Helo Indonesia

Denny Indrayana: Cawe-cawe Jokowi Jegal ABeWe, Anis Segera Jadi Tersangka Korupsi di KPK

Winoto Anung - Nasional -> Politik
Rabu, 21 Juni 2023 12:25
    Bagikan  
Anies Baswedan dan Jokowi
Ist

Anies Baswedan dan Jokowi - Anies Baswedan dan Presiden Jokowi saat dulu di sirkuit Formula E, Ancol. (foto: ist)

HELOINDONESIA.COM - Prof Denny Indrayana membuat tulisan menghebohkan lagi, Dari apa yang diunggah di akunnya di Twitter, Denny Indrayana terlihat mengatakan Jokowi akan menjegal Anies Baswedan, yakni dengan menjadikannya tersangka korupsi, di KPK.

Dalam hal ini, Denny Indrayana membuat tulisan dengan judul: Cawe-cawe Jokowi Menjegal ABeWe, Mau Ribut Menunda Pemilu? Anies Segera jadi tersangka korupsi di KPK.

“Kabar itu sudah menjadi informasi yang beredar di banyak kesempatan. Bukan hanya saya, banyak yang sudah menyatakannya. Feri Amsari, Zainal Arifin Mochtar, misalnya, dalam beberapa podcast sudah menyatakan, pentersangkaan adalah salah satu skenario pamungkas Istana untuk menjegal Anies Baswedan menjadi kontestan dalam Pilpres 2024,” tulis @dennyindrayana, di Twitter.

Ia melanjutkan, setelah KPK 19 kali ekspose, ini pemecah rekor, seorang anggota DPR menyampaikan, Anies segera ditersangkakan. “Semua komisioner sudah sepakat,” tulisnya.

Baca juga: Hari Rebo Pon, 21 Juni Ini Ulang Tahun Pak Jokowi, Yuk Intip Karakternya Berdasar Wetonnya

Menurut dia, makin terbaca, kenapa masa jabatan para pimpinan KPK diperpanjang MK satu tahun. Untuk menyelesaikan tugas memukul lawan-oposisi, dan merangkul kawan-koalisi, sesuai pesanan kuasa ???????????????????????? ????????????.

“Sebenarnya, saya tidak terkejut. Dalam tulisan, “Bagaimana Jokowi Mendukung Ganjar, Mencadangkan Prabowo, dan Menolak Anies, sudah saya sampaikan, Jokowi menggunakan 9 strategi 10 sempurna,” ujarnya.

Dia lantas membeberkan 9 strategi dan 10 sempurna itu:

  1. Pertama, di tahap awal, Presiden Jokowi dan lingkaran dalamnya mempertimbangkan opsi untuk menunda pemilu, sekaligus memperpanjang masa jabatan Presiden.

    Baca juga: BPIP Sebut Nilai Pancasila Merupakan Jawaban Hadapi Tantangan Lokal dan Global

  2. Kedua, masih di tahap awal, segaris dengan strategi penundaan pemilu, sempat muncul ide untuk mengubah konstitusi guna memungkinkan Presiden Jokowi menjabat lebih dari dua periode.
  3. Ketiga, menguasai dan menggunakan KPK untuk merangkul kawan dan memukul lawan politik.
  4. Keempat, menggunakan dan memanfaatkan kasus hukum sebagai ???????????????????????????????????? ???????????????????????????????????????? yang memaksa arah parpol dalam pembentukan koalisi pilpres.
  5. Kelima, jika ada petinggi parpol yang keluar dari strategi pemenangan, maka dia beresiko dicopot dari posisinya.
  6. Keenam, menyiapkan komposisi hakim Mahkamah Konstitusi untuk antisipasi dan memenangkan sengketa hasil Pilpres 2024.
  7. Ketujuh, adalah tidak cukup hanya mendukung pencapresan Ganjar Pranowo, Jokowi juga memberikan dukungan kepada Prabowo Subianto.
  8. Kedelapan, Jokowi adalah membuka opsi mentersangkakan Anies Baswedan di KPK. Ini sudah menjadi rahasia umum, terkait dugaan korupsi Formula E.
  9. Kesembilan, adalah mengambil alih Partai Demokrat melalui langkah politik yang dilakukan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
  10. Kesepuluh, yang menyempurnakan adalah dengan berbohong kepada publik. Presiden Jokowi berulang kali mengatakan urusan capres adalah kerja para Ketum Parpol, bukan urusan Presiden. Belakangan, baru Beliau akui akan cawe-cawe dalam Pilpres 2024.

“????????????????-????????????????????????????, tulisan saya di 24 April 2023 itu mulai terbukti. Saya berharap, Presiden Jokowi menghentikan cawe-cawenya, termasuk mentersangkakan dan menjegal Anies. Kalau masih diterus-teruskan, menjadi pertanyaan apa maksud dan tujuannya?” tanya Denny Indrayana.

“Salah satu hipotesis yang tidak terhindar terlintas di kepala saya adalah, Presiden Jokowi justru mengundang ketidakpastian dan kegaduhan, yang ujungnya menunda pemilu, dan memperpanjang masa jabatannya sendiri. Semoga hipotesis saya keliru,” tandasnya. (*)

(Winoto Anung)