Helo Indonesia

Hasil SNBT 2024 Pendidikan Tinggi Vokasi Semakin Diminati dan Berkualitas

M Ridwan - Nasional
Minggu, 16 Juni 2024 21:26
    Bagikan  
Pendidikan,
Ist

Pendidikan, - Menurut Dirjen Kiki, mahasiswa yang mengikuti pendidikan diploma dan sarjana terapan adalah mahasiswa yang kelak akan bekerja.

HELOINDONESIA.COM - Minat masyarakat atau calon mahasiswa baru pada program studi (prodi) pendidikan vokasi terus meningkat. Hal ini sebagaimana terlihat dari hasil Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2024 yang diumumkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Kamis (13/6).

Ketua Umum Tim Penanggung Jawab Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2024, Ganefri, saat Konferensi Pers Hasil SNBT 2024 mengatakan bahwa peningkatan minat masyarakat atau calon mahasiswa baru pada pendidikan vokasi setidaknya dapat dilihat dari beberapa indikator. Salah satunya adalah keketatan pada Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK SNBT) 2024 yang didominasi oleh prodi vokasi.

"Keketatan ini sejalan dengan banyaknya peserta yang memilih program studi vokasi. Itu artinya peminatan masyarakat terhadap pendidikan vokasi meningkat," kata Ganefri.

Berdasarkan hasil SNBT 2024, 20 program studi terketat pada UTBK SNBT 2024 berasal dari program studi vokasi, baik prodi D-3 dan D-4 dengan prodi terketat adalah Prodi D-3 Farmasi Universitas Sebelas Maret yakni 0,50%. "Dari 20 prodi terketat, semuanya adalah prodi vokasi, tidak ada prodi akademik. Setidaknya dengan adanya Dirjen Pendidikan Vokasi, minat masyarakat kepada vokasi ini sudah tinggi,” ujar Ganefri.

Baca juga: AHY Serahkan Sertipikat Tanah Elektronik ke Masyarakat Eks Pengungsi Timor-Timur 

Peningkatan minat masyarakat terhadap pendidikan vokasi, lanjut Ganefri, juga dapat dilihat dari distribusi pendaftar pada SNBT 2024. Ganefri melihat meskipun masih didominasi oleh prodi vokasi yang diselenggarakan di perguruan tinggi akademik, Ganefri melihat adanya peningkatan signifikan dari lulusan SMA yang menentukan pilihan ke pendidikan vokasi bukan ke Prodi S-1 akademik. Bahkan lulusan SMA yang mendaftar ke prodi di perguruan tinggi vokasi jumlahnya mencapai lebih dari dua kali lipat dari pendaftar SMK yang diharapkan melanjutkan di PTN Vokasi.

“Jadi, ini adalah kabar baik bagi pendidikan vokasi walaupun memang mereka masih melihat rumahnya (perguruan tinggi penyelenggara program pendidikan vokasi),” kata Ganefri.

Mutu Lulusan Vokasi Semakin Berkualitas

Tidak hanya menunjukkan peningkatan minat, hasil SNBT 2024 juga berhasil memotret peningkatan kualitas calon mahasiswa vokasi. Hal tersebut dilihat dari semakin menipisnya gap skor nilai UTBK yang diterima antara calon mahasiswa sarjana dan diploma, utamanya D-3.

Menurut Ganefri, selisih rata-rata hasil UTBK antara sarjana dan diploma pada 2024 lebih kecil dibandingkan pada 2023. Jika rerata hasil UTBK SNBT calon mahasiswa yang diterima di prodi vokasi (D-3) tahun tahun 2023 sekitar 490-an. Namun, di tahun 2024, skor rerata tersebut meningkat menjadi kisaran 520-an.

Baca juga: Tim Intelijen Kejati Papua Tangkap Buronan Tindak Pidana Pemilu Sembunyi Ditumpukan Pakaian 

“Jadi, gapnya antara akademik dan vokasi itu semakin menipis. Pada 2023 itu masih 48,76 dan pada 2024 sudah sekitar 23 persen. Artinya anak-anak yang masuk prodi vokasi itu sudah anak-anak yg cerdas. Dari sisi kemampuan tidak berbeda jauh dari anak-anak Prodi S-1,” kata Ganefri.

Sebagai informasi nilai UTBK SNBT 2024 untuk perguruan tinggi negeri (PTN) vokasi berada di Politeknik Negeri Bandung (Polban) yakni 610,03. Sementara itu, nilai UTBK tertinggi untuk akademik berada di Teknik Elektro Universitas Indonesia yakni 859,13.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek, Kiki Yuliati, mengatakan bahwa peningkatan minat calon mahasiswa baru pada prodi vokasi menunjukkan bahwa prodi vokasi mulai dikenal dan dipelajari oleh para calon mahasiswa.

“Calon mahasiswa mempelajari apa yang akan mereka dapat melalui program studi pendidikan tinggi vokasi sehingga lalu mereka memilih program studi diploma tiga dan diploma empat," kata Kiki Yuliati.

Baca juga: Ingin Hamil? Berikut Manfaat Buah Zuriat, untuk Kesehatan dan Kesuburuan

Menurut Dirjen Kiki, mahasiswa yang mengikuti pendidikan diploma dan sarjana terapan adalah mahasiswa yang kelak akan bekerja. Oleh karena itu, mereka memilih program studi yang akan memberikan mereka bekal keahlian serta kompetensi yang sungguh-sungguh mereka minati.

"Tahun ini dengan sistem seleksi yang baru yang menekankan pada meminta calon mahasiswa, membuat mahasiswa harus betul-betul memilih program studi sesuai kemauan, minat, bakat dan potensinya karena tidak bisa mendaftar lagi kalau sudah diterima di tempat lain,” kata Kiki menambahkan.

Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asasmen Pendidikan (BSKAP), Anindito Aditomo, melihat peningkatan minat calon mahasiswa baru pada prodi pendidikan vokasi tidak lepas dari sistem baru pada penerimaan mahasiswa yang lebih menekankan pada minat, bakat, serta aspirasi karier para calon mahasiswa baru, termasuk pada kebijakan penentuan pilihan program studi yang mensyaratkan satu di antaranya adalah pilihan program D-3 atau D-4. Pada sistem penerimaan baru ini, pemerintah membatasi pilihan program studi sebanyak empat pilihan program.