Helo Indonesia

Masih Banyak Guru Digaji Rp 200 Ribu Per Bulan, Nadiem Makarim Disemprot Komisi X DPR

M. Haikal - Nasional
Kamis, 31 Agustus 2023 18:41
    Bagikan  
Nadiem Makarim
tangkapan layar

Nadiem Makarim - Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim. (Foto: tangkapan layar)

HELOINDONESIA.COM -Mendikbudristek Nadiem Makarim disemprot anggota Komisi X DPR RI lantaran masih banyaknya guru bergaji Rp 200 ribu, sekolah rusak dan menelantarkan daerah 3 T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar).

Kritikan tersebut dilontarkan politidi Partai Demokrat, Anita Jacoba Gah dalam rapat kerja Komisi X dengan jajaran Kemendikbudristek pada Kamis (31/8/2023).

Menurut Anita, pihaknya  sangat menyesal daerah 3 T masih sangat jauh dari yang diklaim Mendikbudristek  melebihi target.

"Di daerah mana Pak Menteri? Daerah yang baik, tapi di daerah 3 T  kurang, kurang dan masih kurang. Itu yang kita tekankan," ujar Anita.

Baca juga: Pertamina Hapus Pertalite Tahun Depan, Ini Tanggapan Menteri ESDM

Kedua, lanjutnya, mengenai guru-guru. Menurutnya sampai hari ini guru P3K (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) menangis.

"Oke, ada (guru) yang sudah diangkat (PNS) saya bersyukur pada Tuhan. Tapi masih banyak yang tidak diangkat," jelasnya.

Yang jadi pertanyaan, lanjut Anita, daerah 3 T itu membutuhkan guru yang sangat banyak tapi mengapa pemerintah pusat tidak menganggarkan atau memberikan formasi atau kuota yang lebih besar di daerah 3 T.

Tapi, menurutnya, yang di daerah 3 T gurunya teriak semua. Ada yang diangkat ia bersyukur, tapi masih banyak yang belum diangkat. 

Baca juga: Pertalite Akan Dihapus, Pengamat : Konglomerat Sawit Bakal Ketiban Cuan

"Gajinya 200 ribu mau beli bensin saja tidak sampai ke sekolah apalagi untuk membiayai anak, istri atau suami. Ini di mana hati nurani kita?" ujarnya.

Anita mengingatkan kepada jajaran di bawah Nadiem, seperti  dirjen untuk membantu menteri waktu memberikan anggaran untuk mengingat daerah 3 T.

"Guru-guru segera diangkat (ASN), masih banyak sekolah-sekolah yang rusak, yang tak memiliki laboratorium," ucapnya.

Anita juga mempertanyakan apakah  Nadiem memiliki data berapa banyak sekolah yang rusak, guru-guru yang belum diangkat, berapa guru yang dibutuhkan?

Baca juga: Pengamat: Anies dan Prabowo Berpotensi Gagal Maju, Capres Tinggal Ganjar Akibatnya Pemilu Diundur

"Anak-anak ini akan bertumbuh terus dengan pendidikan yang tidak baik karena gurunya tidak sejahtera, alat-alatnya tidak ada. Pak menteri mengatakan buku-buku, mana?," ujarnya.

Anita mengaku bersyukur Indonesia punya program Indonesia pintar yang sudah ada sejak 2004.

"Sejak Bapak SBY menjadi Presiden program itu diluncurkan di Indonesia. Tapi masih kita lihat NTT dan provinsi 3 T lainnya, masih banyak anak miskin yang tidak merasakan itu, Pak Menteri," paparnya.