HELOINDONESIA.COM - Seorang istri tega memotong alat kelamin suaminya sendiri lantaran sakit hati karena pihak keluarga sang suami tidak menerima kehadiran dirinya. Aksi brutal yang dilakukan YC (33) terhadap suaminya IPN (19) terjadi disebuah tempat penginapan di kawasan Jebres Solo, Jawa Tengah, Selasa (16/5) pagi.
Dalam konferensi pers yang digelar jajaran Polres Surakarta, Kapolresta Surakarta Kombes Pol Iwan Saktiadi menjelaskan, pihaknya melakukan pengusutan setelah mendapatkan laporan dugaan penganiayaan dari pihak penginapan. Dari pemeriksaan diketahui YC menikah dengan IPN di Bali pada Maret 2023.
IPN yang selama di Bali mengikuti orang tua angkat itu lalu mencari orang tua kandungnya di Sukoharjo, Jateng. Dia pun pulang ke rumah orangtuanya di Sukoharjo itu pada bulan April silam. Sebulan kemudian, YC menyusul sang suami ke Sukoharjo.
Di kampung halaman sang suami, YC melihat perubahan pada diri IPN. Keluarga IPN juga nampaknya tidak menerima keberadaan dirinya. Sadar akan kondisi yang tidak mengenakkan, IPN meminta YC untuk kembali pulang ke Bali. Ia kemudian mengantar istrinya itu ke terminal bus dan meninggalkannya disana.
Sakit hati, YC kemudian merencanakan untuk melukai IPN. Di dalam perjalanan, YC membeli pisau karter untuk melancarkan aksinya. Ia kemudian turun dari bus yang akan mengantarnya pulang ke Bali dan kembali menghubungi IPN.
Dalam perbincangannya, YC meminta IPN untuk bertemu guna menyelesaikan masalah rumah tangga mereka. IPN pun menuruti kemauan YC. Mereka lalu sepakat bertemu di sebuah penginapan di Solo.
Selasa (16/5) dinihari, IPN menyusul YC ke penginapan yang sudah disepakati. Mereka kemudian tidur bersama hingga sekitar pukul 4.30 pagi YC melancarkan aksinya. Saat korban tertidur lelap, YC memotong kelamin sang suami hingga terputus.
Sambil menjerit kesakitan, IPN meminta tolong pihak hotel. Ia kemudian dibawa ke RS Dr Moewardi Solo. Pihak hotel juga melaporkan kejadian tersebut ke Polresta Surakarta. YC pun kemudian diamankan dan langsung dibawa ke Mapolresta Surakarta untuk pemeriksaan lebih lanjut.
