Helo Indonesia

Terkait Bullying, Kemenag Pesawaran Panggil Pengelola Ponpes Al Hadi

Nabila Putri - Nasional -> Peristiwa
Rabu, 29 November 2023 17:30
    Bagikan  
Terkait Bullying, Kemenag Pesawaran Panggil Pengelola Ponpes Al Hadi

Kasi Pendidikan Agama dan Pendidikam Keagamaan Islam (PAPKI) Kemenag Pesawaran, Helmi/Foto: Ist

LAMPUNG, HELOINDONESIA.COM - Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Pesawaran telah mengambil langkah menyikapi persoalan perundungan (bullying) santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Hadi Desa Sungailangka Kecamatan Gedongtataan kabupaten setempat.

Kepala Seksi (Kasi) Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan Islam (PAPKI) Kemenag Kabupaten Pesawaran Helmi mengatakan telah memanggil pengurus Ponpes Al Hadi untuk dimintai klarifikasi.

"Iya, kami sudah panggil pengurus pesantren Al Hadi, untuk menanyakan kejadian sebenarnya, dan minta klarifikasi kejadiannya seperti apa? kenapa hal itu terjadi?," kata Helmi, di ruang kerjanya, Selasa (28/11/2023).

Baca juga: Resmi, Jokowi Lantik Letjen Maruli Simanjuntak Sebagai KSAD

Menurut Helmi, pihaknya telah meminta kepada Ponpes Al Hadi untuk memberikan keterangan secara tertulis terkait persoalan yang menimpa seorang santri warga Desa Sukaraja, Kecamatan Gedongtataan, beberapa waktu yang lalu.

"Secara rinci, kita minta kronologis secara tertulis termasuk negosiasi kedua belah pihak dengan didampingi oleh Polsek Gedongtataan, Kades, dan Dinas Pemberdayaan Perempuan Pesawaran," ujarnya.

Helmi juga menambahkan bahwa kejadian tersebut benar terjadi dan sudah diselesaikan secara keluargaan.

"Ya pelaku memang mengakui kejadian tersebut tapi secara kesimpulan semua sudah di selesaikan secara keluargaan,"kata dia.

Ia juga menghimbau seluruh pondok pesantren yang ada di Kabupaten Pesawaran, khususnya yang sudah memiliki izin agar jangan ada lagi perundungan terhadap santri terulang. Dan harus ada kontrol ketat terhadap santri.

Baca juga: HUT ke-52 Korpri Kabupaten Demak Berlangsung Sederhana Tapi Penuh Makna


Sebelumnya, kasus perundungan (bulliying) kembali terjadi di dunia pendidikan. Kali ini perundungan terjadi di salah satu pesantren modern di Kabupaten Pesawaran

AM (40) mengatakan, anak laki-lakinya yang berinisial AO (13) diduga menjadi korban bullying verbal maupun fisik saat menjadi santri pesantren tersebut.

"Ya kata anak saya, dia dipukul oleh teman-temannya. Bukan itu saja malah anak saya dicekek leher bajunya oleh salah satu pengajar disitu," kata AM saat dikonfirmasi di kediamannya, Jumat (24/11/2023).

Menurutnya, kejadian tersebut terjadi pada hari Senin (20/11/2023) yang lalu. Akibat kejadian tersebut anaknya sakit dan merasa trauma serta tidak mau kembali ke pesantren.

Baca juga: Digugat, MK Bakal Putuskan Aturan Syarat Batas Usia Minimal Capres-Cawapres Hari ini


"Minggu saya anterin ke pesantren. Rabu dapet kabar dari pesantren bahwa anak saya sakit dan disuruh dijemput setelah sampai disana baru anak saya cerita bahwa dia di bully bahkan anak saya mau nekat minum cairan pembersih lantai. Sampai sekarang anak saya belum sehat, kemaren saya bawa ke rumah sakit untuk berobat," ujarnya.

"Pihak pesantren juga, waktu itu melalui pesan WhatsApp memberitahu bahwa orang tua pelaku mau datang ke pesantren jadi kami diminta kesana," kata dia.

AM mengatakan, Ia akan mengambil langkah hukum apabila tidak ada itikad baik dari pihak pengelola pesantren. (Rama)