Helo Indonesia

Lulusan Ilmu Politik Unair, Gubernur Khofifah Dapat Gelar Doktor Ilmu Ekonomi, Ga Bahaya Ta?

Edo - Ekonomi
Senin, 16 Oktober 2023 09:08
    Bagikan  
GELAR DOKTOR
humas pemprov jatim

GELAR DOKTOR - Gubernur Khofifah Indar Parawansa (kanan) bersama Rektor Unair, Prof Muhammad Nasih menerima meraih ijazah gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Airlangga, Minggu (15/10/2023).

HELOINDONESIA.COM - Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa mendapatkan gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Minggu (15/10/2023).

Gubernur Jatim, Khofifah sendiri merupakan lulusan dari Ilmu Politik Fisi Unair Surabaya dan sekarang menerima gelar Doktor Honoris Causa, bidang Ilmu Ekonomi.

Prof Dian Agustia, selaku promotor pemberian gelar dibidang Ilmu Ekonomi ini melalui berbagai pertimbangan.

Unair memperhatikan sosok Khofifah yang pernah menjabat sebagai Menteri Sosial dan juga Gubernur Jatim.

Baca juga: Demokrat Dukung Khofifah Jadi Cawapres Prabowo

"Pertimbangan pertama adalah pemikiran di bidang Ilmu Ekonomi untuk program reformasi sistem perlindungan sosial untuk percepatan pengentasan kemiskinan," katanya.

Kedua, perumusan kebijakan dan implementasi program reformasi sistem perlindungan sosial untuk percepatan pengentasan kemiskinan ini, memiliki dampak positif.

Yang dinikmati langsung oleh masyarakat yang menjadi sasaran program, dan berdampak positif pada percepatan program jangka menengah bagi pengentasan kemiskinan.

Baca juga: Gerindra DKI Akui Khofifah Paling Banyak Diusulkan Jadi Cawapres Prabowo

Ketiga, dilaksanakan uji pendalaman secara akademik, yang dihadiri 9 penguji akademik dari Universitas Airlangga, sesuai dengan bidang Ilmu Ekonomi.

"Berdasarkan pertimbangan diatas, saya selaku promotor dan Ketua Tim Penilai. Maka Ibu Khofifah Indar Parawansa, berhak menerima Doktor Honoris Causa Universitas Airlangga, di bidang Ilmu Ekonomi," tegasnya.

Proses untuk mendapatkan gelar ini, menurut Gubernur Khofifah memakan waktu tiga tahun.

Baca juga: Alokasi Dana Desa di Jatim Telah Mencapai 7,9 Triliun, Gubernur Khofifah Sebut Demi Kesejahteraan Rakyat

Orasi ilmiah yang disampaikan, yakni pembangunan ekonomi kerakyatan, melalui reformasi sistem perlindungan sosial untuk percepatan pengentasan kemiskinan.

"Jadi dulu berbagai bansos ada di berbagai Kementerian. Kartunya banyak, makin orang itu miskin, dompetnya makin tebal, karena banyak kartu kartu kartu. Pasti tidak mudah mengintegrasikan kartu," tuturnya.

Verifikasi dan validasi data tersebut, harus dijadikan referensi untuk mengintervensi. Ada komplementaritas, terkait dengan proteksi sosial.

Baca juga: Masa Jabatan Gubernur Jatim Habis Akhir Tahun 2023, Nama Khofifah dan Risma Muncul Dalam Suvei SRS

Sehingga keluarga paling miskin, akan bisa mendapatkan seluruh bantuan yang disediakan pemerintah.

"Jadi the poores family, itu memang harus mendapatkan intervensi secara komplementary. Itu yang kemudian saya membuat persandingan before and after. Jadi kalau dulu masing masing Kementerian punya kartu kartu, akhirnya disatukan," imbuhnya.

Sementara itu, Rektor Universitas Airlangga Surabaya, Prof Muhammad Nasih mengatakan, Khofifah Indar Parawansa juga alumni Unair angkatan 1984 dengan jurusan Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP).

Baca juga: Gubernur Khofifah Belajar Transpormasi Massal MRT Jalur Elizabeth Line Inggris, untuk Diterapkan di Jatim

"Hj. Khofifah Indar Parawansa adalah salah satu alumni terbaik kita semuanya, yang belau tidak kenal lelah terus belajar, terus belajar, belajar, ditengah kondisi apapun, dalam tantangan apapun," terangnya.

Dalam kesempatan itu, tampak dihadiri dua anak Gubernur Khofifah, yakni Fatimahsang Mannagalli Parawansa dan Ali Mannagalli Parawansa, serta cucunya Aila.

Selain itu juga dihadiri Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jatim Arumi Bachsin Emil Dardak, Pangkoarmada II serta sejumlah Kepala OPD Jatim. **