Helo Indonesia

Cidera Olahraga Lari yang Paling Sering dan Tips Pencegahannya

M. Haikal - Ragam -> Kesehatan
Kamis, 14 Maret 2024 23:05
    Bagikan  
Lari
Foto: tangkapan layar

Lari - Lari bagus untuk jantung, melatih otot-otot kaki juga yang menunjang aktivitas.

HELOINDONESIA.COM - Bahas lari yuk gaes, olahraga yang populer banget. 

Lari bagus untuk jantung, melatih otot-otot kaki juga yang menunjang aktivitas.

Lari juga bisa nurunin berat badan dan bisa dilakukan di mana saja.

"Yang penting, jangan sampe cidera. Saya mau cerita beberapa cidera paling sering, dan tips mencegahnya," demikian utas dokter Ortopedi, dr Asa Ibrahim Sp.OT pada Kamis (14/3/2024).

Baca juga: 7 Pelajar Gagal Tawuran, Aksinya Diketahui Polisi, Kena Sanksi Bersihkan Musholah

Jadi yang namanya cidera akibat lari itu, menurutnya, kasusnya banyak, bisa kena lutut, betis, ankle, dsb. 

Dan kalau sudah terjadi cidera, sangat mungkin malah bikin masalah baru.

"Niatnya lari biar sehat, eh malah kaki sakit, susah aktivitas," ujarnya.

Oke, katanya, kita bahas dulu dengan beberapa lokasi cidera tersering pada runner.

Baca juga: Pelukis Bali I Ketut Adi Candra Gebrak Semarang

"Terutama buat yang pada baru belajar lari nih, kasusnya banyak cidera-cidera ini," ucapnya.

Pertama, runner's knee/patellofemoral pain syndrome, nyeri di sekitar lutut, terutama saat lutut dibebani.

Pada kasus ini, lanjutnya, masalahnya terjadi pada pengikat di sekitar tempurung lutut, nyeri biasanya terasa tumpul di sekitar tempurung lutut.

"Paling sakit saat aktivitas lama, atau mulai bergerak atau berdiri setelah duduk lama. kadang bisa ada bunyi-bunyi juga pada sendi," paparnya.

Baca juga: Genki Sushi Hadirkan Hidangan Ramadan dengan Paduan Rasa Jepang dan Indonesia

Penyebab tersering cidera, jelasnya, overuse terlalu berat latihannya.

Berikut beberapa pencegahan agar tak terjadi cidera 

1. Cukup stretching sebelum lari, static dan dynamic stretching penting!

2. Jaga intensitas lari, tingkatkan bertahap, jangan mendadak terlalu lama/terlalu berat.

Baca juga: Bantu Rakyat Hadapi Tekanan Inflasi, Bupati Dendi Gelar Pangan Murah

3. Turunkan berat badan!pada kondisi obesitas berat, hindari lari sebagai pilihan olahraga utama.

4. Pake sepatu yang cocok dgn tipe kaki.

5. Perkuat otot paha(quads, hamstring), otot panggul.