Helo Indonesia

Kebun Urban Farming di Tlogomulyo Diresmikan, Mbak Ita: Cegah Anak Stunting dan Ibu Anemia

Selasa, 15 Agustus 2023 08:07
    Bagikan  
Kebun Urban Farming di Tlogomulyo Diresmikan, Mbak Ita: Cegah Anak Stunting dan Ibu Anemia

Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu saat memetik pare Kebun Urban Farming di Kelurahan Tlogomulyo

SEMARANG, HELOINDONESIA.COM -

Bertepatan peringatan Hari Pramuka ke- 62, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu meresmikan Kebun Urban Farming Kelurahan Tlogomulyo, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang, Senin 14 Agustus 2023.

Ini kali kesekian wali kota yang akrab disapa Mbak Ita ini meresmikan Urban Farming sebagai upaya pemberian makanan tambahan (PMT), dan menyesejahteraan warga melalui tanaman.

Peresmian Taman Urban Farming Tlogomulyo dilakukan pasca upacara peringatan Hari Pramuka di Lapangan Tlogomulyo.

Baca juga: Wali Kota Semarang Siap Gelar Liga Voli Khusus Putri Antar Kecamatan

Mbak Ita menjelaskan, Taman Urban Farming terletak di belakang kantor Kelurahan Tlogomulyo ini akan dijadikan SOP sebagai percontohan bagi kelurahan lain. Karena jika ada pemanfaatan lahan untuk urban farming dapat mengefisiensi anggaran untuk PMT anak stunting dan ibu hamil.

"Kalau di setiap kelurahan ada seperti ini, tidak akan ada anak stunting dan ibu anemia. Karena semua gizi terpenuhi. Semua tinggal mengambil," ujarnya.

Mbak Ita sangat mengapresiasi karena pemanfaatan lahan di mana dulunya ilalang disulap menjadi urban farming. "Ditanami tomat, jagung, melon, pare dan lainnya. Utamanya harus passion-nya terhadap lurah perempuan yang mengajak warganya untuk menanam," bebernya.

Baca juga: Progres Penanganan Kemiskinan Ekstrem Jateng, Ganjar: Grafiknya Turun, Intervensi Terus Dilakukan

Lurah Tlogomulyo, Sudarsih, menceritakan, lahan seluas 2.400 meter persegi di belakang Kantor Kelurahan Tlogomulyo dulunya merupakan hamparan semak. Adanya program penanggulangan inflasi dari Pemkot Semarang, pihaknya mengajak tokoh masyarakat untuk mengubah lahan tersebut menjadi Kebun Urban Farming.

Susah payah mencangkul bersama DPU Kota Semarang, pihaknya mulai mengkavling lahan menjadi 14 petak atau 20 x 8 meter per petaknya. "Ada 11 RW, Karang Taruna, LPMK, dan PKK," katanya.

Berbagai sayuran ditanam. Seperti terong, cabai, tomat, pare, gambas, kacang pancang, dan jagung manis. "Ini baru mulai tiga bulan lalu, kita penanggulangan stunting dari 14 saat ini tinggal tujuh," tambahnya. (Aji)