Helo Indonesia

Airlangga Hartarto dan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Lakukan Pertemuan Bilateral di KEK Kendal

Jumat, 18 Agustus 2023 19:31
    Bagikan  
Airlangga Hartarto dan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Lakukan Pertemuan Bilateral di KEK Kendal

Menko Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto dan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Gan Kim Yong saat bertemu di KEK Kendal disaksikan Bupati Dico M Ganinduto. Foto: Anik

KENDAL, HELOINDONESIA.COM - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto, dan Minister for Trade and Industry (Menteri Perdagangan dan Industri) Singapura, Gan Kim Yong Pertemuan Tingkat Menteri Indonesia - Singapura yang dilaksanakan di Kawasan Industri Kendal (KIK), Jumat 18 Agustus 2023.

Dalam pertemuan tersebut membahas Enam Kelompok Kerja Ekonomi Bilateral ke-13. Meliputi working group Batam, Bintan, Karimun dan spesial ekonomi zone, investasi, tenaga kerja, transportasi, agro bisnis dan pariwisata.

Saat konfrensi pers, Airlangga Hartarto menyampaikan, kunjungannya bersama Menteri Perdagangan dan Industri Singapura ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal, selain dalam rangka Pertemuan Tingkat Menteri Indonesia - Singapura. Juga untuk melaksanakan ground breaking Pabrik Dong Jin Textile yang merupakan pabrik keduanya di Indonesia.

"Pabrik ini juga merupakan supplier untuk beberapa produk di Karawang. Dan ini adalah pabrik yang kedua di Indonesia setelah di Karawang. Dong Jin mempunyai tiga pabrik di Korea dan lima pabrik di Vietnam dan diharapkan akan mengembangkan pabriknya lebih banyak lagi di Indonesia," terang Airlangga Hartarto.

Sementara terkait nilai investasi yang ada KEK Kendal, Airlangga menyebut telah mencapai sebesar 3,37 miliar dolar, dengan investor berjumlah 90 investor.

"Dan telah memperkerjakan sekitar 30 ribu orang. Dan investornya sebagian besar dari Indonesia, Cina, Taiwan dan Singapura," ungkap Menko Perekonomian.

Ia menyebut, setelah dikonversi dari kawasan industri menjadi kawasan ekonomi khusus, nilai investasi di Kabupaten Kendal terus mengalami peningkatan.

"Nilai investasi tahun 2018 sebesar Rp 7,3 triliun, dan pada Juli 2023 sudah mencapai Rp 48,3 triliun. Dan tenaga kerja juga meningkat mendekati 30 ribu, eksportnya juga meningkat, jumlah badan usaha bertambah mendekati 50 badan usaha," tandasnya.

Airlangga berharap, melalui pertemuan antara Indonesia - Singapura dan ground breaking Pabrik Dong Jin ini mampu menarik investor dari Singapura dan dari berbagai negara.

"Pabrik ini diharapkan menambah investasi dan menambah kepercayaan kawasan industri dan spesial ekonomi zone di Kendal," harap Airlangga.

Kerjasama Ekonomi

Menteri Perdagangan dan Industri Singapura, Gan Kim Yong mengatakan, pertemuan Tingkat Menteri Indonesia - Singapura ini dapat terjalin kerjasama ekonomi bilateral dan memperluas peluang iisnis dan investasi antar Kedua Negara.

"Melalui kerjasama di enam bidang akan menjadikan meningkatkan pertumbuhan ekonomi diantara dua Negara. Kami berharap pertumbuhan ekonomi kembali meningkat dan investasi serta kerjasama akan terus dilakukan,"

Sementara, Bupati Kendal, Dico M Ganinduto mengungkapkan, kunjungan kedua menteri Indonesia dan Singapura merupakan hal yang positif ditengah kesulitan ekonomi global dan paska pandemi Covid-19. Menurut Dico hal tersebut menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi di Kendal bisa tetap terjaga.

"Tentunya itu berkat kerja keras kita semua, seluruh elemen masyarakat juga di Kendal, Pemerintah pPsat dan stakeholder serta KIK sendiri. Dan ini harus terus kita tingkatkan," beber Dico.

Untuk itu, menurut Dico Pemerintah Daerah harus bisa menjaga unit investasi dan memastikan, serta mendukung seluruh proses investasi yang akan masuk di Kendal.

"Khususnya di proses perijinan, infrastruktur dan semua pendukungnya. Dan yang pastinya kita menjaga multiplier effect-nya, edit value nilai tambah daripada kawasan industri kendal terhadap pembangunan di Kabupaten Kendal ini bisa kita jaga," imbuhnya.

Dico berharap, hubungan bileteral antara Kendal dan Singapura, serta negara lainnya dapat terus terjaga agar dapat menarik investor sebanyak-banyaknya.

"Karena kita total lahan industri di Kendal sekitar 5.000 hektare. Sebenarnya kita punya masa depan bagaimana semua bisa dibangun. Jadi kalau hanya sekedar tanah kosong saja kalau tidak dibangun tidak ada efeknya. Ini yang akan menjadi pembahasan kita dengan Mr. Gan nanti malam," tutup Dico. (Anik)