Helo Indonesia

Kisah Tenggelamnya KM Soneta yang Bocor di Karimunjawa, ABK Terombang-ambing di Air Selama 3 Hari 3 Malam

Minggu, 14 Juli 2024 07:01
    Bagikan  
Kisah Tenggelamnya KM Soneta yang Bocor di  Karimunjawa, ABK Terombang-ambing di Air Selama 3 Hari 3 Malam

Para korban selamat KM Soneta yang karam di perairan Karimunjawa. Foto: sar smg

HELOINDONESIA.COM - Kapal Nelayan KM Soneta asal Rembang yang tenggelam di perairan Karimunjawa Jepara pada Selasa (9/7/2024) yang sebelumnya diberitakan terjadi pada Kamis (11/7/2024) ternyata mengalami kebocoran pada lunas kapal pada bagian bawah mesin tempat baling-baling kapal berada.

Lunas merupakan bagian terbawah kapal yang terendam di dalam permukaan air. Lunas ini berfungsi melindungi dasar kapal apabila terjadi pergeseran atau gesekan dengan dasar perairan atau bila kandas serta juga sebagai penyeimbang kapal terhadap olengan yang mungkin terjadi saat berlayar.

Informasi ini didapatkan dari kesaksian ABK KM Soneta, Nur Nawawi dan Sunardi yang berhasil diselamatkan oleh kapal Nelayan asal Tegal, KM Bintang Barokah.

Baca juga: LavAni Tak Terkalahkan pada Lima Laga Final Four Bikin SBY Bangga

Menurut keterangan dari Budiono, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Semarang, KM Bintang Barokah yang membawa sebanyak 9 ABK selamat telah bersandar pada Sabtu (14/7/24) dinihari pukul 00.05 WIB di pelabuhan Tegal.

"Kami mendapatkan informasi dari Polairud Polres Tegal Kota bahwa dinihari tadi KM. Bintang Barokah yang membawa 9 ABK KM. Soneta telah sandar dan dari personel Polairud kami mendapatkan informasi bahwa kapal tenggelam karena mengalami kebocoran. Saat kejadian juga ombak sedang besar setinggi 2,5 meter dengan angin kencang dan arus deras," ungkap Budiono dalam keterangannya Jumat 13 Juli 2024.

Kisah tenggelamnya KM Soneta memang mencuatkan cerita kesedihan pada ABK yang terus bertahan hidup di perairan.

Masih berdasarkan keterangan dari Budiono yang didapatkan dari ABK yang selamat, pada Selasa dinihari sekira pukul 01.30 WIB, seperti biasa ABK KM Soneta sedang melakukan penangkapan ikan dan semua ABK beraktivitas sesuai dengan tugas masing-masing.

Namun saat salah satu ABK hendak menyalakan pompa air untuk menguras air di palka belakang, ternyata di bagian palka telah penuh dengan air bahkan sudah membanjiri dek dan ruang mesin sehingga mengakibatkan mesin utama mati.
Mengapung
Mengetahu hal tersebut membuat seluruh ABK panik dan berusaha menyelamatkan diri dengan mengambil barang mudah mengapung seperti jeriken dan lainnya dan terjun ke laut. Tak lama sekira 30 menit akhirnya KM Soneta benar-benar telah tenggelam.

Para ABK tersebut sempat berusaha tetap bersama selama mengapung, namun akhirnya di hari ke 3 beberapa dari mereka terpisah akibat gelombang yang cukup besar.

Baca juga: Tips Jitu Bisnis TikTok Affiliate untuk Dapatkan Cuan Berlimpah

Terombang-ambing selama 3 hari 3 malam akhirnya kamis pukul 6 pagi, 6 orang ABK berhasil ditemukan dan diselamatkan oleh kapal nelayan KM. Bintang Barokah yang kebetulan melintas dan hendak pulang ke Tegal.

Saat KM Bintang Barokah melanjutkan perjalanan ke pelabuhan Tegal, pukul 13.00 WIB mereka mendapatkan informasi bahwa Kapal Jaring asal Indramayu telah menemukan 3 (tiga) orang ABK terapung di laut, mendapatkan informasi tersebut KM. Bintang Barokah putar balik menuju ke kapal perikanan asal Indramayu untuk menjemput 3 ABK yang selamat tersebut.

Melalui radio juga KM. Bintang Barokah mendapatkan informasi jika ada salah satu ABK KM. Soneta, Sutadi, sudah diselamatkan kapal penangkap cumi asal Jakarta, sehingga diketahui ABK yang selamat berjumlah 10 orang.

Saat sudah sandar dan usai dimintai keterangannya oleh personel Polirud Polres Tegal Kota, 7 (tujuh) ABK KM. Soneta berbobot GT.30 tersebut di bawa ke RS. Mitra Siaga dan 2 (dua) ABK lainnya dibawa ke RSI. Harapan Anda Tegal guna pengecekan medis.

Baca juga: Usai Lolos dari Lubang Jarum, Electric PLN Juarai Final Four Seri Kedua Proliga

"Berdasarkan data dan informasi dari Polairud Polres Tegal Kota yang kami dapatkan, ke sembilan ABK yg diselamatkan oleh KM. Bintang Barokah adalah Nur Nawawi (31), Sunardi (47), Sarju (35), Kolil (57), Dirman (44), Afandi (27), Sulaiman (24), Sulaimin (18), dan Khamim (63), serta Sutadi yang masih di laut diatas kapal cumi. Sedangkan yang masih kami cari ada 6 ABK lainnya yakni Muntari, Tamuri, Salam, Jaidi, Samani dan Damuri, "tambah Budiono.

"Saat ini tim sedang melakukan pencarian di 6 nautikal mil arah barat dan timur LKP dibantu dari Stasiun Radio Pantai (SROP) Semarang, Karimunjawa, Jepara, dan Rembang serta on-board 3 personel dari Lanal. Cuaca cerah dan semoga usaha tim SAR gabungan membuahkan hasil,'' pungkasnya. (Aji)