Helo Indonesia

Biadab Banget! Gadis Madiun Diperkosa 3 Anggota Keluarga: Kakek Siang, Ayah Malam, Paman Subuh

Rabu, 1 November 2023 12:01
    Bagikan  
PERKOSAAN
@ahmadsahroni

PERKOSAAN - Ilustrasi kasus perkosaan di Kabupaten Madiun

HELOINDONESIA.COM - Tak hanya mendapat tanggapan dari Mensos Tri Rismaharini, kasus perkosaan juga mendapat tanggapan keras dari anggota DPR-RI, Ahmad Sahroni, Selasa (31/10/2023).

Dalam dalam unggahan di akun instagramnya @ahmadsahroni88, ia mengungkapkan, "Biadab Banget ini??," tulis @ahmadsahroni.

Selain menuliskan status di samping juga diunggah poster hitam putih dengan wajah dari belakang seorang remaja muda berbaju putih corak hitam dengan rambut sebahu.

Baca juga: Terima BLT 600 Ribu per Orang, 2.800 Warga Madiun Tersenyum, Lumayan Saat Ekonomi Sulit Seperti ini

Di dalam poster itu dituliskan Gadis Madiun Diperkosa 3 Anggota Keluarga: Kakek Siang, Ayah Malam, Paman Subuh.

Suguh peristiwa ini sangat menyentuh perasaan para netizen yang langsung memberikan komentarnya.

Unggahan Ahmad Sahroni itupun hingga 16 jam berlangsung sudah mendapatkan reaksi dari netizen sebanyak 41,500 komentar.

Bahkan dalam unggahan itu ada komentar yang mengejutkan dari seorang netizen @official_rahmadhidayat8.

Baca juga: BREAKING NEWS! Bus Eka Cepat Tabrakan Adu Banteng Dengan Bus Sugeng Rahayu, Tiga Orang Tewas di Jalur Ngawi-Madiun

"Untuk para senior napi,mohon kerjasama nya untuk didik 3 binatang ini supaya mati di sel tahana.....," tulis @official_rahmadhidayat8.

Seperti diberitakan korban adalah remaja berusia 17 tahun, mendapatkan perlakukan menyakitkan dalam hidupnya ini adalah warga Kabupaten Madiun.

Ia menjadi korban tindak perkosaan dari anggota keluarganya seperti dari ayah, paman dan kakeknya.

Tiga orang terdekatnya memerkosanya hingga korban berhasil kabur pada Agustus 2023 lalu.

Baca juga: Fakta Balita Dibonceng Jatuh ke Bengawan Madiun di Nguntoronadi Magetan, Begini Kronologinya

Diduga peristiwa itu terjadi selama kurun waktu lima hari hingga tanggal 5 Agustus 2023, korban tinggal serumah dengan ke 3 pelaku.

Pada 6 Agustus 2023, korban yang tinggal serumah dengan tiga pelaku di Desa Kertobanyon, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun, kemudian remaja ini berhasil kabur dari kediamannya.

Persitiwa ini juga sempat dilaporan ke Polres Madiun, pada Senin 23 Oktober 2023.

Korban menyebut tindak perkosaan itu awalnya berlangsung sejak tanggal 1 Agustus 2023 lalu.

Baca juga: Warga Sudah Meneriaki, Sebelum Mobil Luxio Disambar KA Dhoho, 127 Perlintasan KA di Daop 7 Madiun Tidak Ada Penjaganya

Saat itu korban tengah tidur siang, tiba-tiba kakeknya memerkosa korban.

Tak berhenti di situ, kemudian peristiwa terulang kembali pada malam hari sekitar pukul 21.00 WIB, giliran pamannya memerkosa korban.

Yang menyedihkan lagi ayah kandung korban juga ikut memerkosanya, sekitar Subuh keesokan harinya.

Kekerasan itu dialami korban selama lima hari hingga 5 Agustus 2023.

Pada 6 Agustus, korban yang tinggal serumah dengan tiga pelaku di Desa Kertobanyon, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun.

