LAMPUNG, HELOINDONESIA.COM - Rokok tanpa pita cukai berbagai merk marak beredar di Kabupaten Tulangbawang Barat, Provinsi Lampung. Rokok-rokok ilegal itu dijual bebas di warung-warung.
Menurut Ari, warga kabupaten tersebut, menjamurnya rokok ilegal berbagai merek tersebut sudah lima l bulan terakhir. "Banyak sekali rokok yang tidak ada pita cukainya, seperti rokok filter Alif Baa, Toracinno, Trans, Rastel, Aerox, Pallas, RS, dan banyak lagi lainnya," katanya.
Dia merasa aneh kenapa aparat keamanan tidak menyapu penjualan rokok ilegal. "Aneh juga kok bisa lolos ya dari pengawasan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Republik Indonesia," tanyanya.
Baca juga: Iklan Rokok dekat SD dan Kawasan Perguruan Tinggi di Balam
Dirinya berharap kepada pihak Direktorat Jenderal Bea dan Cukai serta pihak terkait lainnya dapat melakukan razia menyisir ke warung-warung yang nekat menjual rokok ilegal tersebut secara umum.
"Menjamurnya rokol ilegal ini tentunya harus menjadi perhatian serius Aparat Penegak Hukum baik Polres Tubaba maupun Polda Lampung, hal ini tidak bisa dibiarkan harus segera ditindak tegas", pintanya.
Para pedagang juga mengeluhkan beredarnya rokok ilegal berbagai jenis yang sangat berdampak terhadap omset pelaku usaha warung dan sangat merugikan negara dikarenakan rokok ilegal tersebut tidak memiliki pita cukai.
"Benar mas, banyak rokok ilegal tidak memiliki cukai resmi dari bea cukai dipajang/dijual sejumlah warung dengan harga yang sangat murah, rata-rata dijual di kisaran harga Rp 10.000", keluhnya.
Baca juga: Pemkab Pesawaran Bagikan Beras Cadangan pada Warga
Warga pedagang itu juga mengutarakan sejak beredarnya rokok ilegal tersebut di Kabupaten Tulang Bawang Barat akhir-akhir ini berdampak pada penghasilan usaha warung miliknya yang mengakibatkan omset warungnya menurun alias sepi.
"Rokok bermerek yang resmi dan memiliki pita cukai yang kami jual seperti rokok Sampoerna Mild, Class Mild, Gudang Garam Surya, dan merek rokok lainnya mengalami penurunan karena dirusak oleh rokok ilegal tersebut, kami berharap dapat menjadi perhatian pihak terkait", pungkasnya. (Nabila)