Helo Indonesia

Pj Gubernur Jateng Minta Bantuan Beras Tidak Diperjualbelikan oleh Penerima

Selasa, 16 Januari 2024 07:47
    Bagikan  
Pj Gubernur Jateng Minta Bantuan Beras Tidak Diperjualbelikan oleh Penerima

BANTUAN: Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana didampingi Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menyerahkan bantuan beras dari program Bantuan Pangan Cadangan Beras Pemerintah tahun 2024 di Kelurahan Gemah, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang, Senin(

SEMARANG, HELOINDONESIA.COM -Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana didampingi Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menyerahkan bantuan beras dari program Bantuan Pangan Cadangan Beras Pemerintah tahun 2024 di Kelurahan Gemah, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang, Senin(15/1/2024).

Penyerahan ini adalah bentuk simbolis penyaluran bantuan beras dari pemerintah pusat yang dilakukan di Jawa Tengah. Dalam kesempatan itu, Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana mengatakan, jika Jawa Tengah mendapatkan bantuan beras sebesar 35.583 ton untuk dibagikan kepada 3.583.216 warga penerima manfaat.

Nana Sudjana memastikan jika bantuan beras ini dilakukan di 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah. Oleh karena itu, Nana meminta agar setiap Pemerintah Daerah (Pemda) bisa menyalurkan bantuan tepat sasaran kepada warga yang tak mampu.

Mantan Kapolda Metro Jaya itu juga berharap, agar bantuan beras ini bisa digunakan dengan baik oleh masyarakat. Ia meminta bahan pangan yang diberikan tidak diperjual-belikan kembali oleh penerima. 

Kemiskinan Ekstrem

Bantuan pangan ini akan dibagikan setiap bulan dalam periode Januari hingga Juli tahun 2024. Di mana setiap penerima manfaat nantinya akan mendapatkan bantuan beras seberat 10 kilogram.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada pimpinan Bulog Jateng, Bulog RI dan Bapenas dan tentu Presiden RI karena ini adalah bentuk kepedulian dan perhatian pemerintah pusat kepada masyarakat yang masih memerlukan (khususnya mereka yang ada dalam data-red) kemiskinan ekstrem. Dan itulah yang penerima manfaat,” ujarnya di sela-sela kegiatan.

“Ini seluruh Jateng sesuai dengan data Kemenko RI, yang tentu data kami para penerima khususnya masyarkat yang masih dalam kemiskinan ekstrem. Di kita 1,1 persen masyarakat dan sudah semua diserahkan by data dan akan diberikan setiap satu bulan,” paparnya.

“Ini adalah bentuk kepedulian kepada masyarakat, dan ini kan masih dibutuhkan. Meski di satu sisi harga beras masih stagnan, artinya di kisaran harga Rp 13 ribu/kg, kami harap betul dimanfaatkan sebaik-baiknya. Karena beras ini cukup baik (kualitasnya-red) dan bisa mencukupi bagi masyarakat penerima itu sendiri. Saya harap tidak dijual lagi dan bisa dimanfaatkan untuk keluarga,” lanjutnya.

Sementara itu, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu memastikan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang bakal tepat menyalurkan bantuan beras ini kepada warga yang kurang mampu. Mbak Ita sapaan akrabnya mengaku jika mekanisme-mekanisme penyaluran bantuan untuk warga yang membutuhkan sudah pernah dijalankan di Kota Semarang.

“Di Kota Semarang ini ada sekitar 58.600-an warga penerima manfaat. Dan Kota Semarang sudah biasa (menyalurkan bantuan-red). Jadi di kelurahan punya Kasie Kesos yang punya data penerima manfaat. Mereka mungkin sudah pernah menerima, seperti rutin sebetulnya. Dan apabila ada yang sakit, nanti kelurahan bersama PT Pos mengantarkan ke rumah (penerima manfaat-red),” imbuhnya.(ADE)