Baca juga: Warga Sudah Meneriaki, Sebelum Mobil Luxio Disambar KA Dhoho, 127 Perlintasan KA di Daop 7 Madiun Tidak Ada Penjaganya

Lantaran tak ada kerabat, korban kemudian tidur dari masjid satu ke masjid yang lainnya.

Korban kemudian bertemu dengan Koordinator LSM WKR, Budi Santoso yang turut mendampingi korban di Polres Madiun, menyebut korban sempat lapor polisi ketika kabur.

"Pernah lapor ke Polres tapi tidak diproses karena minim saksi dan tidak membawa identitas," katanya dikutip dari Kompas, Minggu 29 Oktober 2023.

Sementara orang tua korban dari ibu telah bercerai dengan ayahnya dan sudah berkeluarga tinggal di Tulungagung.

Baca juga: Kota Madiun Kini Manfaatkan Bengawan Madiun, Sebagai Destinasi Wisata Edukasi Kali Madiun

Kemudian korban dititipkan keluarga ayahnya sejak lahir hingga sekarang sudah berajak remaja.

Tak hanya diperkosa, korban juga sering disiksa oleh ayah dan kerabatnya.

WN, ibu korban menyebut, anaknya sering dipukul, ditendang, disulut puntung rokok, sampai mengiris punggungnya dengan silet.

"Seperti saya dahulu, saat menjadi istrinya, tiba-tiba tidak jelas main siksa saja,” ungkap WN di Mapolres Madiun, Kamis, 26 Oktober 2023, dilansir dari Berita Satu.

Baca juga: Kota Madiun Kini Manfaatkan Bengawan Madiun, Sebagai Destinasi Wisata Edukasi Kali Madiun

Ia lantas menunjukkan bekas luka pukulan suaminya di pelipis wajahnya.

Perempuan berusia 44 tahun itu melanjutkan jika anaknya lulus SMP namun tak bisa melanjutkan ke SMA.

Sebab ijazahnya tertahan di sekolah dan keluarga ayahnya tak mau mengambil ijazah tersebut.

WN juga mengaku ingin melaporkan kekejian mantan suaminya, namun terkendala bukti dan lokasinya yang bertempat di Tulungagung.

Baca juga: Sering Jadi Masalah, PSHT Blitar Setuju Tugu Pencak Silat Dibongkar, PSHT Madiun dan PSHWTM Masih Menunggu

"Saya itu tidak ada cukup bukti. Saya itu kalah semuanya, dia orang yang berpengaruh, orang kaya, saya itu orang ndak punya,” katanya.

Kasatreskrim Polres Madiun, AKP Magribi Agung menyebut kasus korban kini sedang diusut kepolisian.

Mereka mendatangkan ibu korban WN sebagai bagian dari proses pemeriksaan saksi.

Selanjutnya pihaknya akan melangsungkan gelar perkara.

Baca juga: Detik-detik Terungkapnya Kajari Kabupaten Madiun Terciduk Konsumsi Narkoba

Bahkan Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini sempat mengunjungi korban di Madiun pada Jumat, 27 Oktober 2023 lalu.

Ia mendesak agar ayah korban, paman dan kakeknya dijatuhi hukuman maksimal.

"Kalau pelaku itu ada hubungan keluarga yang seharusnya melindungi anak tetapi menjadi pelaku (kasus perkosaan) maka harus dihukum maksimal dan ditambah sepertiganya. Hal itu sebenarnya tidak hanya keluarga saja tetapi juga bagi guru yang juga seharusnya melindungi anak-anak didiknya,” kata Risma dikutip dari Kompas.

Baca juga: Keluar Sel Lapas Madiun, Polda Lampung Langsung Tangkap Penipuan Mobile Banking

Kini korban tinggal di balai milik Kemensos dan mendapatkan trauma. Sebab korban dinilai mengalami trauma secara psikis.

"Kami titip kepada orang tua, baik yang masih utuh maupun yang sudah cerai. Tolong jaga anak. Mereka ada karena dampak orang tua menikah. Untuk itu, jangan menyia-nyiakan anak," ujar Risma. **