Helo Indonesia

MOS SMPN di Sukabumi Akibatkan Satu Siswa Tewas, Puan Sampaikan Duka Mendalam

Winoto Anung - Nasional
Minggu, 30 Juli 2023 00:04
    Bagikan  
Puan Maharani
Laman DPR

Puan Maharani - Ketua DPR Puan Maharani.

HELOINDONESIA.COMKegiatan Masa Orientasi Sekolah (MOS) atau Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Sukabumi mengakibatkan satau siswwa tewas.

Hal ini menjadi perhatian serius dari Ketua DPR Puan Maharani. “Atas nama DPR saya sampaikan duka cita mendalam atas berpulangnya ananda Mandala Aditya Pratama,” ucap Puan Marani, dalam rilisnya, kemarin, Jumat 28 Juli.

Puan mengatakan, kegiatan yang berpotensi menimbulkan bahaya seharusnya dihindari. Karena tidak semua anak bisa berenang. Keselamatan anak didik harus jadi prioritas.

"Kami menyesalkan adanya anak didik yang menjadi korban jiwa dalam pelaksanaan masa pengenalan lingkungan sekolah di awal tahun ajaran baru ini. Harusnya peristiwa seperti itu bisa dihindari,” kata Puan.

Baca juga: Ketika Mahfud MD Main Drama Ketoprak Bersama Ayu Azhari, Katanya: Majapahit Harus Dijaga

Peristiwa nahas yang menyebabkan satu siswa meninggal dunia terjadi di Sukabumi, Jawa Barat. Salah satu siswa SMPN 1 Ciambar, Sukabumi, bernama Mandala Aditya Pratama (13) meninggal dunia akibat tenggelam di Sungai Cileuleuy saat mengikuti MPLS yang dilakukan di luar sekolah.

Salah satu agenda rutin MPLS di sekolah itu adalah kegiatan lintas alam di mana siswa baru SMPN 1 Ciambar diwajibkan untuk menyeberangi sungai dengan cara berenang. Puan mengatakan, pihak sekolah seharusnya mempertimbangkan dengan serius kegiatan MPLS.

“Harus ada yang bertanggung jawab atas insiden ini. Perlu adanya tindakan tegas untuk mengidentifikasi pelanggaran protokol keselamatan yang terjadi selama kegiatan orientasi, serta menyelidiki peran para pengawas dan pengurus yang bertanggung jawab atas acara tersebut," ujar Puan.

Baca juga: Anies Tak Kunjung Umumkan Cawapres, Nasib Koalisi Perubahan Potensial Ambyar

Buntut kejadian tersebut, Kepala Sekolah SMPN 1 Ciambar ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak kepolisian dengan tuduhan kelalaian yang menyebabkan hilangnya nyawa seseorang. Puan berharap, ada evaluasi yang mendalam usai insiden itu.

"Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud) harus mengevaluasi mengenai standar kegiatan MPLS oleh sekolah. Sekolah jangan abai pada keselamatan anak didik,” jelas Mantan Menko PMK ini.

“Harusnya pihak sekolah dapat memastikan setiap kegiatan yang diikuti siswa itu aman. Selain itu, saya mendorong pihak sekolah untuk lebih waspada terhadap keselamatan siswa. Tidak boleh ada anak yang lepas dari pengawasan guru di setiap bentuk kegiatan,” imbuh Puan.

Baca juga: Ancam Jemput Paksa Panji Gumilang Jika Mangkir, Bareskrim : Penyidik Punya Kewenangan

Puan Maharani meminta semua sekolah yang ada di Indonesia menjadikan insiden SMPN 1 Ciambar sebagai sebuah pelajaran. Dalam membuat program, kata Puan, sekolah tidak boleh asal-asalan.

"Ini merupakan teguran keras bagi dunia pendidikan, karena nyawa seorang anak calon generasi penerus bangsa harus melayang karena abainya pihak sekolah. Semoga kejadian seperti ini tidak terulang kembali dan harus menjadi pengingat betapa pentingnya pengawasan terhadap anak murid,” paparnya.

Puan menambahkan, inisiden ini menjadi preseden buruk dalam dunia pendidikan. Ia berharap ke depannya Pemerintah dapat lebih cermat dalam melakukan pengawasan terhadap setiap program kegiatan yang dilakukan pihak sekolah. (*)
(Winoto Anung)