HELOINDONESIA.COM - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menjadi salah satu calon presiden atau capres potensial. Menurut politisi Fahri Hamzah, Prabowo sudah waktunya untuk memimpin bangsa Indonesia. Dia mendukungnya.
Meski dia mendukung Prabowo, Fahri Hamzah masih juga kritis kepada Presiden Jokowi yang sudah memberinya Bintang Mahaputera itu. Dalam hal ini dia juga sadar, Probowo adalah Menhan, Menteri kepercayaan Presiden Jokowi.
Paling tidak, begitu penilaian kritikus Faizal Assegaf yang menulis essay bertajuk: Fahri Hamzah Mulai Obrak-abrik Jokowi…. Tulisan itu diunggah di Twitter 6 Agustus.
Menurut Faizal, kondisi tersebut berbeda dengan yang dilakukan oleh oara politisi Gerindra yang disebutnya agak kaku bermain cantik di emperan Istana. “Fahri Hamzah justru tampil merdeka dan tetap kritis pada rezim Jokowi. Melawan kezaliman adalah jalan hidup!” tulis Faizal.
Baca juga: Laga Dramatis, Messi Antar Inter Miami Libas FC Dallas Lewat Adu Penalti di Piala Liga AS
Harus diakui, lanjutnya, selaku aktivis 98, Fahri Hamzah tidak bisa dibelenggu oleh kepentingan deal politik terselubung. Nurani dan kecerdasannya menolak praktek kekuasaan yang semena-mena.
Diamenuliskan juga, kehadiran Fahri Hamzah di poros pencapresan Prabowo, tentu eksistensinya tidak sebatas menjadi pelengkap keramaian. Tapi, tentu punya harapan dan nawaitu politik yang strategis.
Dan kehadiran Fahri Hamzah di lingkaran Prabowo, lanjutnya, membuat jejaring Istana tampaknya menjadi was-was dengan manuver Prabowo. Sebab bukan saja Fahri, tapi masih banyak orang kritis di lingkaran Prabowo.
Baca juga: PBB Ingatkan Prabowo Soal Cawapres : Tak Harus Nasional-Agamis, Bisa Dari Milenial
Untuk tulisan Faizal Assegah tersebut, selanjutnya bisa dibaca selengkapnya berikut ini.
Baca juga: Declan Rice Bungkam Kritik Roy Keane, Arsenal Tundukkan Manchester City di Community Shield
Fahri Hamzah Mulai Obrak-abrik Jokowi…
by Faizal Assegaf (kritikus)
Berbeda dengan politisi Gerindra yang agak kaku bermain cantik di emperan Istana. Fahri Hamzah justru tampil merdeka dan tetap kritis pada rezim Jokowi. Melawan kezaliman adalah jalan hidup!
Harus diakui, selaku aktivis 98, Fahri Hamzah tidak bisa dibelenggu oleh kepentingan deal politik terselubung. Nurani dan kecerdasannya menolak praktek kekuasaan yang semena-mena.
Fahri setia berada di kanal gerakan perubahan. Demi menegaskan keberpihakan membela kepentingan rakyat banyak. Di pentas ini, tokoh aktivis Islam tersebut mengobarkan jihad politik.
Baca juga: Dramatis, Aleix Espargaro Juara MotoGP Inggris Usai Salip Bagnaia di Tikungan Terakhir
Monggo berbeda pilihan politik. Anda mungkin tidak suka Fahri Hamzah mendukung Prabowo Subianto. Namun harus bijak, bahwa hanya soal cara dan posisi, tapi satu tujuan: Memperjuangkan keadilan.
Kehadiran Fahri Hamzah di poros pencapresan Prabowo, tentu eksistensinya tidak sebatas menjadi pelengkap keramaian. Tapi, tentu punya harapan dan nawaitu politik yang strategis.
Ihwal itu membuat jejaring Istana tampaknya menjadi was-was dengan manuver Prabowo. Sebab bukan saja Fahri, tapi masih banyak orang kritis di lingkaran mantan Danjen Kopasus tersebut.
Baca juga: Cak Imin Bacapres Ganjar, Partai Gerindra Ditinggal PKB, Prabowo: Gus, Jangan ke Mana-mana Gus...
Pilihan Fahri mendukung Prabowo dengan tetap bersikap keras mengoreksi kekuasaan Jokowi, menarik disimak. Seolah mengirim pesan, Prabowo hanya memanfaatkan Jokowi untuk melemahkan Ganjar dan PDIP.
Ada skenario besar yang disiapkan oleh para arsitek politik Prabowo jelang Pilpres 2024. Bila Megawati dan PDIP semakin tersingkir dari lingkaran Istana, maka impian Prabowo akan mulus.
Kesan dari agenda itu tampak semakin terang. Semacam kudeta senyap dengan dua jurus mematikan. Mesra ke Jokowi, sembari memperluas jaringan ke kelompok perubahan untuk mengunci Ganjar dan PDIP.
Apa yang dilakoni Fahri Hamzah, setidaknya memberi sinyal kuat. Bahwa teater politik pendukung Prabowo memerankan langkah: Obrak-abrik Jokowi dan PDIP…! **
(Winoto Anung)
