Helo Indonesia

Dewan Eksekutif Mahasiswa UIN Antasari Kritik Kenaikan Uang Kuliah Tunggal

Anang Fadhilah - Nasional -> Peristiwa
Rabu, 22 Mei 2024 10:17
    Bagikan  
Dema UIN
UIN Antasari

Dema UIN - Universitas Ilam Negeri Antasari Kota Banjarmasin. (ist/heloindonesia)

BANJARMASIN, HELOINDONESIA.COM - Maraknya kenaikan uang kuliah tunggal (UKT) di perguruan tinggi negeri menjadi sorotan Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin.

Kritik Dema semakin terfokus pada Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nomor 2 Tahun 2024, yang dianggap memberikan ruang untuk kenaikan UKT.

Ketua Dema FEBI UIN Antasari, Husein Fakhrezi, mengkritik pandangan Kemendikbud yang memandang perguruan tinggi hanya sebagai tempat pendidikan tingkat ketiga.

"Jika pendidikan tinggi hanya dianggap sebagai tertiary education, maka mungkin para pejabat kita perlu kembali ke bangku kuliah untuk memahami arti sebenarnya dari pendidikan bagi pembangunan negara. Atau mungkin mereka hanya ingin generasi muda kita berhenti sampai pada tahap pendidikan dasar dan menengah agar tidak banyak yang bisa mengkritik mereka di masa depan," ungkapnya pada Rabu (22/5/2024).

Dema FEBI menuntut pemerintah untuk segera mengatasi masalah biaya pendidikan yang tinggi. Mereka menilai pemerintah belum serius dalam mengurangi beban mahasiswa dan orangtua.

Sekretaris Departemen Advokasi Dema FEBI UIN Antasari, Syahri Mahmudi, menambahkan bahwa alokasi anggaran pemerintah cenderung diarahkan pada hal-hal yang tidak mendesak. Pemerintah lebih memprioritaskan pembangunan infrastruktur megah daripada investasi jangka panjang dalam pendidikan generasi muda.