Helo Indonesia

Cawapres Prabowo, PKB Ancam Gerindra : Harus Gus Imin Atau Cari Takdir Lain

Drajat Kurniawan - Nasional -> Politik
Selasa, 25 Juli 2023 21:08
    Bagikan  
Prabowo dan Gus Muhaimin
Facebook/ Prabowo Subianto

Prabowo dan Gus Muhaimin - Prabowo dan Gus Muhaimin Iskandar saat bertemu 29 April 2023 lalu.

HELOINDONESIA.COM - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bersama Menteri BUMN Erick Thohir mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkunjung ke PT Pindad di Malang, Jawa Timur.

Momen tersebut memunculkan spekulasi terkait pasangan capres-cawapres di 2024. Bahkan disebut-sebut, momen tersebut merupakan bagian dari endorse Presiden Jokowi. 

Namun kebersamaan tersebut mengancam posisi PKB yang sudah mendorong Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin untuk pilih sebagai capres Prabowo.

Waketum PKB Jazilul Fawaid menegaskan PKB masih tetap konsisten mengusung Cak Imin sebagai cawapres Prabowo. Selain nama Cak Imin, PKB akan mencari takdir yang lebih baik.

Baca juga: Sehatkan Pencernaan Hingga Turunkan Berat Badan, Berikut Manfaat Makan Buah Saat Perut Kosong

Kata dia, PKB akan terus berjuang lantaran suara ulama, kader dan pengurus PKB sudah tidak didengarkan lagi. "Nama itu tidak ada dalam radar PKB (Erick Thohir)," kata Jazilul Fawaid kepada wartawan, Senin (24/7/2023).

Jazilul juga menyinggung Harlah PKB di Stadion Manahan Solo yang sudah bulat menetapkan Cak Imin sebagai capres atau cawapres. Keputusan Harlah tersebut menjadi syarat wajib bila ada pihak yang ingin bekerja sama dengan PKB.

"Bagi PKB, tidak ada nama lain dan tidak ada tawar menawar harus Gus Imin! ," tutur Jazilul.

Baca juga: Program TNI AD Manunggal Air di Kendal, Resmikan Pembangunan Fasilitas Air Bersih

Sementara Wasekjen PKB Syaiful Huda menyoroti senyum Presiden Jokowi ketika ditanya soal duet Prabowo dan Erick Thohir. Dikatakannya, senyum Jokowi penuh isyarat politik.

"Memaknai senyumnya pak Jokowi yang penuh isyarat politik karena masih panjang. Maksudnya butuh tahapan dan proses politik yang masih panjang. Beliau (Jokowi) secara etik terikat betul dengan keputusan PDIP yang sudah mengusung mas Ganjar dan yang kedua, panjang pada konteks sampai hari ini di internal kami belum ada nama lain," ujar Huda.