Helo Indonesia

TAF Edisi ke-7 Resmi Dibuka, Semi, ini Bukan Sekedar Kerumunan Orang

Nabila Putri - Nasional -> Peristiwa
Kamis, 27 Juli 2023 20:44
    Bagikan  
Saat pembukaan TAF

Saat pembukaan TAF - (Foto Rohman/Helo Indonesia Lampung)

LAMPUNG, HELOINDONESIA.COM - Pagelaran Festival ini bukan sekedar festival yang hanya mendatangkan kerumunan orang. Melainkan sebuah festival yang mengajak masyarakat merayakan sebuah akronim dari Tulang Bawang Barat menuju masa depan Tubaba.

Hal itu diutarakan Direktur Sekolah Seni Tubaba, Semi Ikra Anggara, saat pembukaan Tubaba Art Festival (TAF) edisi ke-7 "Self and Space" Interface Of The Living Room, di Kota Budaya Ulluan Nughik, Kamis (27/07/2023).

"Jauh sebelum ribuan tahun gunung Krakatau meletus. Secara kolektif kita memiliki kesadaran bahwa di Ulluan Nughik ini adalah peradaban Lampung dimana manusianya memiliki kesadaran terhadap kesetaraan," jelasnya.

Lanjut dia, Pengaruh keutamaan kesederhanaan dan mencintai lingkungan itulah yang kita maksud sebagai visi pulang ke Tubaba atau pulang ke masa depan.

"Karya-karya yang hadir Pada kesempatan kali ini pada TAF edisi ke-7 ini sebuah karya yang mengutamakan visi Tulangbawang Barat pulang ke masa depan," paparnya.

Baca juga: Wartawan Diajak Duel Diduga Oleh Pengawal Bupati LS Nanang dan Istri di PN TK

Oleh sebab itulah setiap karya di dalam festival ini baik seni rupa, teater, film sastra selalu dilalui dengan proses-proses kerja keras proses yang konsisten sampai akhirnya para Seniman yang sesungguhnya rata-rata berusia belasan tahun.

Selain visi utama pulang ke masa depan karya-karya di sini pula adalah karya yang memiliki visi kesederhanaan dan kelestarian lingkungan. Lebih dari itu dalam festival kali ini kami juga berharap masyarakat Kabupaten Tubaba untuk ikut serta terlibat lebih jauh konsepsi ruang di dalam festival ini.

Bagi masyarakat yang ingin menyaksikan malam puncak TAF diwajibkan membawa sebatang pohon sebagai ganti tiket masuk. "Kemudian dari pohon yang dibawa penonton akan kami tanam, sehingga tanpa disadari setiap pohon yang anda bawa turut memberikan kontribusi pada penciptaan ruang di Tubaba baik hari ini ataupun untuk masa depan," ujarnya.

"Mudah-mudahan setiap sajian dalam karya ini berkenan di dalam hati anda semua atas terselenggaranya festival saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak terutama kepada Pemerintah Kabupaten Tubaba," katanya.

Dia juga menjelaskan, Jalan kebudayaan adalah jalan yang memang sudah diatur oleh Undang-undang Negara Undang-undang pemajuan kebudayaan nomor 17 tahun 2017.

Proses kita menjalankan kebudayaan ini sangat panjang antara ketidak saling percaya kerja-kerja keras selama bertahun-tahun hanya berada dalam tahapan anggaran dan anggaran sehingga menimbulkan kecurigaan.

Baca juga: Segel Dicopot, Angel Wings Tanpa Alkohol dan Hormati Waktu Salat

Namun Alhamdulillah kemarin berkat dukungan Kemendikbud, ASN dan Wartawan selama 2 hari kita melakukan workshop saling mendengar dan ini akan menyelesaikan kontradiksi dalam kerja kebudayaan.

"Saya senang sekali karena kemarin dua hari workshop teman-teman ASN dan Wartawan yang rata-rata berusia muda dan saya yakin kedepannya mereka akan terlibat lebih jauh ke dalam tubuh Tubaba festival sebab mereka juga adalah pemilik festiva,"ujarnya.

Sementara itu, Direktur PTLK Kemdikbud RI yang diwakili oleh Pamong Budaya, Teddy Sukmana, menyampaikan festival yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Tubaba, merupakan Sinergi pemerintah daerah bersama pemerintah pusat yang mana wujud dari amanat undang-undang pemajuan kebudayaan untuk membentuk ekosistem kebudayaan.

"Sedikit mengingatkan bahwa plafon indonesiana adalah program pemerintah yang bertujuan untuk menghidupkan ekosistem pengelolaannya dilakukan secara bergotong-royong untuk membangun kerjasama strategi antara pemerintah pusat dan daerah. Dengan satu harapan dapat meningkatan pelaku budaya di daerah," pungkasnya.

Selain itu, pembinaan tenaga dan lembaga kebudayaan Kementerian Pendidikan Kebudayaan adalah wadah untuk mengekspresikan ide kreatif dan ajang silaturahmi serta menjadi penyemangat dalam melestarikan kebudayaan kita. (Rohman)