Helo Indonesia

Johny G. Plate, Ternyata Tangan Kanan Riza Chalid di Kasus Petral, ini Alasan Jokowi Mengangkatnya jadi Menteri

Minggu, 21 Mei 2023 14:34
    Bagikan  
Nasdem,
Foto: Tangkapan layar

Nasdem, - Ketua Umum Nasdem Surya Paloh dan Johnny G Plate.

HELOINDONESIA.COM - Kejaksaan Agung RI menciduk Menkominfo Johnny G Plate dalam kasus korupsi menara base transceiver station (BTS) 4G dan infrastuktur pendukung 1, 2, 3, 4 dan 5 Bakti Kementerian Kominfo tahun 2020-2022.

Diduga, korupsi yang dilakukan kader Partai Nasdem ini ada kaitannya dengan kasus Petral yang pernah booming dalam beberapa tahun lalu.

Kriminolog UI, Roger P. Silalahi dalam tulisannya mengatakan bahwa secara teori kasus yang menjerat Johnny G Plate bila dilihat dari kacamata ilmu sosial ada kaitannya dengan kekuasaan.

Menurutnya, politik adalah ilmu sosial kemasyarakatan yang mempelajari hubungan antarmasyarakat, lembaga, dan negara, dengan tujuan akhir yaitu kekuasaan. 

Baca juga: Menolak Tua, Upgrade Avanza 2004 jadi Facelift 2020 Bikin Ngiler Penggemar MPV Lawas

Kekuasaan, menurutnya, dapat digunakan untuk mengendalikan hampir semua sektor kehidupan, yang tentunya dapat menghasilkan uang. 

"It's all about money," kata Kriminolog UI, Roger P. Silalahi

Jadi, lanjutnya,   jangan percaya kalau ada politikus yang berkata bahwa dia akan berjuang untuk masyarakat, walau sebenarnya mungkin saja ada. Tapi persentasenya pasti sangat kecil. 

"Hati-hati membedakan antara Politikus dan Negarawan. Negarawan adalah politikus hebat yang persentasenya kecil itu tadi," paparnya 

Baca juga: Sempat Dikabarkan Hilang Dicuri, Arca Ganesha di Gunung Bromo Ternyata Jatuh ke Kawah

Roger mengatakan, negarawan adalah politikus ulung yang ahli dalam kenegaraan, ahli dalam menjalankan pemerintahan, pemimpin politik yang taat asas dan menyusun kebijakan negara dengan pandangan ke depan, atau mengelola masalah negara dengan bijaksana dan berwibawa.

"Negarawan pastilah seorang pahlawan besar dan agung," tambahnya.

Singkatnya, lanjut Roger, politikus adalah pedagang negara karena targetnya adalah uang untuk kekuasaan, dan kekuasaan untuk uang. 

"Ketika Johnny G Plate ditangkap, semua sibuk bicara korupsi BTS, bicara dana Pilpres Nasdem, lalu muncul pernyataan sebagai korban politik, penjegalan  dan lain sebagainya. 

Baca juga: Pringsewu Haritage Fun Run 10K and 5K Digelar, Gubernur Arinal Kibarkan Bendera Start

"Demikianlah kalau terbiasa dapat uang banyak lewat Petral, akhirnya menjadikan BTS sebagai pengganti minyak bumi. Perilaku bodoh," tandasnya.

Dalam ilmu Kriminologi, lanjut Roger, dikenal adanya teori differential association. 

Menurutnya, ada dua teori  yang  disampaikan oleh Edwin H. Sutherland pada tahun 1947 yang memiliki 9 poin. 

Intinya menjelaskan bahwa kejahatan adalah perilaku yang dipelajari, tidak diturunkan, dipelajari melalui interaksi, prosesnya terjadi dalam kelompok interaksi yang intim, dengan tehnik, motif, dorongan, alasan pembenaran, dan sikap tertentu.

Baca juga: Wakili Provinsi Lampung, Lulu Zaharani Raih Runner Up II Ajang Pemilihan Puteri Indonesia 2023

"Sebenarnya tidak ada yang baru, teori itu pun dikeluarkan tahun 1947, dan semua orang yang belajar ilmu sosiologi pasti mengenal teori ini," terangnya.

Meski demikian, teori ini diakui dan masih terbukti benar sampai sekarang.

Roger mencontohkan ada pada kasus BTS yang menjerat Johnny G. Plate (JGP).

"Siapakah JGP? JGP dikenal sebagai 'tangan kanan' alias 'orang dekat' dari Mohammad Riza Chalid (MRC). Itulah mengapa sebenarnya sangat mengherankan bahwa Jokowi mau mengangkat orang ini sebagai Menteri. Jokowi ternyata berani mengangkat JGP karena adanya jaminan dari Surya Paloh," paparnya. 

Mengapa Surya Paloh (SP) berani menjamin? 

Baca juga: Pasangan LGBT ini Pamer Mesra Berciuman, Warganet: Hanya Ambayen yang Bisa Memisahkan Mereka

"Mengapa tidak, karena SP membutuhkan orang yang cukup pintar dan berani yang mampu memberikan pemasukan besar, menggantikan apa yang sebelumnya masuk melalui Petral. Apakah SP bagian dari Petral?" papar Roger.

Menurut Roger, semua yang mengikuti kasus Petral pasti pernah membaca nama Rosano Barrack, salah satu orang kepercayaan Bambang Tri Atmojo. 

"Rosano adalah Kakak Ipar dari SP. Rosano adalah pendana Murez, 'middle man' yang handal dan berjaringan luas," ungkapnya. 

Roger menyatakan bahwa Murez bisa dibilang menjadi salah satu 'pengendali' operasional Petral, karena pandai menyenangkan semua pihak yang dilibatkan dalam jaringannya.