Helo Indonesia

Kaitan Boikot Produk Pro Israel dengan Perang Palestina, Kita Putus Rantai Keuangannya

Jumadi - Internasional
Rabu, 15 November 2023 11:46
    Bagikan  
Daftar produk Israel
ist

Daftar produk Israel - Boikot produk pro Israel

HELOINDONESIA.COM - Baru-baru ini tengah ramai mengenai peboikotan produk-produk yang diduga pro Israel.

Berbagai negara yang mendukung keadilan masyarakat Palestina telah menyerukan untuk memboikot produk yang terindikasi berafiliasi dengan Israel.

Di Indonesia, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa, bahwa membeli produk dari produsen yang secara nyata mendukung agresi Israel ke Palestina adalah haram hukumnya.

MUI menegaskan bahwa fatwa tersebut merupakan bentuk komitmen dukungan kepada perjuangan kemerdekaan bangsa Palestina dan juga perlawanan terhadap agresi Israel serta upaya genosida yang terjadi.

Baca juga: Jaga Capres dan Cawapres, 74 Personel Polisi Dikerahkan 24 Jam

Lalu apa hubungannya pemboikotan produk pro Israel dengan perang di Palestina? begini penjelasannya.

Berdasarkan postingan akun X milik Founder Awak Media Indonesia (AMI) Group, Azzam Mujahid Izzulhaq, ia menjelaskan mengenai dampak dari memboikot produk yang pro Israel.

"Setiap harinya Zionis Israel harus mengeluarkan anggaran sebanyak $260 Juta untuk membiayai perang. Artinya, sampai hari ini mereka sudah mengeluarkan anggaran kurang lebih sebesar $10,14 Milyar", kata Azzam di akun X miliknya, Selasa (14/11/2023).

Azzam juga mengatakan bahwa Israel mengalami kerugian ekonomi yang sangat besar.

"Belum lagi mereka mengalami kerugian ekonomi sebanyak $600 Juta per pekan. Dan mereka saat ini sudah dalam kondisi peningkatan defisit anggaran sebanyak 397% dengan nilai $6 Milyar", imbuhnya.

Baca juga: Dua Pekan Jelang Kampanye, DKPP Terima 285 Aduan Pelanggaran Pemilu

Pembiayaan perang Israel yang tinggi membuat negara tersebut meminta bantuan dari negara-negara sekutunya.

Sedangkan negara-negara sekutunya mendapatkan uang dari pemasukan komoditas industri.

"Andalan pembiayaan mereka adalah bantuan dari negara-negara sekutu mereka. Sedangkan negara sekutunya mendapat anggaran dari pemasukan berbagai komoditas industri. Komoditas industri dari serapan pembelian produk yang dikonsumsi oleh kita sebagai konsumennya" ungkap Azzam.

Denga kita tidak megonsumsi produk-produk yang berafiliasi dengan Israel, itu berarti kita telah menghentikan financial mereka.

"Artinya, ketika kita memutus rantai konsumsi terhadap produk-produk tersebut, Zionis Israel dan negara sekutunya tidak mendapatkan atau kesulitan mendapatkan pasokan ‘amunisi’ finansial untuk membiayai perang mereka", kata Azzam.

Ia juga mengungkapkan bahwa hal serupa juga pernah dilakukan ketika Raja Faisal ketika  memboikot penjualan minyak ke Barat yang berdampak krisis moneter.

Namun, saat ini kita tidak boleh mendesak negara-negara Arab untuk melalukan hal serupa.

"Seperti contohnya ketika Raja Faisal yang dulu dalam hitungan hari bisa membuat Barat krisis moneter ketika melakukan boikot penjualan minyak. Namun, kita juga tidak bisa memaksa para petinggi negara-negara Arab penghasil minyak yang sekarang untuk melakukan hal yang sama seperti pendahulunya", kata Azzam.

Untuk itu, dengan kita melakukan pemboikotan produk pro Israel maka akan membuat mereka tidak dapat membiayai perang mereka di Palestina.

Baca juga: Terkena Seruan Boikot, Begini Tanggapan dari Cola-Cola Indonesia

Azzam juga mengatakan bahwa melakukan boikot merupakan hal yang mudah.

"Tapi kita bisa menahan dan memaksa diri kita sendiri untuk memutus rantai keuangan mereka dengan beralih konsumsi dari produk yang berafiliasi dengan mereka ke produk lainnya. Percayalah, melakukan boikot terhadap produk-produk yang pro terhadap kejahatan dan penjajahan Zionis Israel itu mudah", kata Azzam.