Helo Indonesia

Tertipu Orderan Fiktif, Pedagang Jahe Rempah di Semarang Ini Rugi Rp 1,8 Juta

Jumat, 6 Oktober 2023 10:29
    Bagikan  
Tertipu Orderan Fiktif, Pedagang Jahe Rempah di Semarang Ini Rugi Rp 1,8 Juta

Mas Nanung menunjukkan chat komunikasi melalui WA dengan pelaku penipuan

SEMARANG, HELOINDONESIA.COM - Pedagang minuman jahe rempah yang membuka angkringannya, di kawasan Jalan Tri Lomba Juang Kota Semarang, kena tipu oleh orang yang tidak dikenal. Modus yang digunakan termasuk model baru yaitu mengirim bukti pembayaran transfer yang ternyata fiktif alias palsu.

Adalah Emanuel Setyo Nugroho atau akrab disapa Mas Nanung, yang menjadi korban orderan fiktif hingga korban menderita kerugian sebanyak Rp 1,8 juta itu.

Baca juga: Lepas Calon Jemaah Umroh, Mbak Ita Titip Doa Agar Semarang Rukun dan Kompak

Kejadiannya penipuan, kata dia, berawal ketika pada Sabtu, 30 September 2023, ada orang yang tiba-tiba menelpon dan mengaku pelanggan. Yang bersangkutan memesan minuman jahe rempah sebanyak 100 bungkus.

''Dia pesan jahe Rp 100 bungkus dengan nilai total Rp 1 juta,'' kisah Nanung, Kamis, 5 Oktober 2023.
Setelah menerima pesanan 100 bungkus minuman jahe rempah dari orang asing tersebut, si penelpon lalu mengirimkan bukti transfer bank melalui nomor WhatsApp (WA) miliknya.

"Dia kirim bukti transfer senila 2.800.000, padahal habisnya cuman Rp 1 juta aja. Tapi di hape saya, kok nggak ada keterangan transferan yang masuk. Pikir saya kira paling sistem lagi error, saya sih percaya aja waktu itu," bebernya.

Baca juga: Kemarau Panjang, Ganjar Pranowo dan Ulama Khos Cianjur Gelar Salat Istisqa


Setelah mengirimkan bukti transferan, kata dia, tak selang beberapa lama, ada pesan WA dari pengirim yang isi pesannya:
"Sampun njih pak nanung. Astagfirullah, pak nanung saget kulo tlp sekedap niku istri kulo wonten keliru transfer pak. Habisnya kan 1 juta istri saya malah transfer ke jenengan 2.800.000. Nyuwun tulung ditransfer ulang njeh pak yang 1.800.000 nya," isi pesan pelaku kepada korban.

Tanpa pikir panjang, Nanung menuruti saja untuk mentransfer ulang uang senilai 1.800.000. Selanjutnya , si pemesan jahe rempah mengirim WA lagi seolah untuk meyakinkan korban.

"Njeh pak nanung, matur suwun sanget njih, saget nyuwun saget sharelok alamat pengambilan minuman jahe rempahnya," demikian kata-katanya.

Dia pun menunjukkan lokasi pengambilan pesanan. Sampai di situ, Nanung belum curiga dengan orderan fiktif tersebut. Hingga akhirnya, setelah dirinya mengirim uang Rp 1,8 juta  kepada si pelaku itu, ada pesanan yaitu pesan cemilan dengan jumlah banyak. Namun pesanan itu urung, karena belum ready.

Baca juga: Wujudkan Daulat Pangan, Pemkot Semarang Gelar Festival Pendamping Beras

Tak lama setelah itu, penipu mengirim pesan lagi dan memesan minuman jahe kembali dengan alasan buat kakaknya sejumlah 100 bungkus. Namun karena Mas Nanung hanya ready 50 bungkus saja, akhirnya pelaku mengiyakan.
"Ya udah pak ngk mboten nopo-nopo 50 bungkus, total pinten njeh??," isi pesan penipu.
"Total 500.000 njih," balasnya.


Lagi-lagi setelah melakukan komunikasi melalui WA, pemesan kembali mengirimkan bukti transfer kepada Nanung senilai Rp 1.500.000. Setelah itu, pelaku kembali meminta untuk di kembalikan lagi kelebihan transferannya itu.

"Nah di situ saya mulai curiga, kok isi pesannya sama dengan yang awal tadi, dan saya baru sadar kalau saya tadi kena tipu. Saya sempat balas chat kepada penipu yang mengaku bernama Adam Fauzan itu, dan menanyakan bahwa yang transferan 2.800.000 itu belum masuk, namun sudah tidak direspons," kisahnya.

Merasa dirinya telah kena tipu, Nanung menjadikan ini sebagai pelajaran yang berharga. Dia kemudian berpesan kepada masyarakat khususnya untuk para pedagang, untuk berhati-hati degan kejadian yang baru saja dialaminya itu.

''Saya akan jadikan pelajaran, semoga kejadian yang menimpa saya tidak menimpa orang lain. Semoga ini bisa mendorong aparat kepolisian untuk mengusut penipuan model ini, sehingga tak muncul korban-korban lainnya," pungkasnya. (Aji)