Helo Indonesia

Soal Cawapres Anies, Sosok Gatot Nurmantyo Kian Bergulir, AHY Tanpa Henti Bermanuver

Winoto Anung - Nasional -> Politik
Minggu, 23 Juli 2023 12:56
    Bagikan  
Anies Baswedan, Gatot Nurmantyo
Twitter / @faizalassegaf)

Anies Baswedan, Gatot Nurmantyo - Anies Baswedan didorong pilih Gatot Nurmantyo sebagai cawapres. (Foto: Twitter / @faizalassegaf)

HELOINDONESIA.COM - Capres Anies Baswedan belum juga menetapkan nama cawapresnya. Tidak parpol pendukung Koalisi Perubahan untuk Perbaikan, sudan menyodorkan nama-nama cawapresnya, namun Anies belum mengumumkan

Dari internal Tim 8, yakni tim dari tiga parpol Koalisi Perubahan, Nasdem, Demokrat, PKS,  sudah sempat mengungkap bahwa nama cawapres sudah ada di kantong Anies Baswedan.

Namun, di kalangan luar, seperti kritikus Faizal Assegaf, ada dua nama yang sangat mengerucut. Hal itu terungkap dalam tulisannya di Twitter, dengan judul Modal AHY Ketum Partai, Gatot Nurmantyo Pemberani…!

Kritikus Faizal Assegaf tampaknya melihat kapa Pemberani itu selaras dengan kriteria baru cawapres yang disodorkan Anies Baswedan, yakni kriteria tidak punya tekam jejal bermasalah dan pemberani.

Baca juga: Polling ILC, Kali Ini Anies Keok, Ganjar Pranowo Pemenangnya

Faizal mengawali tulisan denan kalimat yang tampaknya kurang tepat, sebab dia mengatakan: Bongkar pasang nama Cawapres semakin alot. Kata Bongkar pasang itu yang perlu dikritisi, saat ini belum ada penetapan, apalagi bongkar pasang.

Tapi, kalimat berikutnya menarik: Sosok Gatot Nurmantyo kian bergulir, dibayangi AHY yang tanpa henti bermanuver untuk meyakinkan Anies Baswedan.

Menariknya, lanjut dia, Gatot Nurmantyo terlihat santai, tidak punya ambisi. Sikap itu membuat rakyat makin bersimpati. Gatot dinilai konsisten menyuarakan ketidakadilan dan sangat pemberani.

Baca juga: Tergiur Harga Murah iPhone Pro Max 14 di IG, Warga Bekasi Terjebak Wajib Bayar Asuransi Sebelum HP Dikirim

Tak kalah populer, AHY dipompa oleh loyalis Cikeas. Alasannya dia layak diusung maju Cawapres karena muda dan selaku Ketua umum parta. Sembari AHY dipoles agar mulai belajar bersikap kritis.

Perkara siapa yang layak dan ideal mendampingi Anies, sudah sangat jelas terlihat. Bahkan SBY dan elite Demokrat tentu legowo bila Gatot yang dilamar oleh Anies.

Maklum Gatot dan SBY punya hubungan kuat. Bahkan di kalangan mantan petinggi TNI, berharap Demokrat berbesar hati mendukung Anies-Gatot. Aspirasi itu terus munguat sesuai harapan rakyat.

Baca juga: Di Depan Musisi, Ganjar Punya Visi Bangun Creative Hub di Seluruh Indonesia

Namun Gatot lebih memilih bersikap elegan. Sadar bahwa ihwal penentuan Cawapres tersandera oleh ketentuan ambang batas 20 persen. Gatot bukan ketum partai, hanya rakyat biasa.

Perkara kriteria itu membuat AHY terkesan mengunci NasDem dan PKS. Akibatnya partai koalisi perubahan terlihat kaku, tersandera kepentingan pribadi yang sangat mononjol. Suara rakyat seolah diabaikan.

Rakyat berharap NasDem, PKS dan Demokrat konsisten menegakkan konsensus yang telah disepakati. Yakni, biarkan Anies yang memutuskan siapa yang dianggap tepat dan layak.

Tidak bijak mereduksi tujuan koalisi partai yang katanya demi kepentingan rakyat. Namun terkesan perputar-putar di situ saja. Semoga tak menjadi berlarut-larut dan membosankan. (*)

(Winoto Anung)