Helo Indonesia

Kisah Nasionalisme di Motor Tua Ketua Peradi BL Bey Sujarwo

Nabila Putri - Ragam
Jumat, 18 Agustus 2023 10:22
    Bagikan  
Sujarwo bersama BMW R25 karya Bambang SBY

Sujarwo bersama BMW R25 karya Bambang SBY -

LAMPUNG, HELOINDONESIA.COM - Di ruang tamu yang luas Sekretariat DPC Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Kota Bandarlampung, ada sepeda motor tua, BMW R-25, produksi tahun 1955-an. Sepeda motor buatan Jerman era awal demokrasi Indonesia yang lengkap dengan akte kelahirannya.

Bagi Ketua Peradi Kota Bandarlampung Bey Sujarwo, SH, MH, sepeda motor tersebut memiliki kenangan tersendiri masa kecilnya yang kini diwariskan kepadanya. "Besi tua" itu menjadi saksi perjuangan orangtuanya mempertahankan NKRI awal-awal Indonesia mencari jati diri.

Di tangkinya, ada stiker tua bertuliskan serdadu. Di bagian atas tangki, ada stiker lama foto Presiden Soekarno. "Dulunya, sepeda motor ini ada gandengannya," kata Sujarwo. Dia enggan bercerita soal "bau darah" yang mewarnai perjalanan sepeda motor tua warna hitam tersebut

Selintas, Sujarwo bilang ketika pecahnya G30S PKI di Sumatera Selatan, gandengan atau sidecar (zijspan) itu buat mengangkut jenazah korban konflik idiologi pada masa itu. Namun, gandengannya telah hancur dibiarkan di gudang rumah orangtuanya.

Baca juga: Mingrum Gumay Beri Apresiasi Mantan Napiter di Sidang Paripurna Istimewa

Sepeda motor bermesin 250 cc itu tak hanya besi tua antik, dia juga mewarisi semangat nasionalisme seorang advokat bernama Sujarwo. Pengacara ini juga sangat menyadari betapa besar pengorbanan para pejuang kemerdekaan dan mempertahankannya dari berbagai kepentingan asing.

Sebagai aparat penegak hukum (APH), Sujarwo berpendapat nasionalisme itu harus dirawat setidaknya lewat upacara HUT Kemerdekaan RI. Sejak menjabat ketua Peradi Kota Bandarlampung dua tahun lalu, Sujarwo sudah dua kali menggelar upacara bersama rekan-rekan seprofesinya.

Kamis (17/8/2023), dia menggelar upacara perayaan HUT ke-78 RI dengan seragam upacara toga advokat di halaman sekretariatnya, Jl.Way Sekampung No. 9, Pahoman, Kamis (17/8/2023), pukul 08.00 WIB. Suasana upacara berlangsung hikmat.

Baca juga: Selamat Jalan Profesor Eddy Rifai

Toga hitam sewarna dengan sepeda motor tuanya dan kisah heroik perjuangan orangtuanya bersama sang BMW begitu kuat membentuk dirinya apalagi kini berprofesi sebagai pendekar hukum terkenal di Provinsi Lampung.

Pesannya dalam upacara tersebut," "Dormiunt Aliquandk Leges, Nunquam Moriuntur" yang artinya "Hukum Terkadang Tidur Tetapi Hukum Tidak Pernah Mati. "Salam kemerdekaan, jayalah Peradi untuk Indonesia," tandas Bey Sujarwo. (Herman Batin Mangku)