Helo Indonesia

MUI Batola Gelar Pelatihan Pemulasaran Jenazah

Anang Fadhilah - Nasional -> Peristiwa
Sabtu, 6 Juli 2024 16:55
    Bagikan  
Pelatihan
MUI Batola

Pelatihan - peserta antusias ikuti pelatihan pemulasaran jenazah yang diselenggarakan MUI Batola. (ist/helokalsel)

MARABAHAN, HELOINDONESIA.COM - Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Barito Kuala (MUI Batola) Kalimantan Selatan mengadakan pelatihan pemulasaran jenazah di Marabahan, Sabtu (6/7/2024). Pemulasaran jenazah merupakan proses perawatan yang meliputi kegiatan memandikan dan mengkafani sesuai dengan kepercayaan sebelum jenazah dibawa pulang ke rumah duka atau tempat pemakaman.

Kegiatan ini diinisiasi oleh Komisi Pemberdayaan Perempuan, Remaja, dan Keluarga MUI Batola, dihadiri oleh 30 peserta dari majelis taklim dan kelompok pemandian jenazah perempuan dari beberapa desa seperti Marabahan, Cerbon, dan Bakumpai. Pelatihan berlangsung di Majelis Taklim Nur Ala di Jalan Pahlawan Marabahan.

"Saat ini, pelatihan penyelenggaraan jenazah menjadi salah satu program kerja kami," ungkap Siti Sahyati, Ketua Komisi Pemberdayaan Perempuan, Remaja, dan Keluarga MUI Batola. Beliau menambahkan bahwa melalui pelatihan ini, diharapkan peserta dapat meningkatkan pengetahuan mereka dalam menyelenggarakan jenazah sesuai dengan tuntunan sunnah, mulai dari proses memandikan, mengkafani, menyalatkan, hingga menguburkan dengan baik dan benar.

Meskipun wajib bagi sebagian muslim untuk menyelenggarakan jenazah, banyak yang tidak mampu melakukannya karena berbagai alasan, seperti kurangnya pengetahuan atau ketakutan. Hal ini diungkapkan oleh Siti Sahyati.

Sementara itu, KH Ahmad Jiansi Majedi, Ketua MUI Batola, mengapresiasi kegiatan yang diadakan oleh Komisi Pemberdayaan Perempuan, Remaja, dan Keluarga. "Kami secara rutin mengalokasikan anggaran untuk kegiatan seperti ini, sebagai bagian dari pengabdian kami dalam melayani dan membina kehidupan umat, baik dari aspek sosial, budaya, ekonomi, maupun keagamaan," jelas Jiansi.

"Kami sangat menghargai pelatihan ini karena memberikan manfaat besar kepada masyarakat dalam menghadapi proses penyelenggaraan jenazah," tambahnya.

Materi pelatihan disampaikan secara komprehensif oleh Hj Noor Hilaliyah, mencakup adab mengunjungi orang sakit, memberikan dzikir kepada yang sedang sakaratul maut, persiapan sebelum memandikan dan mengkafani, serta tata cara melaksanakan salat jenazah. Di akhir sesi, dilakukan pula praktik memandikan dan mengkafani jenazah menggunakan manekin sebagai model.

Peserta menanggapi dengan antusias terhadap semua materi yang disampaikan, serta berkesempatan untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman dalam menyelenggarakan jenazah.

"Saya banyak mendapat manfaat setelah mengikuti pelatihan pemulasaran jenazah ini," ujar Nisa, salah satu peserta dari Desa Kolam Kanan Kecamatan Marabahan.

Kata NIsa, dirinya berharap kegiatan pelatihan dari MUI ini terus dilakukan. "Saya mendapatkan pengetahuan tambahan yang berharga, terutama dalam menghadapi perbedaan pendapat tentang cara penyelenggaraan jenazah," katanya.