaan APBN pada proyek-proyek yang awalnya disepakati tidak menyentuh APBN, dan terakhir dinasti kekuasaan keluarga Jokowi.

Baca juga: Terbukti Secara Ilmiah, Penikmat Kopi Memiliki Risiko Lebih Rendah Terkena Diabetes Tipe 2

Jokowi harusnya hati-hati, walau tidak mirip seratus persen, dinasti politik Jokowi ini mirip-mirip Presiden Robert Gabriel Mugabe, Presiden Zimbabwe yang dimakzulkan rakyatnya pada 2017 lalu lantaran praktik dinasti kekuasaan yang terlalu memuakkan bagi rakyatnya, yakni mendukung istrinya Grace, mengambil alih kekuasaan.

Mugabe yang 37 tahun berkuasa itu pun dulu disimbolkan sebagai tokoh revolusioner, bahkan disejajarkan dengan Nelson Mandela dari Afrika Selatan dan Julius Nyerere dari Tanzania. Dibanding dua tokoh ini popularitas dan kharisma Jokowi tidak ada apa-apanya.

Mugabe bahkan di sokong penuh militer, tapi ketika libido dinasti kekuasaannya memuncak, militer pun mengubah haluan, menggulingkan Mugabe yang kurang dari dua tahun setelahnya akhirnya meninggal.

Kekuasaan itu memang bisa membutakan rasionalitas dan mati rasa keadilan. Jokowi diperiode keduanya terlihat begitu kencang meninggalkan apa yang dulu dikatakannya sendiri tentang keluarganya yang tak akan ikut berpolitik.

Namun faktanya anak dan menantunya, Gibran dan Bobby justru direstui ikut pilkada walaupun dalam situasi pandemi. Adik ipar Anwar Usman direstui menduduki kursi ketua MK walau pun jelas sangat rawan konflik kepentingan. Kini menjelang akhir kekuasaannya dalam hitungan bulan, adik Gibran, Kaesang mulai dorong masuk dalam pusaran kekuasaan.

Jadi kalau sekarang masih sering terdengar kata “TOLOL”, harusnya para Ganjaris yang juga pendukung Jokowi boleh merasa aman, karena artinya Jokowi masih belum dimakzulkan rakyatnya hingga waktu kekuasaannya berakhir. (*)

(Winoto Anung)