Helo Indonesia

Raih Juara 2 Desa Wisata Maju dan Rekor Muri Untuk Desa Memiliki Alpukat Varietas Kelawi

Nabila Putri - Ragam
Kamis, 31 Agustus 2023 08:51
    Bagikan  
Raih Juara 2 Desa Wisata Maju dan Rekor Muri Untuk Desa Memiliki Alpukat Varietas Kelawi

(Foto Diskominfotik)

LAMPUNG. HELOINDONESIA.COM - Desa Wisata Kelawi, Kecamatan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan berhasil meraih Juara 2 Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023 kategori Desa Wisata Maju dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI.

Anugerah tersebut diserahkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI kepada Sekretaris Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Kelawi di Teater Tanah Airku Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, Minggu (27/8/2023).

Selain meraih juara 2 nasional di ADWI 2023, Desa Wisata Kelawi juga berhasil menyabet Rekor Muri sebagai Desa Wisata Pertama yang memiliki Varietas Buah Alpukat Desa Kelawi. Penghargaan Rekor Muri tersebut diserahkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Uno kepada Sekretaris Daerah Kabupaten Lampung Selatan Thamrin disaksikan Ketua Umum Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) Jaya Suprana di acara ADWI 2023 tersebut. Kepala Dinas Pariwisata dan Ekraf Provinsi Lampung Bobby Irawan SE, MSi didampingi Kepala Dinas Pariwista dan Kebudayaan Kabupaten Lampung Selatan M. Darmawan mengaku sangat bangga dan bersyukur atas diraihnya penghargaan tersebut. Menurut keduanya, keberhasilan yang diraih tidaklah mudah. Sebab, Desa Kelawi melalui Konservasi Pantai Minang Rua berhasil bersaing dengan 4573 desa lain di Indonesia.

Baca juga: Berebut Pengaruh Jokowi, Prabowo dan Ganjar Disebut Sebagai Figur Lemah

“Alhamdulillah Desa Kelawi berhasil meraih juara 2. Jadi total Desa Wisata yang dinilai ada 4573 desa. Dan yang masuk nominasi hanya 75 desa termasuk Desa Kelawi Kabupaten Lampung Selatan,” ujar Kadisparekraf Provinsi Lampung dalam keterangannya, Senin (28/8/2023)

Bobby Irawan menambahkan, untuk menentukan juara pada ADWI 2023, didasarkan pada lima kategori penilaian. Pertama, daya tarik pengunjung, potensi kreativitas dan hasil karya desa wisata, hingga peningkatan kualitas standar pelayanan. “Penilaian lainnya terkait digital dan kreatif dalam hal pemanfaatan digitalisasi promosi Desa Wisata. Kemudian terkait Kelembagaan Desa Wisata dan sertifikasi Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability (CHSE) berstandar nasional,” kata Darmawan menambahkan. (rilis)