Helo Indonesia

Kasus Kanker Meningkat, Mbak Ita Minta Pembangunan GPKT Tepat Waktu

Sabtu, 15 Juni 2024 16:42
    Bagikan  
Kasus Kanker Meningkat, Mbak Ita Minta Pembangunan GPKT Tepat Waktu

PEMBANGUNAN: Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu saat memimpin groundbreaking pembangunan Gedung Pelayanan Kanker Terpadu di RSUD KRMT Wongsonegoro (RSWN), Sabtu (15/6/2024). Foto: Dok

SEMARANG, HELOINDONESIA.COM -Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu memimpin groundbreaking pembangunan Gedung Pelayanan Kanker Terpadu (GPKT) di RSUD KRMT Wongsonegoro (RSWN), Sabtu (15/6/2024). Dalam kesempatan itu, Mbak Ita sapaan akrabnya menekankan agar proses pembangunan pelayanan kesehatan untuk pasien penderita kanker bisa selesai tepat waktu.

Apalagi saat ini terjadi lonjakan kasus penderita kanker termasuk di Kota Semarang. Untuk itu diperlukan fasilitas-fasilitas baru untuk menangani penyakit kanker, mengingat saat ini pelayanan hanya terpusat di RSUP Kariadi.

Sehingga pembangunan GPKT di RSWN ini diharapkan mampu memberikan akses pelayanan yang mudah dan cepat bagi masyarakat yang membutuhkan. Mbak Ita mengatakan, ini adalah salah satu upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang dalam melayani masyarakat.

“Tentu kita tahu saat ini banyak lonjakan pasien kanker yang ada, termasuk di Kota Semarang. Sehingga diperlukan unit layanan khusus, karena saat ini hanya ada di RS Kariadi. Ini adalah upaya bagaimana kita melayani juga masyarakat kita,” ujarnya.

Fasilitas

Mbak Ita menjelaskan, di gedung yang sedang dibangun tersebut nanti akan melayani pasien kanker dengan sistem one stop service. Di gedung itu juga terdapat fasilitas-fasilitas yang radiologi dan onkologi.

“Tadi juga ada alat-alat pertama di Jateng, dan tentu ini kolaborasi. Kalau di RS Kariadi sudah ada alat-alat tertentu, nanti pasien yang membutuhkan untuk proses penyembuhan atau treatmen ada di alat baru, bisa langsung ke sini,” bebernya.

Lebih lanjut, Mbak Ita mendorong kepada rumah sakit di Kota Semarang agar memiliki pelayanan yang bisa mendukung pasien kanker. Pihaknya memastikan bakal mensupport upaya-upaya atau proses pembangunan infrastruktur yang diperlukan.

“Ada beberapa yang diperlukan, termasuk dampak penggunaan alat dan risiko adanya radiasi, sehingga di sini paling krusial terkait adanya pembangunan banker. Agak lama berporses, karena harus ada izin tertentu untuk pendirian pelayanan unit kanker. Makanya masih banyak rumah sakit yang belum ada, karena memang proses tahapan sangat membutuhkan waktu dan kelengkapan,” terangnya.

Sementara itu, Direktur RSWN, Eko Krisnarto menyatakan GPKT memiliki empat lantai dan dibangun secara dua tahap. Tahap pertama diupayakan akan selesai pada bulan Desember 2024.

Sedangkan untuk Pembangunan Gedung Unit Layanan Kanker Terpadu RSWN akan dikerjakan oleh pihak pelaksana dengan nilai kontrak Rp 28.294.255.302,40 dan Manajemen Konstruksi dengan nilai kontrak Rp 1.694.951.130,00. Layanan-layanan nanti ada radioterapi, mengingat penyakit kanker tidak hanya diobati dengan kemoterapi.

“Nanti juga ada rawat inap. Jadi pasien-pasien tidak harus ke RS Kariadi lagi, bisa one stop service,” paparnya.

Gedung Unit Layanan Kanker dilengkapi dengan alat-alat kesehatan canggih, yaitu Linac, Brachiteraphy, dan CT Simulator. Dengan akan dimilikinya Gedung Unit Layanan Kanker Terpadu RSWN, tentunya hal itu akan sangat bermanfaat bagi pasien kanker yang memerlukan radioterapi dan turut mengurai waktu tunggu antrean radioterapi pasien. Selain alat-alat kesehatan yang canggih, Eko memastikan juga sudah menyiapkan tenaga medis yang siap untuk menangani pasien kanker.(ADE)