Helo Indonesia

Muhammad Diangkat Menjadi Rasul Ketika Berusia 40 Tahun, Jujur Amanah dan Pengalaman 28 Tahun

Edo - Ragam
Jumat, 9 Februari 2024 14:49
    Bagikan  
MUHAMMAD
istimewa

MUHAMMAD - Ilustrasi Muhammad

HELOINDONESIA.COM - Sebelum diangkat menjadi Rasul, Muhammad SAW juga memiliki pengelamanan panjang selama 28 tahun.

Bedanya pengalaman Rasulullah bukan menjadi pekerja ataupun manajer, tetapi di masa itu Muhammad berkarir sebagai pedagang.

Sehingga Rasulullah lebih banyak meniti karirnya dalam memetik pelajaran berdagang dan belajar kehidupan masyarakat.

Baca juga: Pun Edward Lembutkan Hati Lewat Kisah Nabi dan Nasehat Leluhur

Nabi Muhammad memulai karir berdagang sejak berusia 12 tahun dan pensiun dari aktivitas berdagang pada usia 40 tahun.

Sementara beliau dianggkat oleh Alloh SWT menjadi rasul ketika berusia 40 tahun, artinya Nabi Muhammad memiliki pengalaman selama 28 tahun.

Nabi Muhammad kemudian wafat pada usia 63 tahun, yang artinya menjadi Nabi dan Rasul selama 23 tahun.

Baca juga: Presiden Ramos Horta ikut Dorong Penghargaan Zayed Award for Human Fraternity 2024 untuk NU-Muhammadiyah

Karier dagang Nabi Muhammad SAW dimulai dari magang bersama pamannya sendiri Abu Thalib.

Bersama pamannya Abu Thalib, Muhammad pergi ke Syam sekarang (Suriah-Palestina-Yordania) yang bertemu berbagai macam karekter masyarakat.

Nabi Muhammad kemudian dipercaya oleh Khadijah untuk menjualkan barang dagangnya.

Baca juga: Ilmuan Tidak Percaya Banjir Besar pada Kisah Nabi Nuh Benar-benar Terjadi, Ini Alasannya

Karakter Muhammad yang jujur membuatnya sukses dalam berdagang, yang membuat Khadijah jatuh hati kepada Muhammad.

Pada usia 25 tahun Muhammad kemudian menikahi Khadijah dan membangun rumah tangga.

Bahkan dalam berdagang Nabi Muhammad mendapat julukan sebagai Al Amin yang artinya dapat dipercaya.

Bahkan Muhammad merupakan sosok pedagang yang dikenal dan dicintai oleh masyarakat Quraisy, karena sifat amanah yang dimiliki Muhammad kala itu.

Baca juga: Politik Cawe-cawe Presiden, Alumni Perguruan Muhammadiyah (APM) Serukan PHP GIBRAN

Bahkan ketika terjadi konflik di antara klan Quraisy saat menyelesaikan renovasi Ka'bah yang ingin mengembalikan hajar aswad ke tempatnya, Muhammad lah yang berhasil mendamaikannya.

Kejujuran Muhammad pun tidak diragukan dalam berdagang yang dibuktikan dengan perilaku beliau yang tak pernah menipu baik kepada pempeli maupun majikannya.

Termasuk dalam hal kejujuran takaran Muhammad tidak pernah mengurangi timbangan, juga tidak pernah memberi janji-janji berlebihan apalagi bersumpah palsu.

Baca juga: Sebelum Hijrah, Nabi Siapkan Para Pemimpin Muda, Bukan 70 Tahun

Semua transaksi bisnis perdagangan yang dilakukan atas dasar sukarela dan diiringi dengan ijab kabul, sehingga di antara keduanya tidak ada keberatan sama sekali.

Dalam kehidupan nabi juga seperti pedagang lainnya adanya lika-luki dan suatu ketika berselisih dengan salah seorang pembeli.

Muhammad saat itu menjual dagangannya di Syam kemudian bersitegang dengan seorang pembeli terkait barang yang akan dipilihnya.

Baca juga: Amburadul Dakwah dan Pengalaman Nabi Musa Melawan Rezim Firaun dan Oligarki Qarun

Tetapi pembeli itu meminta Muhammad untuk bersumpah kepadanya.

Calon pembeli berkata kepada Nabi, "Bersumpahlah demi Lata dan Uzza!," kata pembeli itu.

Kemudian Muhammad menjawab, "Aku tidak pernah bersumpah atas nama Lata dan Uzza sebelumnya."

Kejujuran Muhammad saat itu, cukup sebagai prisip kuat yang dia pegang secara pribadi tanpa melibatkan Tuhan sekalipun.

Baca juga: 8 Khasiat Luar Biasa Air Nabeez, Infused Water Kurma Minuman Kegemaran Nabi Muhammad SAW

Prinsip Muhammad yang utama adalah karena baginya, orang akan melihat dan merasakan sendiri terhadap kejujuran yang dipegangnya selama berdagang.

Sifat jujurnya juga membuat dirinya tidak takut rugi atau dagangannya tidak laku, ini menjadi pegangan dalam berdagang Muhammad.

Saat berdagang, Muhammad tidak segan-segan memberitahu harga modal barang yang dia jual, jika sepantasnya dia harus menjual sebesar itu.

Baca juga: 8 Khasiat Luar Biasa Air Nabeez, Infused Water Kurma Minuman Kegemaran Nabi Muhammad SAW

Setelah itu dia pun mempersilahkan kepada pembeli jika ingin menambah margin keuntungan berapa untuk keuntungan Muhammad.

Perilaku kejujuran inilah yang membuat konsumen senang untuk membeli barang-barang yang dibeli dari Muhammad.

Kendati beliau sudah menjadi Nabi yang membuat kaum Kafir Quraisy memusuhinya, namun beliau masih bermuamalah dengan mereka.

Baca juga: Video Film Hina Nabi Muhmmad, Ketua MUI Minta Kemenkominfo Tutup Akun dan Polisi Tangkap Pemiliknya

Saat akan hijrah ke Madinah, Nabi Muhammad SAW meminta Ali bin Abi Thalib untuk mengembalikan barang-barang titipan kepada kafir Quraisy.

Hal ini membuktikan bahwa kaum Kafir Quraisy masih menganggap Nabi Muhammad sebagai Al Amin walau memusuhi dakwahnya.

Keteladanan Nabi Muhammad SAW dalam berdagang mestinya bisa ditiru oleh umatnya, yang mengaku beraga Islam.

Baca juga: Mirza Ajak Bersama Renungkan Makna Pengorbanan Nabi Ibrahim

Nabi Muhammad adalah teladan dalam keseluruhan hidup kita, tidak hanya soal ibadah ritual, namun juga interaksi sosial.

Jika sudah ditiru secara konsisten oleh umatnya, maka umat Islam akan menjadi khairu ummah atau umat terbaik yang berada di depan umat-umat lainnya. **